Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pakaian Kisut, Bikin Wajah Mrengut

27 November 2014   19:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:41 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="(iustrasi: slate.com)"][/caption] Kesibukan keluarga kami di suatu pagi. Istri sibuk menyiapkan sarapan. Putri kecil saya masih tidur terlelap. Dan mungkin sebentar lagi segera bangun. Saya bergegas menyegarkan badan dengan mandi. Tidak lupa memasukkan segala buku dan keperluan untuk di kelas nanti. Selesai mandi, putri kecil saya sudah bangun. Istri sudah membuatkan sarapan plus kopi. Saya segera berdandan rapi dan necis. Saat memilih baju di lemari, ternyata baju seragam belum disetrika. Istri lupa meminta rewang (pembantu, Jawa) untuk menyetrika seragam. Saya pun panik disertai pasrah, pilih memakai seragam tanpa disetrika untuk pergi mengajar. Pakaian kisut, membuat wajah mrengut (cemberut, Jawa). Yang membuat mood jadi down juga. Berdiri mengajar di depan kelas dengan pakaian kisut. Haduh, perasaan yang bukan main tidak enak. Seorang dosen atau guru sebaiknya berpakaian rapih dan wangi. Kalau ternyata pakaiannya kisut karena tidak disterika, alangkah galau perasaannya. Mahasiswa tentunya akan memperhatikan pakaian saya yang tidak disetrika. Kusut dan kisutnya pakaian saya, membuat hati semakin kalut. Fokus mahasiswa akan terpecah. Antara bertanya-tanya pakaian saya yang kusut. Dengan memahami materi yang didiskusikan. Fokus saya pun terpecah. Antara menyampaikan materi dengan terus galau melihat lirikan mahasiswa pada pakaian seragam saya. Biasanya, pakaian saya selalu rapih dan necis. Berpakaian rapih adalah keharusan untuk seorang dosen. Selain menjadi contoh untuk cara berpakaian. Juga menjadi hal yang membuat saya menjadi percaya diri. Dan percaya diri adalah elemen utama untuk bisa memaparkan dan mendiskusikan materi kuliah. Baju dan seragam saya biasanya selalu rapih dan tersetrika rapih. Tentunya, dengan menggunakan Kispray. Istri selalu tidak lupa membeli Kispray saat berbelanja bulanan. Dengan wangi Kispray yang harum dan tahan lama. Selain pakaian rapih dan tidak kusut atau kisut sepanjang hari. Pakaian pun menjadi wangi tahan lama. Mulai diambil dari lemari pakaian. Sampai pakaian masuk ke wadah pakaian kotor. Pakaian akan tetap wangi dengan disetrika menggunakan Kispray. Walau kadang wangi parfum bisa hilang atau menguap. Wangi Kispray akan tetap melekat seharian di baju. Dan saat mengajar dan berinteraksi dengan mahasiswa, tidak perlu takut bau badan yang mungkin menyengat karena seharian bergerak. Wangi saja tentunya tidak cukup. Banyak pakaian laundry yang wangi, yang malah wanginya menyengat tidak anti kuman. Beberapa kali pakaian seragam saya dilaundry. Memang wangi, namun bau badan tetap bisa muncul setelah seharian beraktifitas. Artinya, pewangi tidak anti kuman. Namun tidak dengan Kispray. Dengan Kispray, pakaian tidak memunculkan bau keringat. Dengan kata lain, kandungan Kispray memang dibuat untuk anti kuman. Kispray bukan sekadar pelicin dan pewangi pakaian, tapi juga memiliki fungsi anti kuman. Jadi, masih perlu ke laundry atau pewangi lain? Pakaian kisut membuat wajah mrengut tidak mungkin terulang lagi. Jika disiplin menyetrika pakaian dan seragam dengan Kispray yang juga anti kuman. Salam anti mrengut. :-) Solo, 27 November 2014 12:41 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun