Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Horor Singkat Tercekat #20

30 Januari 2015   05:43 Diperbarui: 7 Maret 2016   13:53 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi: galleryhip.com)

Tuk kesekian kalinya, Nuna anjingku terus saja menggonggong di kandangnya. Sudah 2 minggu, gonggongan Nuna selalu membuatku terbangun tengah malam. Saat ku hampiri, Nuna terdiam. Namun tidak dengan malam ini. Nuna terus saja menggonggong saat ku hampiri. Pandangan dan gonggongan Nuna lalu tertuju ke arah kandangnya. Ku pandangi dengan seksama di dalam gelap kandangnya. Lamat-lamat ku lihat sosok hitam dengan mata merah berpendar memandang aku dan Nuna. Hatiku berdegup dan pandangku tercekat. Apa itu???

Cerita lainnya: #1 | #2 | #3 | #4 | #5 | #6 | #7 | #8 | #9 | #10 | #11 | #12 | #13 | #14 | #15 | #16 | #17 | #18 | #19

Salam,

Solo, 29 Januari 2015

10:44 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun