"AGUEROOOOOO... I swear, you'll never see anything like this ever again!"- Martin Tyler, Komentator
Ini jadi momen keajaiban selanjutnya yang tidak saya lupakan. Saya bukan Cityzens atau fans Manchester City, tapi saya bisa merasakan "gilanya" pertandingan ini. Inilah awal Manchester City menunjukkan kalau kota Manchester tidak bisa dimonopoli oleh Manchester United . The Cityzens berhasil menjuarai Liga Inggris atau Premier League musim 2011/12 setelah terakhir juara di musim 1967/68.
Saat itu City seharusnya bisa menang mudah mengingat komposisi pemainnya punya kualitas top semua karena baru jadi KKB (Klub Kaya Baru). Tapi tak disangka-sangka, ternyata QPR mampu memberikan perlawanan ketat hingga "titik darah penghabisan"
City wajib menang karena memiliki poin yang sama dengan rival sekotanya, 86 poin. Keduanya bermain berbarengan, jadi sesekali pada pertandingan City ada update-an kalau United cetak gol.Â
Fans United mengingat momen ini sebagai "kejadian 93:20". Saat itu United melawan Sunderland dan hingga menit ke-90, United berhasil unggul 1-0 sementara City masih kalah 2-1. Fans United tentu bersorak-sorak melihat hilal juara. Namun, sayang keliatannya United "belom rezeki".
Keajaiban terjadi ketika setiap menit pertandingan membawa perubahan.Â
Benar saja, City yang mendapatkan waktu tambahan 5 menit, langsung mengejar ketertinggalan. Dua gol comeback tercipta oleh Edin Dzeko di menit 90+2 dan Aguero menit 90+4. Koleksi poin sama, 89 poin, unggul selisih gol. City meraih juara, mencetak sejarah.
Pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson tidak menyangka keadaan berbalik begitu cepat. Dalam biografinya, beliau mengatakan:Â
"Kami sempat juara 30 detik. Ketika pertandingan kami berakhir, saya mengatakan ke pemain kalau kita juara"
4.Leicester vs Chelsea, Final FA Cup 2020/21
“It's the one they wanted. They won the Premier League of course, but this is a trophy which escaped them for so long," -Gary Lineker, Komentator.