Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Tips Agar Anak Tidak Rewel Selama Perjalanan

4 Januari 2015   07:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:51 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mental orangtua siap dan anak dilibatkan dalam merencanakan perjalanan, ini juga yang harus dilakukan orangtua. Selama perjalanan, kenalkan anak dengan semua hal yang ada. Banyak saya lihat, orangtua cenderung mendiamkan anaknya. Ada pula yang mengalihkan fokus anak selama perjalanan, dengan memberi gadget. Ada pula di tempat wisata, orangtua buru-buru ke satu wahana permainan lalu ke wahana yang lain. Mereka berharap menyenangkan anak. Betapa perjalanan akan menjadi tergesa kurang berkesan. Mungkin pula anak menjadi rewel. Karena tidak hadirnya 'hati' orangtua selama hadir. Dan anak cenderung menjadi objek bukan subjek selama perjalanan.

Kenalkan anak dengan apa yang mereka lihat. Apa saja yang mereka lewati selama perjalanan. Siapa saja yang mereka temui selama perjalanan. Putri saya dalam perjalanan kereta apinya, selalu bertanya ini-itu. Dan dengan sabar dan telaten, saya dan istri selalu menjelaskan. Ada baiknya tidak membohongi anak dengan apa yang ada selama perjalanan. Misalnya, kalau ia tidak mau tidur nanti ditangkep polisi. Ini merupakan pernyataan absurd dan bohong adanya. Atau malah mendiamkan anak selama perjalanan. Hal yang mungkin bagi anak akan menjadi 'bad memory'. Yaitu, perjalanan jauh sama dengan ayah-bunda akan mendiamkan saya.

4. Siapkan makanan dan snack secukupnya

Mungkin bagi sebagian orangtua, membawa banyak makanan atau snack berguna agar anaknya tidak rewel. Saat ia mengantuk dan mulai rewel, orangtua mengiming-imingi anak agar tenang dengan coklat. Mungkin ia akan tidak jadi rewel. Tapi untuk berapa lama? Lalu setiap ia rewel haruskah orangtua terus memberikan susu atau snack. Tidak. Bawalah makanan atau snack secukupnya saja. Jangan sampai anak memahami perjalanan sebagai 'pesta' dia untuk bisa terus jajan. Karena di rumah ia jarang jajan atau membeli snack. Walau orantua mungkin mampu membeli snack apapun, namun perjalanan jauh bukan berarti anak bebas jajan.

Berhemat dan lebih menikmati perjalanan, itu yang kami berdua terapkan pada putri kecil kami. Jajan ada waktu dan tempatnya. Dan selama perjalanan, saya juga membawa snack favorit putri saya. Tapi jumlahnya sama seperti yang biasa kami beli di rumah. Kakeknya pun sempat kaget saat putri kami hanya mengambil 1 bungkus coklat di Alfamart. Padahal namanya kakek yang sayang cucu, ia hendak membelikan beberapa bungkus coklat yang sama. Karena saya pun selama perjalanan, tidak terlalu ingin membelikan snack atau makanan macam-macam. Secukupnya saja dan tetap konsisten menjadi orangtua yang sama, baik di rumah maupun dalam perjalanan.

Walau tentunya banyak pula pernak-pernik perilaku dan hambatan orangtua selama perjalanan, konsistensi dan komunikasi yang baik adalah kuncinya. Setiap orangtua mungkin menghadapi perjalanan dan rewelnya anak yang berbeda. Tetap konsisten dan menjaga komunikasi supaya kondisi hati bersama tetap fokus dan menyenangkan. Semoga tips saya bermanfaat.

Salam,

Tangerang 04 Januari 2015

12:50 am

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun