Mohon tunggu...
Giovani Yudha
Giovani Yudha Mohon Tunggu... Freelancer - Gio

Sarjana HI yang berusaha untuk tidak jadi Bundaran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan, Aku Bingung Menghadapi Pandemi

23 Juli 2021   01:02 Diperbarui: 23 Juli 2021   01:17 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Pexels/ Andrew Neel

Tuhan aku bingung

Apa yang menjadi kehendak Mu

Di masa pandemi 

Yang tiap hari ada yang mati

-

Tuhan jelaskan kepada aku

Lebih baik mana

Pakai masker

atau

Pasrah kepada kehendak-Mu

-

Tuhan jelaskan kepada aku

Lebih baik mana

Ibadah di rumah aku

atau

Ibadah di rumah Mu

-

Tuhan jelaskan kepada aku

Lebih baik mana

Ikut vaksinasi

atau

Mengandalkan Mu saja

-

Aku bingung Tuhan

Apa yang harus aku lakukan

-

Tuhan aku bingung

Kenapa ada yang tidak percaya 

Kalau Tuhan bisa bekerja lewat manusia

-

Tuhan, Jaden Smith pernah bercerita demikian kepada ayahnya.

Ada seseorang tenggelam di lautan dan membutuhkan pertolongan. Tak lama kemudian, perahu datang dan menawarkan

"Ayo sini naik ke perahu!"

Seseorang yang tenggelam itu menolaknya dan berkata

"Aku tidak mau, Tuhan akan menyelamatkanku!"

Perahu pertama pun pergi meninggalkannya. Lalu tiba perahu kedua dan menawarkan bantuan yang sama

"Ayo sini naik ke perahuku, aku akan menyelamatkanmu"

Lagi-lagi ditolak dan berkata

"Aku tidak mau, Tuhan akan menyelamatkanku!"

Hingga akhirnya, mati di tengah lautan

-

Dirinya lalu bertemu Tuhan dan bertanya dengan heran

"Tuhan, kenapa engkau tidak menyelamatkanku saat aku tenggelam?"

Tuhan pun menjawab dengan nada sedikit kesal

"Enak saja, aku sudah menolongmu dengan dua perahu tapi kamu malah menolaknya!"

-

Tuhan, kasih aku petunjuk

Supaya aku bisa menjadi keselamatan untuk

Keluarga

Saudara dan orang-orang yang aku sayangi.

Aku tidak ingin menjadi sumber penderitaan dan kematian untuk mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun