Sebelum melakukan wawancara terhadap narasumber (pasien), maka  dilakukanlah observasi terhadap data – data terkait besaran iuran BPJS – Kesehatan untuk dapat menentukan taraf perekonomian dari narasumber (pasien). Berikut adalah tabel besaran iuran dan hak kelas BPJS – Kesehatan
Berdasar data pada tabel 3 mengenai prakiraan taraf perekonomian narasumber (pasien) dan data pada tabel 2 mengenai rentang dan kisaran tariff produk pelayanan Telemedicine, maka dapat disusun pedoman wawancara kepada narasumber (pasien) terkait penerapan layanan telemedicine yang mengharuskan narasumber (pasien) untuk mengeluarkan biaya pribadi jika ingin mendapatkan layanan kesehatan berbasis Telemedicine.
Berikut adalah berapa point atau aspek pertanyaan pada pedoman wawancara yang telah disusun untuk digunakan dalam mewawancarai narasumber :
- Memiliki kartu jaminan BPJS – Kesehatan di kelas berapa
- Paparkan data tarif biaya telemedicine
- Riwayat penyakit
- Domisili
- Jika riwayat penyakitnya termasuk dalam kategori yang bisa memakai produk layanan telemedicine, apakah narasumber akan memakai produk tersebut atau tidak
- Jika menerima, tanyakan alasannya
- Jika menolak, jelaskan resiko terpapar Covid19 dan alasannya menolak
Aspek pertanyaan – pertanyaan pada pedoman wawancara diatas, dapat berkembang sesuai dengan intensitas wawancara dan ketertarikan narasumber pada topik wawancara.
Hasil dari wawancara yang telah dilakukan terhadap 30 narasumber (pasien) pada sebuah Rumah Sakit Swasta Tipe B di Kota Serang, Banten menunjukan bahwa :
Pada 10 pasien dengan kepemilikan jaminan BPJS – Kesehatan di KELAS 1, 5 pasien dapat menerima layanan Telemedicine dengan sisanya menolak karena alasan :
- Biaya terlalu tinggi
- Riwayat penyakit tidak memungkinkan untuk diberikan layanan Telemedicine
Pada 10 pasien dengan dengan kepemilikan jaminan BPJS – Kesehatan di KELAS 2, seluruhnya menolak untuk menggunakan layanan Telemedicine karena alasan :
- Biaya terlalu tinggi
- Domisili berada di daerah pedalaman dengan infrastruktur jaringan internet yang buruk
Pada 10 pasien dengan dengan kepemilikan jaminan BPJS – Kesehatan di KELAS 3, seluruhnya menolak untuk menggunakan layanan Telemedicine karena alasan :
- Biaya terlalu tinggi
- Domisili berada di daerah pedalaman dengan infrastruktur jaringan internet yang buruk
- Tidak memiliki smartphone yang mendukung
Narasumber yang menolak untuk mendapatkan layanan Telemedicine, seluruhnya memilih untuk tetap berobat langsung ke Rumah Sakit dengan menggunakan penjaminan BPJS – Kesehatan dengan mengambil resiko paparan Covid19 di rumah sakit.