Perempuan mengalami hambatan dalam perjuangannya yang dapat dijelaskan ke dalam tiga model di bawah ini:
1. Model meritocracy atau model perspektif individu. Dalam model ini, ada anggapan bias gender yang menyatakan bahwa perempuan tidak cukup tegas dalam memimpin, tidak menginginkan kekuasaan, kurang percaya diri, Â tidak mau berjuang untuk meraih posisi, tidak mau bermain dalam sistem, dan tidak menginginkan jabatan.Â
2. Model diskriminasi sistem yang menjelaskan  bagaimana struktur dan praktik-praktik organisasi secara sistemik/turun-temurun telah mendiskriminasikan perempuan, dimana laki-laki dapat meraih posisi/jabatan yang tinggi sedangkan perempuan  tidak  bisa meraihnya meski sudah berjuang sekalipun.
3. Model  ketiga berkaitan dengan kedudukan sosial perempuan atau model perspektif sosial, seperti norma-norma sosial, budaya, kebiasaan, keyakinan, dan adat-istiadat  masyarakat yang  menggiring  perempuan dan  laki-laki  ke  dalam  status  yang  berbeda, sebagai contoh masyarakat memotivasi laki-laki untuk menempuh karir setinggi mungkin, sebaliknya memotivasi  perempuan cukup  menjadi 'pembantu' suami saja atau persepsi men as proctetors dan women as protected.
Untuk perempuan, ayo bersuara dan raih kursi dimanapun kalian berada supaya tidak ada lagi keluhan konyol selanjutnya yang mengatakan RUU PKS Pembahasannya Sulit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H