Jelaskan ke orangtua kalian dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Bahasanya jangan terlalu teknis dan teknologi banget kesannya.
Kalian juga bisa menjelaskan dengan cara story-telling, misalnya kalian menceritakan apa yang dilakukan secara runut saat bekerja atau kesulitannya. Mungkin bisa disisipkan dengan curhat.
2. Tunjukkan karya dan cara kerja kalian atau orang lain
Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah dengan menunjukkan karya atau cara kerja. Ini terutama untuk pekerjaan yang mempunyai skill dasar sama, tapi sebenarnya berbeda.Â
Misalnya graphic designer, design interior, UI designer atau seperti antara content writer, copy writer, SEO writer, dan UX writer.
Bila kalian bingung menjelaskan detil pekerjaannya, coba tunjukkan karya dan cara kerja kalian kepada orangtua. Selagi menunjukkan, jelaskan dengan se-pelan dan se-ringkas mungkin agar bisa dipahami oleh mereka.
Bisa juga dengan mencontoh orang lain yang sudah populer, misalnya ditanya content creator itu apa, kalian bisa jawab "itu tuh kerjanya kayak artis kesukaan ibu di Youtube" atau misal merujuk pada acara/film/sinetron yang orangtua kalian suka.
Semoga dengan cara ini, orangtua bisa memahami anaknya kerja apa.Â
Sebab, tidak ada salahnya orangtua bisa keep-in-touch dengan kemajuan zaman plus bisa saling terbuka juga antar keluarga.Â
Tapi kalau masih belum paham juga, kalian tidak perlu memaksakan diri sampai pusing sendiri. Cukup buktikan bahwa apa yang kalian kerjakan itu halal dan bisa membahagiakan orangtua.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H