Stockholm Syndrome merupakan respon psikologis korban yang bersimpati kepada pelaku, sehingga pelaku berpihak kepada pelaku. Terdapat ikatan dekat yang dirasakan oleh korban kepada pelaku. Hal ini dapat terjadi karena masa penyanderaan yang lama, perlakuan baik, dan sebagainya.
Sindrom ini dapat terjadi kepada siapa saja, usia berapa pun, bagaimana pun latar belakang kehidupannya, maupun jenis kelaminnya. Penyelesaian masalah dapat terhambat karena korban yang menjadi saksi melindungi dan membela pelaku.
Apabila anda atau orang terdekat anda terkena Stockholm Syndrome, alangkah baiknya untuk mengunjungi seorang profesional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H