Kenapa disebut raja?
Soalnya semua tim yang lolos ke perempat final musim ini sudah pernah "memahkotai kepalanya dengan piala" alias juara Liga Champions, kecuali PSG dan Manchester City. Kedua tim ini bahkan kalah dari tim divisi dua liga Inggris, Nottingham Forest yang sudah meraih dua piala Liga Champions di musim 1978/79 dan 1979/80.
Profil Raja-Raja Liga Champions
1. Real Madrid
Real Madrid peraih trofi Liga Champions terbanyak-Sumber: realmadrid.com

Raja pertama sekaligus raja dari segala raja adalah Real Madrid. Kancah Real Madrid memang sudah tidak diragukan lagi, terbukti sampai saat ini Real Madrid sudah mengkoleksi 13 piala Liga Champions dan pernah mencetak rekor "back-to-back-to-back", juara sebanyak tiga kali berturut-turut di musim 2015/16, 2016/17/, dan 2017/18. Â
Namun, bisa dibilang performa raja yang satu ini sedang tidak stabil. Setelah terakhir juara Liga Champions, Real Madrid tidak pernah lolos babak 16 besar karena kalah dari "tim anak muda" asal Belanda, Ajax Amsterdam di musim 2018/19 dan Manchester City di musim 2019/20.Â
Perjalanan musim ini di Liga Champions juga bisa dibilang ngga memuaskan, tim berjuluk Los Galacticos ini sempat kewalahan di fase grup setelah menelan kekalahan dua kali dari tim asal Ukraina, Shakhtar Donetsk, dan kebobolan 9 gol dari 6 laga di fase grup. Meski begitu, Real Madrid melakukan remontada dengan bangkit dan berada di puncak grup B serta lolos 16 besar setelah menang meyakinkan atas wakil Italia, Atalanta, dengan agregat 4-1.Â
Yap, Real Madrid tetap Real Madrid, DNA Liga Champions ada di dalamnya.
2. Bayern Munchen

Musim ini juga bisa dibilang lagi "gila sih" karena hobinya mempermalukan tim lawan sampai malu banget. Dimulai dari fase grup, Bayern meraih puncak dengan meraih lima kemenangan dan satu kali seri serta berhasil mencetak 18 gol dari enam laga. Artinya, rata-ratanya adalah tiga gol/pertandingan. Di babak 16 besar Bayern juga berhasil menang telak atas wakil Italia, Lazio, dengan agregat 6-2. Gokil banget kan?
Jadi ya ngga heran saat ini Bayern menjadi tim terbaik dunia versi UEFA dan tim yang sangat ditakuti.
3. Liverpool

Musim ini meskipun lagi amburadul di Liga Inggris, Liverpool termasuk kuat di Liga Champions. Terbukti, The Kops mampu meraih puncak di fase grup dengan mencetak 10 gol dan kemasukkan 3 gol dari 6 laga. Di babak 16 besar kemarin juga mampu "menang bersih" atas tim asal Jerman, RB Leipzig, dengan agregat 4-0.Â
Menarik untuk diikuti sejauh mana Liverpool akan berlabuh musim ini.
4. Chelsea

Bakar duit musim ini sepertinya cukup berhasil, Chelsea berhasil meraih puncak fase grup tanpa kekalahan dengan mencetak 14 gol dan kemasukkan 2 gol dari 6 laga. Akhirnya Chelsea juga berhasil lolos dari kutukkan 16 besar, setelah mengalahkan tim pertahanan terkuat dari Spanyol, Atletico Madrid, dengan agregat 3-0 alias menang bersih. Ini jelas membuat Chelsea patut diperhitungkan, apalagi pelatih barunya Thomas Tuchel juga berhasil membawa PSG ke Final Liga Champions di musim lalu.
Akankah memori 2011/12 bisa terulang kembali?Â
5. Porto
Porto meraih piala Liga Champions kedua di musim 2003/04-Sumber: beinsports.com

Raja ini merupakan raja dari Portugal yang patut diperhitungkan di Liga Champions. Tim berjuluk "Dragoes" atau "Si Naga" berhasil meraih piala Liga Champions sebanyak dua kali, yaitu di musim 1986/87 dan 2003/04 saat dilatih oleh Jose Mourinho. Mengikuti Liga Champions bisa dibilang menjadi rutinitas tim ini. Setelah juara di musim 2003/04, Porto hanya dua kali absen di liga bergengsi ini, yaitu di musim 2010/11 dan 2019/2020.
Namun, tampaknya musim ini Dragoes bangkit dari tidurnya. Porto berhasil lolos menjadi runner-up di fase grup dengan mencetak 10 gol dan kemasukkan 3 gol dari 6 laga ditambah berhasil menahan imbang 0-0 pemuncak grup, Manchester City. Lolos ke babak 16 besar, Porto harus menghadapi "Nyonya Tua dan Terminatornya", Cristiano Ronaldo.Â
Tak disangka-sangka dan pasti ngga ada yang mengira juga, Pepe dkk berhasil lolos dari jeratannya dan masuk ke babak perempat final dengan agregat 4-4, unggul gol tandang karena Porto berhasil mencetak 2 gol di kandang Juventus. Kemenangan ini jelas menjadi kejutan buat Porto karena pasca juara 2003/04, mereka hanya tiga kali lolos ke babak perempat final.
Seru nih menanti kejutan lainnya dari tim yang tidak diunggulkan~
6. Borussia Dortmund

Musim ini juga Dortmund terbilang mengejutkan. Berhasil meraih puncak fase grup dengan mencetak 12 gol dan kemasukkan 5 gol dari 6 laga. Lolos ke babak 16 besar, Dortmund meraih kemenangan atas Sevilla dengan agregat 5-4 dan melaju ke babak perempat final. Banjir gol Dortmund musim ini di Liga Champions tidak terlepas dari peran "Goal Machine", Erling Haaland. Haaland menjadi top skor liga ini dengan koleksi 10 gol. Angka yang gila untuk seorang pemuda berusia 20 tahun sudah menjadi tulang punggung tim.
Haaland bisa ngga nih kira-kira bawa Dortmund juara lagi?
Lahirnya Raja Baru

Dari musim 2012/13 sampai musim sekarang, PSG ngga pernah absen dan selalu lolos fase grup Liga Champions. Pencapaian tertingginya adalah Final Liga Champions musim lalu. Musim ini PSG menunjukkan kualitasnya sebagai calon raja dengan berhasil memuncaki grup dan menang telak di babak 16 besar mengalahkan Raja Liga Champions lainnya, Barcelona, dengan agregat 5-2. Apalagi dengan skuadnya saat ini ditambah kualitas Mbappe dan Neymar, bukan hal yang mustahil untuk membawa PSG menjadi raja.
Begitu juga dengan Manchester City yang konsisten hadir di Liga Champions dari musim 2011/12 dan berhasil mencapai semifinal di musim 2015/16. Musim ini, tim favorit vokalis Oasis, Noel Gallagher ini berhasil memuncaki fase grup dengan hanya kemasukkan 1 gol dan mencetak 13 gol dari 6 laga. Lolos ke babak 16 besar, City menang bersih atas "tim debutan" asal Jerman, Monchengladbach, dengan agregat 4-0.
Bagi saya, ini adalah salah satu perempat final Liga Champios terbaik karena menarik untuk melihat raja-raja saling bertarung dan ada dua tim besar juga yang berusaha menjadi raja.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI