Bertepatan dengan perayaan Isa almasih tahun 2018 pada tanggal 10 Mei di Hotel Bintang Bali, Jl. Kartika Plaza, Kuta Bali dihelat acara yang bertajuk Ngobrol Bareng MPR RI, acara ini diprakarsai oleh Netizenmpr dan Netizen Bali yang dikoordinasi Kudeta (Kompasiana Pulau Dewata). Ngobrol Bareng MPR RI dikuti oleh 55 orang yang mewakili komunitas dan kelompok warga net Bali, sebagai nara sumber terdiri dari : Sesjen MPR RI, Bapak Ma'ruf Cahyono; Kepala Biro Humas MPR Setjen MPR RI, Ibu Siti Fauziah; Kepala Bagian Pengolah Data dan Sistem Informasi (PDSI), Bapak Andrianto dan Kepala Bagian Pengawasan, Ibu Rharas Estining Palupi yang mewakili staff MPR RI dan dibantu koordinator lapangan, Pak Casmudi, blogger Bali yang sekaligus sebagai perwakilan Ku De Ta (Kompasianer Pulau Dewata).
Ngobrol Bareng MPR RI menjadi meriah oleh hadirnya moderator yang energik, Mbak Mira Sahid ratunya KEB (Kumpulan Emak Blogger). Meskipun diluar ekpestasi saya bahwa acara ini akan berjalan dengan protokoler kenegaraan karena mengandeng salah satu lembaga penting yaitu MPR RI.
Suasana yang santai tidak mengurangi makna dan tujuan acara ini yaitu mendekatkan MPR RI sebagai lembaga perwakilan rakyat termasuk warga internet sekaligus sosialisasi 4 Pilar MPR yang masih dikenal oleh sebaian masyarakat sebagai 4 pilar kebangsaan yaitu : Pancasila; UUD Negara Republik Indonesia (setelah amandemen UUD 1945); Bhineka Tunggal Ika dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Semangat dan keceriaan sang modertaor Mbak Mira Sahid membuat peserta ikut aktif dalam acara Ngobrol Bareng MPR RI, selanjutnya giliran koordinator lapangan Pak Casmudi menggemparkan ruangan Ballroom Bintang Bali Hotel, dengan laporannya dalam mengorganisasi peserta acara Ngobrol Bareng MPR RI.
Dengan semangat berapi-api dan gaya bicaranya yang khas Pak Casmudi mengungkapkan kegiatannya dalam mengumpulkan warge net Bali, yang awalnya adem ayem mendadak membludak diakhir sesi pendaftaran, dan merepotkan dirinya sebagai koordinator, tapi berkat kesigapan dan ketegasannya akhirnya acara bisa diselenggarakan sesuai jadwal dan agenda yang telah ditetapkan.
Dalam kesempatan ini juga Bapak Ma'ruf Cahyono mengajak warga net Bali untuk ikut memerangi penyebaran berita Hoax yang bisa memecah belah kesatuan bangsa dan kebhinekaan Indonesia serta ikut menjaga jati diri bangsa, akhirnya pemaparan beliau ditutup dengan membacakan Puisi dengan pernyatan awal "Masih Indonesiakah Kita".
1. Perlunya dikembangkan cara-cara yang lebih update dan bisa diterima oleh kalangan muda saat ini seperti dalam bentuk buku komik, animasi atau visualisasi yang lebih kekinian dibanding dalam bentuk buku.
2. Penaman Nilai-nilai 4 pilar MPR RI dalam rangka menegakkan jati diri bangsa, harus bisa dilakukan secara kontinyu dan lebih intensif karena pengetahuan tentang nilai 4 pilar ini tidak dapat dirasakan secara langsung seperti pengetahuan mengenai Undang-udang yang bisa dirasakan secara langsung oleh pihak yang mempelajari dan menerapkannya.
Memang narasumber juga mengakui bahwa langkah sosialisai ini agak terlambat, walaupun ditutupi dalil lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Langkah lembaga MPR RI ini saya nilai harus mendapat apresiasi dan dukungan dari semua pihak, terutama warge net atau Netizen.
Netizen hadir dan lahir karena kemajuan zaman dibidang teknologi dan informasi. Sebagai kelompok baru dalam masyarakat, sebelumnya kita mengenal kalangan akademis, praktisi, lembaga sosial masyarakat serta organisasi dan media lainnya, kini kita memiliki kelompok baru sebagai wadah dan indentitas diri yaitu warga internet atau netizen.
Namun perlu diingat warga net menjungjung tinggi nilai kebebasan, karena mereka lahir dan hadir dari semangat kebebasan dalam berpendapat yang ditunjang oleh kemudahan dalam menyampaikan pendapat mereka melalui berbagai media internet seperti : tulisan (blogger) ; Video (Vlogger) ; berbagi opini dalam komunitas media sosial (FB, Twiter, What app dan lain-lain).
Kebebasan adalah nafas, alasan keberadaan dan eksistensi mereka, sehingga dibutuhkan langkah strategis untuk menggandeng dan melibatkan mereka dalam sebuah kegiatan tanpa mengurangi atau membatasi ruang gerak mereka. Disisi lain warga net juga harus memiliki kesadaran bahwa kebebasan adalah kekuatan mereka dan dibalik semua kekuatan tersimpan tanggung jawab, semakin besar kekuatan yang dimiliki maka sebakin besar pula tanggungjawab yang harus dijalankan.
4 pilar MPR adalah salah satu komponen penting dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa ini dan juga merupakan tanggung jawab kita sebagai warga negara untuk bisa mensosalisaikan kepada masyarakat. Sosialisasi 4 pilar tidak cukup dilakukan dalam satu kali kegiatan dan penyampaian, tapi harus dilakukan secara kontinyu dan berulang-ulang dan dilaksanakn secara nyata dalam kegiatan yang berwujud di dalam aktifitas kita.
Harapan kita untuk menyambut Indonesia Baru yang dipelopori dengan semangat reformasi untuk menciptakan kesejahteraan yang merata dan kebebasan yang bertanggung jawab bisa terwujud. #inibaruindonesia #Netizenmpr #Netizenbali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H