Mohon tunggu...
Giri Apriyantowibowo
Giri Apriyantowibowo Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta (umkm), instruktur dan menulis

Aktifitas harian :belajar menulis & mengajar, instruktur freelance di berbagai provider/EO, bisnis ( tanaman, toko baju,rental peralatan bayi dan kegiatan pelatihan indoor/outdoor).

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Budaya Kerja

12 Maret 2022   07:00 Diperbarui: 12 Maret 2022   07:03 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BUDAYA KERJA ASN

Apa yang ada dalam benak kita manakala kita mendengar kata ASN/PNS? Banyak persepsi yang muncul dibenak kita antara lain:  tiap bulan pasti dapat gaji, kerjaan santai, dapet pensiun, kalau salah tidak dipecat dan disiplin yang rendah. Suka tidak suka itulah persepsi yang dibangun oleh banyak orang saat akan berurusan dengan birokrasi.

Tapi itu dulu, saat ini di jaman digital kinerja ASN sudah banyak berubah. Pemerintah terus berupaya membenahi mindset di birokrasi ini. Dari proses rekrutmen ASN sampai sistem kinerjanya, agar outputnya betul-betul bisa dirasakan oleh masyarakat.

Sejak 2010 sudah dibuat grand design reformasi birokrasi yang tertuang dalam Perpres No 81 tahun 2010 kemudian dalam UU No 5 tahun 2014 diatur pula hal profesionalisme ASN dalam melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan dsb.

Mengubah budaya kerja dari minta dilayani menjadi melayani bukanlah perkara mudah. Dalam suatu waktu Bapak Tjahjo Kumolo selaku Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menegaskan kembali: "Program pertama dari lima program Gerakan Nasional Revolusi Mental yaitu Gerakan Indonesia Melayani, menjadi alas sekaligus semangat bagi jajaran pemerintahan untuk fokus pada penciptaan budaya pada lingkungan ASN," ungkap Menteri Tjahjo.

Budaya kerja tidak bisa lepas dari kebiasaan-kebiasaan perilaku yang "nempel" pada setiap pegawai saat melaksanakn berbagai macam tugas.

Dikutip dari pendapat Nawawi (2003), bahwa budaya kerja adalah kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang oleh pegawai dalam suatu organisasi, pelanggaran terhadap kebiasaan ini memang tidak ada sanksi tegas, namun dari pelaku organisasi secara moral telah menyepakati bahwa kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan yang harus ditaati dalam rangka pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan..

Fungsi dari budaya kerja sendiri adalah sebagai: perekat bagi para pegawai, penyemangat(passion), kontrol/pembentukam perilaku dalam organisasi, nilai untuk  mewujudkan visi misi organisasi dan sebagai pembeda( brand)

 Sehingga perubahan-perubahan budaya kerja yang perlu dilakukan setiap ASN adalah harus memiliki perilaku yang standar, mulai dari keharusan untuk selalu menunjukkan keramahan, tersenyum, ketulusan, kepekaan, kedisiplinan, fokus, selalu mendengar, dan menghormati.

Dari kejelasan tugas yang diemban oleh ASN, harapannya setiap ASN akan mampu memberikan kontribusi kinerja yang optimal pada satuan kerjanya dan pada masyarakat sebagai pengguna produknya.

Satuan kerja yang memperoleh tugas untuk memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat harus secara terus-menerus memperbaiki sistem pelayanan agar lebih cepat, lebih murah, lebih adil, lebih nyaman, memiliki kepastian hukum, dan berbasis IT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun