Met Gala tidak hanya menjadi ajang unjuk pakaian dan galang dana, namun juga ada pesan yang ingin disampaikan
Met Gala sebenarnya adalah singkatan dari Metropolitan Museum of Art’s Costume Institute Gala.
Sebuah museum yang menyelenggarakan "malam ajang fesyen terbesar" dan penggalangan dana untuk museum tersebut.
Dihadiri oleh pesohor di bidang industri hiburan, desainer ternama, politikus, dan individu lainnya yang mempunyai "pengaruh" besar, khusunya di Amerika Serikat. Mereka datang karena dua pilihan:
- Pertama, diundang langsung oleh Anna Wintour, Editor in Chief dari majalah fesyen Vogue
- Kedua, brand memesan meja dalam Met Gala, namun tetap pada persetujuan Anna Wintour
Oleh karena itu, Met Gala pun juga dijadikan brand dan desainer untuk "unjuk karya" dengan harapan dapat berdampak pada pemakaian dan penjualan.
Vogue dan Met Gala memang sudah dekat sejak tahun 1963 yang pada saat itu pemimpin redaksinya adalah Diana Vreeland. Tak heran, hingga kepemimpinan Anna Wintour saat ini, Met Gala ada di tangan majalah Vogue.
Di tangan Vogue, Met Gala bukan hanya ajang untuk model, melainkan untuk publik figur, selebriti, dan tokoh-tokoh berpengaruh lainnya.
Met Gala memiliki tema yang tiap tahun berbeda, tahun ini temanya adalah “In America: A Lexicon of Fashion" dan dipilih untuk menghadirkan beragam identitas yang berkembang di Amerika Serikat melalui dunia fesyen.
Tak heran, sesuai dengan tema tersebut, tahun ini banyak pesan yang disampaikan dalam balutan pakaian. Sebab kita tahu, Amerika Serikat sendiri pun identik dengan "kebebasan berekspresi" dan identitas yang kompleks, bukan hanya identitas suku, agama, dan ras, bahkan sampai gender sekalipun.
Apa saja pesan yang disampaikan dalam balutan pakaian Met Gala 2021?
1. "It's me, Kim Kardashian"
Ini dia sosok yang ramai diperbincangkan, Kim Kardashian yang menghiasi dirinya dengan balutan penuh pakaian dari brand Balenciaga.
Tentu kita bertanya-tanya, sebenarnya apa tujuannya mengenakan pakaian tertutup semua seperti ini? Padahal, dalam ajang fesyen biasanya orang akan menunjukkan pesona dengan menunjukkan wajah rupawan mereka.
Ketika saya melihat pertama kali gambar ini, saya langsung berpikir bahwa Kim terinspirasi dari Kanye West, seorang penyanyi, produser, dan mantan suaminya.
Kanye West baru-baru ini meluncurkan album DONDA dan dalam konser launching album tersebut, Kanye sempat mengenakan pakaian "full incognito" sama seperti Kim.
Hubungan Kim dan Kanye memang kandas, namun Kanye merupakan sosok yang berpengaruh pada Kim. Kim mengatakan bahwa Kanye adalah "ghost creative director".
Selain itu, Kanye juga yang mengenalkan Kim kepada Creative Director Balenciaga, Demna Gvasalia, sosok yang merancang sekaligus menemani Kim di red carpet Met Gala 2021.
Ada juga yang beranggapan bahwa pesan yang ingin disampaikan adalah menunjukkan dirinya Kim. Tanpa perlu mengetahui wajah, semua orang akan tahu bahwa itu adalah Kim.
Pesan selanjutnya bisa kita lihat dari caption Instagram Kim, What’s more American than a T-shirt head to toe?! Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa Amerika merupakan "penguasa" industri fesyen dari atas kepala hingga ke kaki.
2. "Tax the Rich"
Bukan AOC namanya kalau tidak senekat ini. AOC tahu betul bahwa Met Gala merupakan ajang yang dihadiri oleh sosok-sosok ternama dan memiliki kekayaan miliaran hingga triliunan. Agenda "tax the rich" ibarat menyindir para undangan yang hadir.
Agenda ini memang menjadi salah satu sorotan AOC sebagai anggota Kongres Amerika Serikat dari Partai Demokrat.
Pada laman twitternya, AOC mengeluhkan di tengah kondisi pandemi banyak pekerja "frontline workers"mendapatkan bayaran atau jaminan kesehatan yang tidak memadai tetapi biliuner semakin kaya.
Gambarannya sama seperti isu yang berkembang di Indonesia saat ini, di mana banyak masyarakat yang kesulitan, tetapi ekonomi ke atas semakin kaya, termasuk pejabat.
AOC meminta adanya kenaikan pajak untuk kelas high income untuk mendanai paket rekonsilasi, seperti perawatan kesehatan, perawatan anak dan pendidikan serta digunakan juga untuk pelestarian iklim.
3. Gender Fluid dalam Industri Fesyen
Cowok kok pakai rok? Cowok kok pakai gaun? Cowok kok pakai dress?
Kampanye gender fluid industri fesyen memang selalu ada di dalam Met Gala. Dilansir dari Harvard, Gender fluid mengacu pada perubahan dari waktu ke waktu dalam ekspresi gender atau identitas gender seseorang, atau keduanya.
Perubahannya bisa dalam ekspresi, tetapi bukan identitas, atau dalam identitas, tetapi bukan ekspresi. Atau ekspresi dan identitas keduanya bisa berubah bersama-sama.
Bedanya dengan transgender ialah transgender lebih menekankan pada identitas yang berubah lalu diikuti dengan ekspresinya.
Dalam konteks fesyen, gender fluid memilki pesan bahwa industri fesyen tidak dibatasi oleh “pakaian pria” dan “pakaian wanita” secara tradisional. Tidak ada istilah bahwa celana untuk pria, rok untuk wanita, dan sebagainya.
Poin utama yang ingin dicapai ialah gender-neutral fit bahwa pakaian apapun bisa dipakai jika pemakainya memilih demikian.
Dalam Met Gala 2021, contohnya ada pada gambar di atas yaitu penyanyi, Troye Sivan, mengenakan dress yang diidentikan dengan pakaian perempuan.
4. Peg the Patriarchy
Bicara tentang kampanye mendobrak sistem patriarki, Cara Delevingne menjadi salah satu model dan aktris yang paling vokal. Dalam Met Gala, Delevingne membawa pesan, yaitu "Peg the Patriarchy".
Secara sekilas sama seperti gerakan feminis pada umumnya, Delevingne ingin menyampaikan pesan untuk membongkar struktur budaya patriarki yang kental.
Namun, menjadi nadanya menjadi lebih keras karena penggunaan kata "peg". "Peg" itu sendiri merupakan aktivitas seksual, di mana memungkinkan pria dan wanita berganti peran, bereksperimen secara seksual, dan mengeksplorasi hasrat seksual mereka dengan cara yang berbeda.
Artinya di sini, Delevingne ingin mematahkan atau membalikan budaya patriarki yang sering diidentikan dengan dominasi laki-laki saat aktivitas seksual dengan perempuan.
5. Black Lives Matter
Black Lives Matter, kampanye ini akan terus ada hingga Amerika Serikat memberikan kehidupan, keamanan, dan kenyamanan yang layak dan setara bagi ras "kulit hitam"
Dalam Met Gala, pembalap F1, Hamilton mengajak sekaligus memesan meja untuk dirinya dan para desainer kulit hitam.
Sekilas info saja, bahwa tiket individu untuk Met Gala berharga sekitar $30.000, sementara desainer membayar setidaknya $275.000 untuk meja.
Pesan yang ingin disampaikan oleh Hamilton ialah ingin menunjukkan bahwa kita hidup di mana keberagaman dan inklusivitas sangat penting, termasuk dalam industri fesyen. Penting untuk desainer maupun brand-brand memiliki kesempatan yang sama.
Dengan hadir bersama desainer kulit hitam, Hamilton ingin "menempatkan" mereka di pikiran orang-orang yang hadir di dalam Met Gala.
6. No Fur
Dalam Met Gala 2021, Billie kembali menunjukkan bahwa dirinya sudah mampu tampil percaya diri dalam berpakaian. Billie menggunakan gaun karya desainer Oscar de la Renta yang tidak memakai bulu sama sekali alias no fur.
Billie memang sempat melakukan sayembaran bahwa akan hadir ke Met Gala asalkan ada desainer yang mampu membuatkan busana bebas dari bulu hewan. Kemudian, tim Oscar de la Renta menyanggupinya dan terbentuklah gaun menawan sesuai dengan kampanye Billie Eilish.
Billie memang dikenal juga sebagai seorang vegan dan aktivis hak hewan. Melalui Met Gala 2021, Billie mengajak untuk para desainer terlibat dalam pelestarian lingkungan hidup dengan berhenti menggunakan bulu hewan pada produk mereka.
7. The Garden of United States
Lili Reinhart, aktris terkenal dalam serial Riverdale, tampil menawan dalam Met Gala dengan riasan bunga pada pakaiannya.
Lili menggunakan dress karya Christian Soriano dengan menampilkan kekayaan bunga dari 50 negara bagian di Amerika Serikat yang menjadi representasi keindahan alam.
Banyak website fesyen dan netizen menilai, pakaian Lili dalam Met Gala 2021 menjadi yang terbaik karena sangat menawan plus poin yang terpenting adalah sesuai dengan tema yang dicanangkan.
Dari Met Gala ini kita belajar....
Saat ini pesan bisa disampaikan dalam bentuk apapun dan di mana pun asalkan medium yang digunakan tepat saran, pasti akan cepat meluas dan memengaruhi banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H