Siapa pun bebas menulis apa pun. Saya setuju dengan pernyataan itu dan barangkali saking bebasnya, di internet bertebaran tulisan yang penulisannya dapat memancing emosi jiwa: sudah banyak salah ketik, pemilihan kosakata tidak tepat makna, ditambah tanda baca yang ditabrak semau jiwa. Luar biasa.
Jangankan Beda Satu Huruf, Beda Satu Spasi Saja Bisa Membuat Anda Menjadi Penyihir
Saya tidak mempermasalahkan kata baku. Jika Anda lebih nyaman memakai ejaan sehari-hari atau ejaan yang Anda buat sendiri, ya, silakan. Toh, kata baku memang tidak harus selalu digunakan, boleh disesuaikan dengan konteks dan jenis tulisan. Namun, tolonglah, minimal tengok kaidah dan menulis sesuai aturan sebagaimana tertera dalam KBBI.
Maksudnya, Anda perlu tahu bahwa KBBI tidak hanya berisi kumpulan kata baku. Ada yang namanya ragam dan kelas kata—yang entah kenapa jarang diperhatikan oleh para penulis. Misalnya, kata "antar" dan "serba" masuk ke kelas kata bentuk terikat. Penulisannya digabung dengan kata yang mengikutinya. Contoh: antarkota, antarpulau, serbabisa, serbaguna, SERBASALAH.
Catatan: saat saya menulis ini, di KBBI ada tiga "serba" yang ditulis dengan tanda hubung: serba-sedikit (semuanya hanya sedikit), serba-serbi (bermacam-macam), dan serba-serbih (tidak rapi).
Catatan lagi: di KBBI, kata "antar" ada dua macam. Penulisan dipisah artinya "bawa atau kirim", sedangkan penulisan digabung artinya menjadi kata hubung untuk menunjukkan hubungan satu hal dengan yang lain.
"Tolong antar kue ini ke rumah paman. Kau bisa naik bus antarkota."
Jadi, jika Anda menulis: "gue seneng banget ngobrol sama orang antar pulau", itu artinya: "saya sangat senang mengobrol dengan orang yang membawa pulau."
Bayangkan, hanya dengan satu spasi, Anda sudah mengubah orang biasa menjadi manusia setengah dewa. Anda tukang sihir?
Berlaku Hal yang Sama untuk Tanda Baca
Penggunaan tanda baca yang paling sering keliru adalah koma. Entah kenapa, masih banyak orang yang tidak menulis koma sebelum kata "dan" pada kalimat yang berisi tiga hal atau lebih. Contoh: "Aku makan apel, jeruk dan leci."
Padahal, penulisan koma sebelum kata "dan" diharuskan jika jumlah bilangannya terdiri dari tiga atau lebih. Jika hanya dua, tidak pakai koma.
"Apel dan jeruk."
"Apel, jeruk, dan leci."
"Apel, jeruk, leci, lemon, dan pisang."
Sebab, jika terdiri dari tiga (atau lebih) dan Anda tidak memberi koma sebelum kata "dan", maknanya berganti.
"Aku mencintai Tuhan, ayah, dan ibu." Artinya Anda mencintai ketiganya.
"Aku mencintai Tuhan, ayah dan ibu." Artinya ayah dan ibu Anda adalah Tuhan.
Luangkanlah Sedikit Waktu untuk Memilih Kosakata Tepat Makna
Dalam KBBI, (hampir) semua kata baku ditulis lengkap dengan maknanya. Tujuannya, supaya Anda bisa memilih kosakata dengan tepat karena ada banyak yang artinya hampir sama, tetapi penggunaannya berbeda. Contoh: "semua" dan "seluruh".Â
Adakalanya "semua" dan "seluruh" tidak dapat dipertukarkan posisinya. Bandingkan:
- Semua provinsi di seluruh Indonesia
- Seluruh provinsi di semua Indonesia (?)— Ivan Lanin (@ivanlanin) October 25, 2018
Beberapa kosakata yang masih sering tertukar: nyinyir dengan nyindir, hampir dengan nyaris, ironi dengan satire dan sarkasme.
Lebih jauh tentang ini, banyak orang yang gemar memakai istilah-istilah keren hanya karena ingin terlihat pandai berbahasa. Masalahnya, beberapa istilah keren itu sering keliru karena maknanya tidak tepat dengan konteks. Misalnya, memakai kata "anarki" untuk menjelaskan penghancuran.
"Pagar kampus itu habis dibakar oleh para mahasiswa yang berdemonstrasi. Mereka benar-benar anarki."
Pertama, "anarki" adalah hal tidak adanya pemerintahan, peraturan, undang-undang, atau ketertiban (berkaitan dengan "anarkisme", suatu paham yang menentang setiap kekuatan negara; teori politik yang tidak menyukai sistem pemerintahan). Pelakunya disebut anarkis.
Kedua, untuk menjelaskan tindakan yang berkaitan dengan perusakan atau penghancuran, gunakan kata "vandalisme". Pelakunya disebut vandal.
Lagi pula, memakai banyak kata canggih tidak lantas membuat Anda menjadi keren. Anda keren kalau bisa menjelaskan hal-hal rumit secara sederhana.
"Jika kau tidak bisa menjelaskan sesuatu secara sederhana, berarti kau belum benar-benar paham dengan apa yang ingin kau jelaskan." —  Albert Einstein
Kembali, kalaupun Anda ingin memakai kata tidak baku karena alasan lebih nyaman dan sebagainya, ya, silakan. Namun, setidaknya, berhentilah "menyihir" dan "menuhankan" seseorang atau sesuatu dalam tulisan.
***
Kabar baik: KBBI versi luring sudah tersedia dalam bentuk aplikasi. Anda bisa unduh dan memakainya meskipun internet sedang nonaktif. (Untuk Android dan iOS)
Kabar buruk: menulis sambil membuka KBBI dapat menyita banyak waktu. Saya sarankan untuk tidak membukanya ketika menulis. Bukalah ketika mengedit.
Jadi, gimana? Masih gamau nulis bener? Yaudah gapapa, wqwq~