Manusia tentunya akan selalu hidup berdampingan dengan kuman dan bakteri. Kuman dan bakteri dapat membahayakan tubuh manusia. Walaupun masih ada bakteri baik yang dibutuhkan oleh manusia, namun bakteri jahat dapat menyerang manusia dengan ganas.
Masuknya kuman dan bakteri atau yang bisa juga disebut dengan sel patogen ke dalam tubuh manusia tentunya harus dilawan atau setidaknya dicegah. Kalau tidak, dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit.
Untung-untung kalau penyakit yang disebabkan masih tergolong dalam kategori ringan, namun tidak jarang serangan dari bakteri dan kuman yang menyebabkan kematian. Wah, seram sekali, ya?
Kabar baiknya, ternyata manusia dapat melawan sel patogen yang masuk tanpa menggunakan obat, lho. Manusia memiliki sistem pertahanan tubuh untuk melawan sel patogen yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Sistem pertahanan tubuh manusia dibagi menjadi dua, yaitu sistem pertahanan tubuh spesifik dan nonspesifik. Sistem pertahanan tubuh spesifik akan mengidentifikasi kuman yang masuk ke dalam tubuh kemudian dibunuh. Sedangkan sistem pertahanan tubuh nonspesifik akan menyerang kuman apa pun yang masuk ke dalam tubuh. Salah satu contoh sistem pertahanan tubuh nonspesifik adalah proses fagositosis, yaitu memakan bakteri/kuman yang masuk ke dalam tubuh.
Dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang salah satu sistem pertahanan tubuh spesifik, yaitu antibodi. Antibodi adalah zat  yang beredar di dalam aliran darah yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari kuman, bakteri, atau virus yang masuk.
Terdapat beberapa kelas antibodi, antara lain yaitu:
- IgM: antibodi pertama yang bekerja, berukuran besar.
- IgG: antibodi yang paling banyak terdapat dalam sirkulasi.
- IgA: antibodi yang berfungsi sebagai pencegah kontak virus dengan sel.
- IgD: antibodi yang paling banyak ditemukan di permukaan sel limfosit B.
- IgE: antibodi berjumlah paling sedikit di dalam darah, untuk mengurus alergi.
Antibodi dihasilkan oleh tubuh dari leukosit jenis limfosit. Terdapat dua jenis limfosit, yaitu limfosit B dan limfosit T. Sel B (bone marrow) berada di sumsum merah, sedangkan sel T berada di kelenjar timus.
Sel B dan sel T masing-masing terbagi lagi menjadi beberapa bagian. Sel B terbagi menjadi sel B plasma, sel B memori, dan sel B pembelah. Sel T terbagi menjadi sel T pembunuh/sitotoksik/CD8, sel T helper/CD4, sel T supresor.