Kompasianer pecinta sepak bola bakalan sibuk banget nih
Semua klub Eropa telah usai bertanding membawa perasaan duka atau suka. Duka untuk saya karena musim ini klub kesayangan, Real Madrid, tidak ada gelar atau prestasi sama sekali yang bisa dipamerkan di media sosial. Tapi mari kita move on karena sebentar lagi kita akan menikmati kompetisi bergengsi negara-negara Eropa, yaitu Euro 2020.
Kompetisi Euro 2020 menjadi ajang yang bergengsi, di mana setiap negara dengan timnasnya akan bersaing untuk menjadi "Reyes de Europa" atau Raja Eropa.
Kalian akan melihat kualitas deretan pemain terbaik yang sudah melakukan asesmen untuk masuk timnas, mulai dari asesmen berdasarkan performa di klub dan pertandingan persahabatan.
Mau usia semuda apapun, asalkan menunjukkan performa yang bagus, maka tanpa ragu akan dipanggil untuk masuk timnas.
Benar saja, ternyata ada beberapa pemain yang mungkin masuk timnas U-23 atau U-21 dulu, tapi ternyata sudah masuk ke timnas utama untuk berlaga di Euro 2020.
Siapa saja mereka? Berikut deretan talenta muda "wonderkid" yang siap beraksi di Euro 2020:
Note: Batas usia wonderkid di sini adalah 17-19 tahun.
1. Josko Gvardiol, 19 tahun - Timnas Kroasia
Josko Gvardiol - Sumber: Josip Regovic/Pixsell/MB Media/Getty Images
Nama Josko Gvardiol masih asing di telinga kita, tapi jangan sampai meragukan kualitasnya. Gvardiol merupakan pemain timnas Kroasia termuda yang siap tampil di Euro 2020.
Usianya baru 19 tahun dengan tinggi 186 cm, Gvardiol sudah menjadi bek andalan dari klub asal Kroasia, Dinamo Zagreb, sebelum akhirnya dibeli oleh klub Jerman, RB Leipzig, dengan harga 19 juta euro.
Meski usianya belia, Gvardiol sudah tampil luar biasa. Musim ini, Gvardiol sudah tampil sebanyak 25 pertandingan di Liga Kroasia dan 10 pertandingan Europa League.
Performanya juga bukan hanya sebagai pelengkap tim, dilansir dari SofaScore, Gvardiol mempunyai rata-rata penilaian 7.5/10 di Liga Kroasia dan 7.10 di Europa League. Plus, dirinya juga sudah mencetak total 3 gol dan 3 assist.
Gvardiol bahkan sudah dipercaya bermain 90 menit, terbukti hanya 4 kali sebagai pemain pengganti dan 10 kali diganti.
Gvardiol bisa dibilang dapat diandalkan untuk langsung bermain di Euro 2020. Untuk usianya tersebut, jam terbang Gvardiol sudah tinggi dan punya kualitas yang memadai untuk bermain di tim utama.
"We've signed one of the best defensive talents in Europe. As a left-footed defender, he makes us more versatile in defence. He's still a young player, but is very mature both as a person and a footballer." - Markus Krösche, Direktur Sepak Bola RB Leipzig
2. Nuno Mendes, 18 tahun - Timnas Portugal
Ngga perlu main lama-lama di U-21, Nuno Mendes langsung dipercaya buat bermain di timnas utama Portugal bersama Cristiano ronaldo, dkk.
Usianya boleh baru 18, tapi ini anak benar-benar bakat luar biasa. Nuno berhasil membawa Sporting Lisbon "berbuka puasa" setelah 19 tahun gagal juara Liga Portugal. Kenapa saya bilang membawa, karena anak ini memang sudah menjadi starting line-up dan bukan cuma anak bawang.
Bersama Sporting, Nuno bermain sebanyak 29 pertandingan dengan rata-rata 83 menit bermain. Berperan sebagai bek kiri, Nuno berhasil mencetak 1 gol dan 1 assist, dengan rata-rata penilaian 7.24 dan 5 kali Man of the Match versi WhoScored!
Nuno kuat dalam bertahan maupun menyerang, selayaknya posisi bek sayap yang ideal. Berhasil mencetak rata-rata 2 intercept/pertandingan (memotong umpan lawan) dan menciptakan 8 peluang emas.
Tak heran, performanya tersebut juga membuat tim-tim besar Liga Inggris merebutkan dirinya. Manchester City, Manchester United, dan Leicester, dikabarkan tertarik dengan anak 18 tahun ini.
"If I was a scout for the big clubs in Europe, I would look at him. Eighteen-years-old, a left-back – and there aren't many left-backs in the world with that quality – then I would definitely go and pick him," - Costinha, mantan pemain Timnas Portugal
3. Bukayo Saka, 19 tahun dan Jude Bellingham, 17 tahun - Timnas Inggris
Saya benar-benar takjub Southgate berani memasukkan nama-nama pemain muda, termasuk dua anak ini, Bukayo Saka dan Jude Bellingham.
Bukayo bermain di Arsenal, Bellingham di Dortmund. Bagi saya keduanya memang layak dipanggil untuk Euro 2020 karena mempunyai performa yang bagus di musim ini.
Bukayo menjadi pemain yang memukau penampilannya walaupun Arsenal tidak jelas performanya musim ini. Bukayo sudah bermain di semua kompetisi sebanyak 46 pertandingan, mencetak 7 gol dan 6 assist.
Bukayo ini adalah tipe pemain yang cepat dan pintar dalam membuat peluang, ditambah pemain ini versatile atau bisa bermain di banyak posisi.
Tercatat, Bukayo pernah bermain di posisi bek kiri, bek kanan, gelandang tengah, gelandang kiri-kanan, dan penyerang kiri. Definisi "Palubasah" (apa yang lu mau, Bukayo bisa lah).
"Firstly he's performed exceptionally well for us and performed well in a team that's had a difficult season," - Gareth Southgate, Pelatih Timnas Senior Inggris
Sementara, Bellingham adalah pemain yang tercium bakatnya sejak umur 14 tahun. Bayangin aja, umur 14 tahun tapi sudah bergabung ke tim U-18 di klub lamanya Birmingham.
Lalu di umur 16 tahun, sudah debut di tim utama Birmingham dan kini umurnya 17 tahun, sudah bermain di tim besar Jerman Dortmund plus dipanggil timnas pula.
Bellingham bisa dibilang posturnya memang "Inggris" banget yang gaya mainnya mengandalkan fisik. Usia 17 tahun, tingginya 186 cm dan berani buat bermain keras. Bersama Dortmund, musim ini Bellingham bermain sebanyak 46 pertandingan di semua kompetisi, mencetak 4 gol dan 4 assist.
Usia 17 tahun dengan kualitas dan jam terbang tinggi, termasuk golnya melawan Manchester City di Liga Champions kemarin, membuat Southgate tanpa ragu memanggilnya.
“Jude is phenomenal, just in training in the last couple of days, to have a 17-year-old, who wants to compete with senior players, not only has the technique but the competitiveness and maturity...he’s a hugely exciting player." - Gareth Soutghate, Pelatih Timnas Senior Inggris
4. Jamal Musiala, 18 tahun - Timnas Jerman
Sekilas info saja, sebenarnya Musiala ini waktu usianya di bawah 16 tahun, pernah bermain untuk timnas U-15, U-17, U-21 Inggris bersama Bellingham. Bisa dipanggil ke timnas Inggris karena tinggal di Inggris di usia 7 hingga 16 tahun plus dari akademi Chelsea.
Namun setelah usianya 16 tahun, dirinya direkrut Bayern Muenchen dan dengan berbagai pertimbangan, Musiala memilih bermain untuk Jerman, tempat kelahirannya.
Apakah Musiala layak dipanggil? Jelas layak. Meskipun lebih sering bermain dari bangku cadangan, tapi dirinya tampil sebagai super-sub. Terbukti Musiala sudah mencetak 6 gol, 3 kali Man of the Match dari 26 pertandingan di Liga Jerman dan 1 gol di Liga Champions.
Berposisi sebagai gelandang serang, Musiala bermain cepat, gesit, lincah mengolah bola, dan punya eksekusi akhir yang bagus. Dirinya bisa bermain di kiri-kanan-maupun gelandang tengah.
"He's an exceptional talent, who is highly valued by Germany and Bayern," - Joachin Loew, Pelatih Timnas Senior Jerman
5. Jeremy Doku, 19 Tahun - Timnas Belgia
Jeremy Doku - Sumber: twitter.com/@jeremydoku
Jeremy Doku menjadi nama talenta muda berbakat yang akan tampil di Euro 2020.
Musim ini bersama tim asal Prancis, Rennes, Doku bermain sebanyak 30 kali mencetak 2 gol dan 3 assist plus 3 kali menyabet Man of the Match versi WhoScored.
Berposisi sebagai gelandang dan penyerang sayap, Doku mampu membuat bek kewalahan, terbukti dirinya mencetak rata-rata 4 dribbling berhasil/pertandingan.
Sekilas info saja, sebelum bergabung ke Rennes, Doku pernah ditawarkan untuk bergabung dengan Liverpool untuk menjadi penerusnya Sadio Mane dan cocok dengan gaya bermainnya yang cepat. Tapi Doku memilih Rennes karena masih ingin berkembang dengan menit bermain yang lebih banyak.
“Doku has something special.” - Roberto Martinez, Pelatih Timnas Senior Belgia.
Sebenarnya masih ada banyak talenta muda, seperti:
- Illya Zabarnyi, 18 tahun, Timnas Ukraina
- Adam Hlozek, 18 tahun, Timnas Ceko
- Ryan Gravenbech, 19 tahun, Timnas Belanda
dan masih banyak lagi.
Wonderkid selalu menarik untuk dipantau karena mereka ini talenta luar biasa dan menarik nantinya bagaimana klub-klub besar setelah Euro akan berebutan untuk membeli pemain ini.
Kompetisi antarnegara ini juga menjadi ajang untuk pamer ke klub-klub besar, sebagai contoh ketika Mesut Oezil dan Sami Khedira dulu dibeli Real Madrid karena penampilannya di Piala Dunia 2010.
Catatan dari saya adalah jangan berharap pemain-pemain ini akan langsung punya menit bermain yang banyak. Masuk timnas senior saja sebenarnya sudah pencapaian luar biasa di usia mereka yang masih belia.
Terpenting adalah kita bisa melihat bagaimana anak-anak muda ini mampu beraksi di bawah tekanan kompetisi plus tekanan senior.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H