Bisa jadi, alih-alih pandai menulis, sebenarnya kita lebih butuh pandai menghargai sesama. Dunia sudah dipenuhi oleh bajingan intoleran yang hendak menghancurkan peradaban, mohon jangan mempercepat kehancuran dengan ikut-ikutan.
Atau bisa juga, tulisan ini hanya omong kosong dari seorang yang bukan siapa-siapa dan tidak perlu Anda renungkan, anggap saja intermeso di tengah-tengah berita hoaks dan kumpulan ujaran kebencian yang semakin hari semakin ramai di permukaan.
Sebagai penutup, ini bukan paragraf terakhir dari tulisan Mbak Choco, tetapi saya ingin menempatkannya di paling akhir:
"Berdebat bukan sesuatu yang kami inginkan. Kami hanya ingin menulis. Namun, bagaimana kami bisa menulis jika selalu merasa tidak nyaman?" — @chocobanana99