Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Selamat Tinggal Google Glass, Selamat Datang Ara Phone

17 Januari 2015   21:16 Diperbarui: 26 Mei 2019   21:52 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Google - Foto: ibtimes.com

Dengan Project Glass kini digawangi Tony Fadell, Glass hanya akan berfokus pada bisnis. Wajar, karena akan menggenjot penjualan. Namun  tentu diragukan untuk prospek pengembangan Glass lebih lanjut. Walau ada kemungkinan Glass hanya 'mati suri', Google nampaknya tidak berani berbuat lebih untuk Glass. (berita: techcrunch.com) 

Ara Phone, Smartphone Revolusioner Google 

Satu lagi proyek hardware Google yang juga ambisius namun tetap low-profile, Project Ara. Sebuah proyek modular phone yang bertujuan 'mulia'. Di mana para penggunanya nanti bisa membeli smartphone sesuai kebutuhannya. 

Jika ingin smartphone yang tahan lama, maka baterainya bisa berjumlah dua buah. Jika ingin suara yang lebih keras, maka speaker-nya bisa ditambah. Jika touch screen-nya pecah pun, bisa langsung ganti tanpa perlu ke service center. 

Sebuah smartphone yang benar-benar hebat dan tidak mahal. Itulah tujuan Project Ara. Ara Phone atau Ara sendiri adalah sebuah smartphone yang terdiri atas bagian-bagian (gambar atas) atau modular phone. Di mana penggunanya bisa sesuka hati mengganti atau men-tweak Ara sesuai keinginan. 

Mirip sebuah mainan Lego, Ara akan dengan mudah dibongkar pasang. Sebuah smartphone yang benar-benar revolusioner, berbeda dengan pabrikan smartphone lain seperti Samsung, Apple, HTC, atau Blackberry. Rangkanya dan beberapa parts Ara sendiri dimaufaktur oleh Motorola. Karena Google sendiri tidak memproduksi smartphone. (berita: techradar.com)

Dengan kerangka dasar, touch screen dan Wi-Fi radio, Ara akan dijual di kisaran harga USD 50 (sekitar Rp 650 ribu). Anda sudah mendapatkan Ara Phone. Tentunya bagian lain harus dibeli secara terpisah. 

Baiknya, pembelian parts akan menyesuaikan kebutuhan dan fungsi Ara sendiri untuk tiap pengguna. Dan sampai saat ini, belum diketahui OS atau sistem yang disematkan di Ara nantinya. 

Sesuai harapan Eremenko, pemimpin Project Ara, "He wants Project Ara to be great, not profitable" kepada Time. Ditargetkan, Ara akan dirilis resmi oleh Google awal 2015 tahun ini. Dan mungkinkah Ara akan mencerabut dominasi smartphone Samsung dan Apple nantinya? 

Salam, 

Solo, 17 Januari 2015 

02:16 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun