Dini hari tadi, selagi saya menonton pertandingan Liga Spanyol antara Real Madrid dan Getafe, warganet Twitter ramai membicarakan tentang European Super League (ESL). Saya melihat mayoritas kontra terhadap "kompetisi kelas borjuis" ini, termasuk Asosiasi Sepakbola Eropa, UEFA.Â
UEFA mewakili federasi sepak bola eropa dan FIFA mengutuk dan akan memberikan hukuman untuk pemain dan klub yang ikut berlaga dalam kompetisi tersebut. Hukumannya adalah larangan ikut kompetisi liga milik UEFA plus pemainnya akan dilarang untuk bermain dengan tim nasional.Â
Sebelumnya, kenapa sih ada ide ini padahal kan format liga sekarang baik-baik aja kelihatannya?
Sekilas tentang European Super League
Ilustrasi European Super League - Sumber: theguardian.com
Secara singkat, ESL adalah kompetisi baru yang diusung oleh Perez selaku Presiden Real Madrid bersama sebelas tim besar Eropa lainnya, antara lain AC Milan, Arsenal FC, Atletico Madrid, Chelsea FC, FC Barcelona, Inter Milan, Juventus FC, Liverpool FC, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur, ditambah 3 tim lainnya yang diberikan undangan untuk menjadi pendiri.Â
Rumor yang beredar, tim tersebut antara Paris Saint Germain, Bayern Munich, dan Borussia Dortmund, namun mereka menolak untuk ikut terlibat.
Menurut pernyataan resmi dari Real Madrid dan informasi dari the Athletic, kompetisi ini nantinya akan diikuti sebanyak 20 klub, terdiri dari 15 klub pendiri dan 5 klub yang akan lolos klasifikasi setiap tahun berdasarkan kinerja dari musim kompetisi sebelumnya.
ESL menawarkan cuan yang begitu menggiurkan, tiap tim peserta akan mendapatkan 400 juta euro atau 4x lebih banyak daripada pendapatan Bayern Munchen dari juara Liga Champions musim lalu.Â
Kompetisi ini sekilas seperti format Liga Champions, di mana para tim akan bertanding pada hari biasa, di bulan Agustus dan final di akhir bulan Mei.
Hal yang membedakan adalah format pertandingannya yang mirip banget dengan kompetisi basket Amerika Serikat, NBA. Berikut saya jelaskan secara mudah dan singkat:
1. Dua puluh tim akan dibagi dua menjadi dua grup (satu grup = 10 tim), bagaimana cara membaginya kita tunggu kabar selanjutnya
2. Dalam satu grup, tiap tim akan saling bertemu dan bertanding secara kandang-tandang atau home away. Misalnya, pertandingan Real Madrid vs Inter, Real Madrid main di rumah Inter, Inter main di rumah Real Madrid.
3. Tiga tim yang berada di urutan teratas di setiap grup akan otomatis lolos ke babak perempatfinal. Sementara urutan ke empat dan lima dari tiap grup akan memainkan babak "play off" dengan sistem kandang-tandang untuk memperebutkan dua tiket perempatfinal
4. Total berarti di perempat final ada 8 tim kan, 4 tim dari Grup A dan 4 tim dari B. Nah pembagian pertandingan perempatfinal ini mirip dengan NBA, miripnya di mana? Pembagiannya ini mempertemukan terbaik vs terburuk dari fase grup dan sistem bertandingnya juga masih kandang-tandang
- Tim urutan 1 vs tim urutan 8
- Tim urutan 2 vs tim urutan 7
- Tim urutan 3 vs tim urutan 6
- Tim urutan 4 vs tim urutan 5
Sepertinya untuk menentukan terbaik atau terburuknya sama seperti biasanya (kemungkinan):
- Lewat poin terbanyak, kalau poinnya samaÂ
- Lewat selisih gol (jumlah gol dikurangi dengan jumlah kebobolan), kalau selisih golnya sama
- Lewat kedisiplinan (jumlah pelanggaran atau kartu kuning/merah), kalau masih sama juga
- Lewat undian
5. Tim yang lolos ke babak semifinal juga akan bertanding secara kandang-tandang.
6. Babak final akan bertanding satu kali di stadiun netral alias bukan rumah dari kedua tim.
Tim yang mengikuti kompetisi ini tidak mengesampingkan kompetisi domestik alias akan tetap bermain di liga domestik.
Asal-usul dan Pemikiran Los Galacticos dalam European Super League