Untuk menu sotonya sendiri, kalian akan menemukan menu seperti ini:
- Soto Daging
- Soto Uritan atau telur muda
- Soto Brutu atau pantat ayam
- Soto Kulit
- Soto Cakar
- Soto Ampela
- Soto Kepala
- Soto Pupu Tepong atau paha atas ayam
Dari menu-menu di atas, biasanya anak-anak akan lebih suka soto kulit atau daging. Sementara orangtua sedikit lebih esktrem dengan lebih suka "dalemannya" seperti brutu atau uritan.Â
Selanjutnya, kalian jangan bingung juga kalau di sana akan menemukan beberapa warung menggunakan kata "sop" bukan "soto", itu sebenarnya kalau disandingkan ya sama saja.
Perihal jam buka dan tutupnya, warung-warung soto di Klaten sendiri biasanya sudah buka sejak jam 6 atau 7 pagi dan akan tutup sekitar jam 2 atau 3 siang.Â
Namun, kalau sudah ludes duluan, tentu tutupnya lebih cepat.
Soalnya warga Klaten biasanya menikmati soto sebagai pembuka aktivitas alias sarapan, kalau menjelang sore dan malam sudah beda menu andalan lagi.
Termasuk saya dan sekeluarga yang mempunyai "ritual" sendiri setelah pulang gereja di pagi hari, pasti langsung mampir ke warung soto.Â
Tak ketinggalan adalah gorengan dan beragam satenya.
Sama seperti di warung soto pada umumnya, warung soto di Klaten juga akan menyediakan "menu sampingan", seperti tempe, mendoan, tahu, bakwan, sate usus, sate nugget, dan sate bakso.Â
Menu sampingan biasanya dikumpulkan di satu tempat khusus dan kalian harus "self service" dengan mengambilnya sendiri sesuai porsi.
Terakhir adalah hal yang paling penting, yaitu kejujuran. Mengapa kejujuran?