Mohon tunggu...
Giovani Yudha
Giovani Yudha Mohon Tunggu... Freelancer - Gio

Sarjana HI yang berusaha untuk tidak jadi Bundaran

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pemikiran "Los Galacticos" dalam Ide Kontroversi European Super League

19 April 2021   13:25 Diperbarui: 20 April 2021   09:12 1600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pencetus Ide Liga Super Eropa, Florentino Perez - Sumber: marca.com

Galactico adalah kata Spanyol untuk "galaksi" dan digunakan untuk menggambarkan pemain sepak bola yang dianggap superstar atau memiliki tingkat kemampuan yang "tidak seperti dari dunia ini". Singkatnya dalam pemikiran ini, Perez akan menghadirkan pemain bintang maupun terbaik di dunia untuk bermain di dalam satu tim. Tentu saja ini menghabiskan banyak uang, tapi Perez melakukan hal ini sebanyak dua kali:

  • Periode 2000-2005: 7 pemain (Zidane, Beckham, Sergio Ramos, Ronaldo, dll) menghabiskan lebih dari 200 juta euro
  • Periode 2009-2019: 12 pemain (Cristiano Ronaldo, Eden Hazard, Kaka, dll) menghabiskan lebih dari 300 juta euro

Pemikiran Los Galacticos ini diterapkan oleh Perez untuk meningkatkan performa tim sambil meningkatkan nilai komersil dari sebuah tim. Kehadiran pemain bintang meskipun merogoh kocek dalam tapi keuntungannya bisa jadi dua kali lipat:

  • Pemain bintang meningkatkan jumlah penonton di stadion maupun layar kaca
  • Pemain bintang meningkatkan jumlah penggemar
  • Pemain bintang meningkatkan penjualan merchandise
  • Pemain bintang meningkatkan performa tim dan pendapatan dari kompetisi

Gambarannya gini aja, misalkan Cristiano Ronaldo main ke Persis Solo dibeli oleh Kaesang dan Pak Erick Thohir, saya yakin merch akan cepat sold out dan jumlah penonton membludak bahkan bukan yang fans Persis Solo pun akan ikut nonton.

Nah, pemikiran yang sama juga diterapkan ke European Super League

Ilustrasi Tiga Sosok pendiri ESL, Perez dan Agnelli - Sumber: football-espana.net
Ilustrasi Tiga Sosok pendiri ESL, Perez dan Agnelli - Sumber: football-espana.net
Saya meyakini bahwa konsep ESL ini bentuk perlawanan terhadap UEFA dengan membawa motif murni bisnis ditambah kondisi pandemi sekarang yang berdampak negatif ke tim mereka, terutama secara pemasukkan.

Konsep ESL sendiri sebenarnya sudah lama menjadi idealisme dari presiden Real Madrid, Florentino Perez, jauh sebelum dari masa pandemi. Pada tahun 2009, Perez dalam konferensi persnya mengatakan demikian:

“What we need to work out with UEFA is a European Super League that guarantees that all the top teams play each other all the time - something that does not happen in the current Champions League."

Kemudian, saat pandemi menyerang satu tahun lalu, Perez kembali menggaungkan pentingnya untuk segera diselenggarakan ESL ini dengan alasan kestabilan keuangan tim. Lalu, diikuti oleh sosok Agnelli Presiden Juventus dan Glazer dari Manchester United yang ikut mempromosikan ESL ini.

Oiya, ketiganya mempunyai posisi sentral dalam kompetisi ini, di mana: 

Berikut pernyataan resmi mereka bertiga terkait kompetisi kontroversial ESL yang dirilis hari ini:

"Kami akan membantu sepakbola di seluruh level untuk menempati tempat yang selayaknya di dunia. Sepakbola adalah satu-satunya olahraga global di dunia dengan lebih dari 4.000 juta pendukung dan tanggung jawab kami sebagai klub-klub terbesar adalah memberikan respons atas keinginan para pendukung". - Florentino Perez

"Kami ke 12 Klub Pendiri mewakili ribuan pendukung di seluruh dunia. Kami telah bersatu di saat yang sangat kritis ini, agar kompetisi di Eropa mengalami transformasi, memberikan olahraga yang kita cintai ini satu landasan yang akan berkelanjutan bagi masa depan, peningkatan solidaritas yang cukup besar, dan memberikan kepada para pendukung dan para pemain amatir satu impian dan pertandingan-pertandingan berkualitas tinggi yang akan semakin memperkuat kecintaan mereka akan sepakbola". - Andrea Agnelli

"Dengan bergabungnya klub-klub dan para pemain terbaik dunia agar dapat saling bermain selama musim kompetisi, ESL akan membuka bab baru bagi sepakbola Eropa, dengan memastikan satu kompetisi dan instalasi berlevel tinggi, dan dengan dukungan keuangan yang lebih besar lagi bagi tatanan piramid sepakbola secara keseluruhan". - Joel Glazer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun