Mohon tunggu...
Giovani Yudha
Giovani Yudha Mohon Tunggu... Freelancer - Gio

Sarjana HI yang berusaha untuk tidak jadi Bundaran

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Mengenal Cara "Nyoto" di Surganya Warung Soto Kota Klaten

13 September 2021   19:45 Diperbarui: 24 April 2022   11:16 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi soto. Sumber: Shutterstock via Kompas

Mangan sing seger-seger enak ki

Makanan apa yang memberikan kesegaran? Jawabannya adalah bukan es atau bukan buah, melainkan soto. Itulah kebiasaan ibu saya saat memberikan "kode" pengin makan soto. Menurutnya, segar bukanlah sesuatu yang memberi kesejukkan melainkan kehangatan, seperti soto.

Bicara tentang soto, saya teringat akan kampung halaman yang wilayahnya terjepit oleh Jogja dan Solo, yaitu Klaten. 

Klaten bisa saya katakan sebagai "surganya warung soto" karena banyak sekali warung soto bertebaran dengan jarak yang berdekatan. Padahal, menunya tidak muluk-muluk dan cenderung memiliki kesamaan menu satu sama lain.

Penasaran berapa jumlah warung soto di Klaten? Silahkan klik google maps di sini, zoom in atau zoom out, dan lihat hasilnya.

Soto memang menjadi menu idola untuk warga Klaten, bisa dibilang jualan soto di Klaten pasti laku, asalkan pintar-pintar mencari lokasinya saja dan untuk masakkan yang penting enak, tidak perlu beda.

Tapi ya jangan kaget dengan persaingannya yang ketat, karena kalian bisa cek di link sebelumnya berapa banyak warung soto yang ada di Klaten. 

Kalau kalian berusaha bersaing dengan menawarkan harga lebih murah, rasanya usaha kalian akan bangkrut sendiri. Sebab, harga pasaran soto di Klaten sendiri sudah termasuk murah sampai saya bingung untungnya dari mana.

Bahkan ada satu warung soto yang ramai diperbincangkan karena menjual dengan harga seribu rupiah saja per porsi. 

Sor Pelem, warung soto favorit keluarga saya. Sumber: twitter/@kominfo_klt
Sor Pelem, warung soto favorit keluarga saya. Sumber: twitter/@kominfo_klt

Untuk menu sotonya sendiri, kalian akan menemukan menu seperti ini:

  • Soto Daging
  • Soto Uritan atau telur muda
  • Soto Brutu atau pantat ayam
  • Soto Kulit
  • Soto Cakar
  • Soto Ampela
  • Soto Kepala
  • Soto Pupu Tepong atau paha atas ayam

Dari menu-menu di atas, biasanya anak-anak akan lebih suka soto kulit atau daging. Sementara orangtua sedikit lebih esktrem dengan lebih suka "dalemannya" seperti brutu atau uritan. 

Selanjutnya, kalian jangan bingung juga kalau di sana akan menemukan beberapa warung menggunakan kata "sop" bukan "soto", itu sebenarnya kalau disandingkan ya sama saja.

Perihal jam buka dan tutupnya, warung-warung soto di Klaten sendiri biasanya sudah buka sejak jam 6 atau 7 pagi dan akan tutup sekitar jam 2 atau 3 siang. 

Namun, kalau sudah ludes duluan, tentu tutupnya lebih cepat.

Soalnya warga Klaten biasanya menikmati soto sebagai pembuka aktivitas alias sarapan, kalau menjelang sore dan malam sudah beda menu andalan lagi.

Termasuk saya dan sekeluarga yang mempunyai "ritual" sendiri setelah pulang gereja di pagi hari, pasti langsung mampir ke warung soto. 

Tak ketinggalan adalah gorengan dan beragam satenya.

Sama seperti di warung soto pada umumnya, warung soto di Klaten juga akan menyediakan "menu sampingan", seperti tempe, mendoan, tahu, bakwan, sate usus, sate nugget, dan sate bakso. 

Menu sampingan biasanya dikumpulkan di satu tempat khusus dan kalian harus "self service" dengan mengambilnya sendiri sesuai porsi.

Terakhir adalah hal yang paling penting, yaitu kejujuran. Mengapa kejujuran?

Sebab, banyak warung soto di Klaten tidak mencatat apa saja yang kalian pesan dan tidak ada mesin kasir yang akan mengeluarkan struk.

Justru sebaliknya, kalian akan ditanya kembali sudah pesan apa saja dan berapa "makanan sampingan" yang kalian ambil. Jadi, sebaiknya sebelum menuju ke kasir untuk membayar, silahkan hitung dulu apa saja yang kalian pesan.

Pada akhirnya, bicara tentang nyoto bukan hanya tentang makan lalu pergi meninggalkan.

Ketika kita mulai nyoto, di situ kita akan merasakan kehangatan baik dalam tubuh maupun hubungan. 

Nyoto sebagai menu sarapan membawa kita pada hati dan pikiran yang tenang sebelum memulai aktivitas. Nyoto bersama kerabat, pacar, maupun keluarga, merekatkan hubungan menuju kebahagiaan.

Nyoto di warung mengajarkan kita bahwa kenyamanan tidak melulu tentang kekayaan tetapi juga bisa diperoleh lewat kesederhanaan. 

Ketika singgah di Klaten, rasanya tidak ingin kembali ke Jakarta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun