Begitupun juga saat melatih di liga kompetitif, Liga Inggris. Koeman melatih Southampton dan Everton.Â
Bersama Southampton, berhasil membawa Southampton dua kali mengikuti kualifikasi Europa League dan membawa tim meraih rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan peringkat 6 di papan klasemen.
Melatih tim Spanyol pun juga bukan sesuatu yang asing baginya. Koeman pernah melatih Valencia pada musim 2007/2008 dan meraih piala Copa del Rey.Â
Koeman juga pernah dipercaya untuk melatih Timnas Belanda dan berhasil membawa ke final UEFA Nations League 2019.
Namun itu masa lalu. Saat ini, Koeman memegang tim yang tidak hanya mementingkan tren kemenangan melainkan kejayaan. Mengingat Barcelona begitu superior di tangan Guardiola dan Frank Rijkaard.
Memang, musim 2020/2021 kemarin Koeman membawa piala Copa del Rey untuk Barcelona. Namun, penampilannya masih jauh dari ekspektasi. Menutup musim Liga Spanyol dengan peringkat ketiga dan kebobolan 38 gol (terbanyak kedua dari tim 6 besar). Hanya mencapai 16 besar Liga Champions plus sangat lemah ketika melawan rival dan tim besar.Â
Hingga kini, Koeman belum pernah menang sekali pun melawan rival, Real Madrid dan Atletico Madrid. Koeman juga hanya menang 1 kali dari 11 pertemuan melawan tim besar. Cenderung kalah dengan skor telak.
Koeman memang hidup di era Barcelona yang sulit. Mulai dari kecacatan manajerial, hilangnya pemain-pemain yang mengenal filosofi Barcelona, dan diperparah dengan kepindahan legenda Lionel Messi.
Tapi itu bukan menjadi tameng untuk menyatakan bahwa Koeman pun juga bermasalah.
Permasalahan pertama yang dia bawa adalah dari segi taktik.