Mohon tunggu...
Aldo Giovani
Aldo Giovani Mohon Tunggu... Freelancer - Suka merangkai kata

Berbagi untuk mengerti - Menulis agar abadi

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Melihat BRT (Bus Rapid Transit) di Bangka Belitung

29 Agustus 2019   20:24 Diperbarui: 31 Agustus 2019   09:52 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi (Bus BRT Trans Metro Pekanbaru)

Perlukah Bus Rapid Transit di Bangka Belitung? Saya berpendapat bahwa untuk keberadaan BRT di Bangka Belitung sudah sangat memungkinkan dilihat dari mobilitas warga yang banyak beraktivitas dan ataupun bekerja antar Kabupaten/Kota.

Contoh konkrit saja, antara Ibu Kota Provinsi Pangkal Pinang dengan Kota Sungailiat, Pangkalan Baru, Koba, dan lainnya. Banyak kegiatan warga masyarakat yang berlalu lintas di daerah-daerah tersebut.

Dilihat dari segi lingkungan, polusi udara yang diciptakan oleh kendaraan-kendaraan yang ada saat ini memang tak separah seperti di Jakarta, Medan, Surabaya, dan kota-kota besar lainnya.

Namun dengan demikian, apa kita harus menunggu datangnya polusi udara yang berakibat pada pencemaran lingkungan dan kerusakan saluran pernafasan? "Lebih baik mencegah dari pada mengobati" pepatah ini berguna untuk keberlangsungan lingkungan di Bangka Belitung melalui pengurangan kendaraan pribadi yang ada dengan beralih ke kendaraan umum yang lebih baik, aman, dan nyaman serta efisiensi ketepatan waktunnya.

Adanya BRT (Bus Rapid Transit) ini juga dapat dan bisa dipastikan mengurangi angka kecelakaan lalu-lintas dan mengurangi tingkat berkendara di kalangan anak dibawah umur maupun pelajar dengan menggunakan kendaraan umum seperti ini. Berdasarkan data bahwa angka kecelakaan lalu lintas di Bangka Belitung pada tahun 2015 berkisar antara 264 kasus (*Sumber : Tribunnews.com). 

Ditahun 2017 sendiri angka pelanggaran lalulintas dibawah umur yang terkena Operasi Patuh Menumbing di kawasan hukum Polres Pangkalpinang ada sebanyak 30 pelanggar (*Sumber : BangkaPos.com), belum lagi yang menghindar dan yang tak terkena operasi pada saat itu dan jumlah pelanggar dikawasan hukum daerah lainnya.

Mau dikemanakan generasi penerus jikalau keselamatan pemuda pun tak ada yang memperdulikan. Adakalanya berkendara itu bebas, tentu harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dan ketetapan yang telah ada.

Dok. Pribadi (Bus BRT Trans Jateng)
Dok. Pribadi (Bus BRT Trans Jateng)
Haruskah punya jalur khusus untuk Bus Rapit Transit? Ohh tidak, kita bisa belajar dari kota-kota lain di Indonesia yang sudah menerapkan sistem ini, mereka tidak memiliki jalur khusus seperti di Jakarta untuk Transjakarta-nya.

Bisa kita lihat ke Jawa Tengah, BRT dengan julukan Trans Jateng dan Trans Semarang. Yang mana jika Trans Semarang memiliki rute-rute sekitar kota Semarang saja, dan Trans Jateng yang menempuh rute kebeberapa kota besar penunjang Ibu Kota Provinsinya. 

Adalagi Trans MEBIDANG (Medan, Binjai dan Deli Serdang) merupakan jalur terpadat dan ramai dilalui jika hendak ke Medan, Trans Pekanbaru dengan rute-rute di kota tersebut yang diketahui bahwa kota dengan julukan "kota minyak" ini mulai berkembang dan kepadatan penduduknya semakin bertambah.

Dan ada lagi di kota-kota lainnya yang tidak memilik jalur khusus karena kota tersebut besar atau padat penduduk, akan tetapi Bus Rapit Transit ini dihadirkan karena kepekaan Pemerintahnya terhadap sektor transportasi massal yang efektif dan efisien.

Transportasi massal merupakan kendaraan andalan, disamping harga jarak jauh maupun dekat sama, yang mana ini bisa mengurangi pengeluaran keuangan ongkos pelajar/mahasiswa dan para pekerja. Bus juga harus dilengkapi dengan pendingin dan kebersihannya harus tetap terjaga sehingga kepuasan para pengguna bertambah, beralih dari yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi dan yang sejenisnya.

Bisa sebagai sarana ikon pariwisata maupun sebagai kendaraan penunjang untuk menuju ke destinasi-destinasi wisata yang ada di pulau Bangka itu sendiri. Ambil contoh misal, wisatawan asing dari luar daerah mereka sudah tidak usah susah-susah atau repot lagi mencari kendaraan untuk menuju ketempat tujuannya. 

Dengan telah tersedianya angkutan massal nan ergonomis seperti BRT ini kita bisa ambil rute misal, antara Bandara Depati Amir Pangkalpinang menuju sungailiat dengan melewati jalur depan penginapan atau hotel, melewati toko pernak pernik khas Bangka, hingga menuju destinasi wisata yang ada disepanjang jalan Pangkalpinang-Sungailiat tak lupa disetiap jalur tersebut telah tersedia halte-halte dan disediakan pula halte disetiap keramaian dan terminal.

Berdayakan terminal dan bus bus AKDP (Angkutan Kota Dalam Provinsi), karena dengan begitu Bus AKDP membawa penumpang dari daerah yang tak terdapat BRT dan diantarkan hingga ke terminal-terminal, setelah diterminal penumpang dapat memilih untuk melanjutkan perjalanannya lagi menggunakan angkutan kota (angkot) atau justru memilih menggunakan BRT. Alhasil alur lalu lintas dapat teratur dan semua mendapatkan hasil dan nikmatnya bersama-sama.

Keberadaaan Bus Rapit Transit ini dapat mengurangi angka pengangguran di Bangka Belitung sendiri dengan direkrutnya tenaga-tenaga supir, mekanik, petugas kebersihan BRT, hingga petugas dalam BRT itu sendiri, bisa dibilang Pramugara atau Pramugari nya sebagai petugas tiketing dan pemberi tahu arah tujuan BRT tersebut.

Para Karyawan perusahaan swasta maupun BUMN dapat pula menggunakan BRT bagi yang bertempat tinggal antara Pangkalpinang-Sungailiat, Koba, Pangkalan Baru-Pangkalpinang maupun sebaliknya. 

Sehingga penggunaan kendaraan pribadi dapat berkurang dan lalu lintas pun akan tertib dengan begini bukan tidak mungkin kota ataubahkan Provinsi ini mendapatkan julukan,penghargaan dan lainnya sebagai kota ramah terhadap polusi udara dan berharap tidak ada angka kecelakaan dan pelanggaran lalulintas dikalangan pelajar, pemuda dan masyarakat pada umumnya.

Memiliki budaya dan membudayakan disiplin waktu, terjalinnya interaksi, dan barang tentu pengeluaran bulanan dapat berkurang sehingga pengeluaran yang tidak semestinya dapat digunakan sebaik-baiknya.

Lantas bagaimana agar transportasi ini dapat terlaksana dan beroperasinya Bus Rapid Transit di Provinsi ini. Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi maupun Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota harus kerja sama dan bersama-sama membangun transportasi ini bila perlu gandeng swasta dan investor-investor asing untuk kelancaran dan terciptanya Bus Rapid Transit di Provinsi Bangka Belitung dengan begitu diharapkan sektor Pariwisata terbantu dengan adanya Transportasi massal ini, terlebih dapat menekan angka kecelakangan dan pelanggaran lalulintas dikalangan remaja dan masyarakat umumnya. 

Tak lupa dapat mengurangi dan mencegah polusi udara yang diakibatkan kendaraan-kendaraan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun