Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Horor Singkat Tercekat #4

10 Oktober 2014   05:47 Diperbarui: 7 Maret 2016   13:32 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi: catherinelockwoodmft.com)

'Yah, jangan nafas gitu dong?!' rengek istriku. 'Yaaahh..tolong deh. Nafasnya jangan kaya orang abis lari gitu deh!!' nada istriku mulai meninggi. Sembari ia membalikkan badan dan mencoba melihatku. Padahal aku baru saja masuk kamar setelah dari kamar mandi. Tercekat, melihat sosok itu tidur tepat disamping istriku.

- - o - -

Memiliki pacar posesif itu benar menyengsarakan. Apa-apa musti dilakukan bersama dan ada ia disampingku. Bahkan saat kematiannya. Kini, aku berbaring di disampingnya. Mengerang lirih kesakitan, aku telah disuntik mati pacarku. Samar kulihat dirinya memotong urat nadi lehernya.

Cerita lainnya: #1 | #2 | #3 | #5 | #6 | #7

Salam,

Solo, 09 Oktober 2014

10:33 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun