Mohon tunggu...
Giovanny Emanuella Siahaan14
Giovanny Emanuella Siahaan14 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

peduli dengan berbagai isu kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penyakit TBC Serta Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Menanggulangi

13 Agustus 2024   20:46 Diperbarui: 13 Agustus 2024   20:49 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyakit Tuberkolosis atau yang dikenal dengan singkatan TBC merupakan penyakit yang termasuk dalam golongan penyakit yang menular. Penyakit ini paling sering menyerang organ paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelejar getah bening dan jantung pada manusia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang bernama Mycobacterium Tuberculosis (M.Tb). Penyakit ini menyebar melalui media udara contohnya ketika seseorang batuk, bersin atau meludah.

Menurut WHO sekitar seperempat dari populasi global diperkirakan telah terinfeksi bakteri TBC. Sekitar 5-10% orang yang terinfeksi TBC pada akhirnya akan merasakan gejala dan mengembang menjadi penyakit TBC. Riser Burden of Diseases pada 2018 melaporkan bahwa penyakit TBC menjadi penyebab kematian ke-4 di dunia. Bahkan di Indonesia dilaporkan lebih dari 724.00 kasus TBC baru ditemukan pada tahun 2022 dan jumlahnya terus meningkat menjadi 809.00 kasus pada 2023. Jumlah ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kasus sebelum pandemic yang rata-rata ditemukan dibawah 600.000 per tahun.

Pada tahun 2030 Indonesia menetapkan target eliminasi TBC ditahun 2030, untuk berhasil mencapai target tersebut, pemerintah telah menetapkan 4 ( empat ) strategi nasional untuk mengendalikan penyakit TBC tersebut yaitu

  • Strategi yang pertama ialah dengan penambahan fasilitas kesehatan yang mampu untuk mengidentifikasi TBC.
  • Untuk strategi yang kedua ialah dengan memperkuat dan memperluas surveilans berbasis laboratorium.
  • Strategi yang ketiga yang akan diterapkan pemerintah ialah membentuk TB Army yang merupakan kegiatan pelacakan pasien initial Lost to Follow Up (iLTFU).
  • Strategi terakhir yang akan dilakukan ialah mengembangkan vaksin TBC yang dimana saat ini pemerintah sedang mengembangkan 3 jenis vaksin dengan menggunakan teknologi yang berbeda-beda dan dipastikan akan lolos uji klinis.

Selain strategi yang diberikan pemerintah kita sebagai masyarakat juga bisa mencegah dan mengurangi resiko terkenanya penyakit TBC dengan melakukan beberapa hal seperti menghindari kontak langsung dengan penderita TBC, menjaga pola makan sehat, berolahraga dan istirahat yang cukup agar tubuh mampu melawan infeksi TBC. Ayo upayakan 2030 Indonesia bebas TBC.

Sumber :

https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/masalah-dan-tantangan-kesehatan-indonesia-saat-ini

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20240129/2644877/kasus-tbc-tinggi-karena-perbaikan-sistem-deteksi-dan-pelaporan/

https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/apa-itu-penyakit-tbc/#:~:text=Menjaga%20pola%20makan%20sehat%2C%20berolahraga,membantu%20mengurangi%20risiko%20terkena%20TBC.

https://tbindonesia.or.id/apakah-kalian-tahu-apa-itu-tbc/

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tuberculosis

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230901/5943794/4-strategi-pemerintah-kendalikan-tb-di-indonesia/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun