Bedanya dengan transgender ialah transgender lebih menekankan pada identitas yang berubah lalu diikuti dengan ekspresinya.
Dalam konteks fesyen, gender fluid memilki pesan bahwa industri fesyen tidak dibatasi oleh “pakaian pria” dan “pakaian wanita” secara tradisional. Tidak ada istilah bahwa celana untuk pria, rok untuk wanita, dan sebagainya.
Poin utama yang ingin dicapai ialah gender-neutral fit bahwa pakaian apapun bisa dipakai jika pemakainya memilih demikian.
Dalam Met Gala 2021, contohnya ada pada gambar di atas yaitu penyanyi, Troye Sivan, mengenakan dress yang diidentikan dengan pakaian perempuan.
4. Peg the Patriarchy
Bicara tentang kampanye mendobrak sistem patriarki, Cara Delevingne menjadi salah satu model dan aktris yang paling vokal. Dalam Met Gala, Delevingne membawa pesan, yaitu "Peg the Patriarchy".
Secara sekilas sama seperti gerakan feminis pada umumnya, Delevingne ingin menyampaikan pesan untuk membongkar struktur budaya patriarki yang kental.
Namun, menjadi nadanya menjadi lebih keras karena penggunaan kata "peg". "Peg" itu sendiri merupakan aktivitas seksual, di mana memungkinkan pria dan wanita berganti peran, bereksperimen secara seksual, dan mengeksplorasi hasrat seksual mereka dengan cara yang berbeda.
Artinya di sini, Delevingne ingin mematahkan atau membalikan budaya patriarki yang sering diidentikan dengan dominasi laki-laki saat aktivitas seksual dengan perempuan.
5. Black Lives Matter