Mohon tunggu...
Gio Arnay Kanahaya Sadibo
Gio Arnay Kanahaya Sadibo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Hobi bermain basket

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Program CSR dalam mewujudkan SDGS 12

4 September 2024   20:44 Diperbarui: 4 September 2024   21:01 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tema Esai : Sustainable Development Goals 12 

Paragraf pembuka

Di era meningkatnya populasi manusia, jumlah produksi dan konsumsi juga terus mengalami peningkatan yang signifikan. Kemajuan teknologi yang sangat pesat mempengaruhi tingkat produksi dan konsumsi dalam beberapa tahun terakhir. Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak bertanggung jawab dengan menyalahgunakan kemajuan teknologi dalam produksi dan konsumsi berdampak buruk pada lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan beberapa penanganan khusus yang berkelanjutan mengenai produksi dan konsumsi tersebut. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menetapkan kebijakan universal yakni Sustainable Development Goals (SDGS) yang mencangkup masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan di dunia. Terdapat 17 tujuan dan 169 target yang harus dicapai oleh seluruh negara-negara yang berpartisipasi pada tahun 2030. Salah satu tujuan yang membahas masalah keberlanjutan lingkungan adalah SDGS tujuan 12. 

Tujuan Sustainable Development Goals (SDGS 12) adalah konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Adanya pola konsumsi dan produksi yang diprediksi tidak akan bertahan lama dalam jangka panjang menjadi latar belakang adanya tujuan SDGS 12. Dalam beberapa tahun terakhir, meningkatnya konsumsi sering kali tidak diimbangi dengan produksi yang ramah lingkungan. Produksi yang ramah lingkungan adalah produksi yang bertanggung jawab baik dalam pemanfaatan sumber daya alam maupun pengolahan limbah produksi.

Paragraf Isi/Pembahasan

1. Sustainable Development Goals 12

SDGS 12 yang bertujuan untuk memastikan pola konsumsi dan produksi yang lestari. Salah satu tujuan Sustainable Development Goals 12 adalah "Memastikan Pola Konsumsi dan Produksi yang Berkelanjutan" yang bertujuan untuk mempromosikan pola konsumsi dan produksi yang lebih efisien dan berkelanjutan melalui perubahan perilaku individu, perusahaan, dan pemerintah. Singkatnya, SDGS 12 memastikan produksi dan konsumsi yang lestari adalah memenuhi kebutuhan konsumsi dengan meminimalisir produksi untuk kelestarian agar dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya. 

Menurut European Environment Agency, jumlah konsumsi sumber daya lebih cepat daripada alam memproduksi kembali. Ini merupakan masalah serius berskala dunia, sehingga ini menjadi latar belakang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 12. SDGS 12 di latar belakangi oleh konsumsi dan produksi yang tidak bertanggung jawab. Yang dimaksud dengan konsumsi yang tidak bertanggung jawab adalah konsumsi yang semena-mena dan tidak secukupnya. Sedangkan, produksi yang tidak bertanggung jawab adalah produksi yang memanfaatkan Sumber Daya Alam tidak terbarukan secara berlebihan dan menghasilkan limbah produksi yang dapat mencemari lingkungan jika tidak diolah sebelum dibuang. Dua kunci permasalahan dalam SDGS 12 ini akan dibahas lebih lanjut.

Dalam beberapa dekade terakhir, jumlah populasi manusia yang terus meningkat mengakibatkan jumlah konsumsi yang terus meningkat juga. Menurut data worldometer, populasi dunia terus meningkat hingga mencapai 8,2 miliar pada hari ini. Meskipun angka kelahiran penduduk dunia termasuk menurun tiap tahunnya, tetapi angka populasi terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini menjadi suatu masalah serius yang berdampak bagi lingkungan. Pemanfaatan sumber daya secara terus menerus terutama sumber daya tak terbarukan menyebabkan sumber daya tersebut semakin menipis. 

Proses manusia memanfaatkan sumber daya lebih cepat dibandingkan proses alam memproduksi sumber daya kembali. Hal ini harus ditanggapi karena akan menyebabkan ketidakberlanjutan sumber daya, sehingga generasi selanjutnya terancam tidak dapat mengkonsumsi sumber daya tak terbarukan yang saat ini kita konsumsi setiap harinya. Persatuan Bangsa-bangsa berupaya untuk mengatasi masalah ini dengan ditetapkan kebijakan Tujuan Pembangunan Keberlanjutan 12. Meningkatnya jumlah konsumsi karena populasi dunia yang meningkat, hal ini juga berdampak pada peningkatan jumlah produksi pula. Permintaan konsumsi memiliki hubungan yang erat dengan proses produksi. Secara tidak langsung, meningkatnya populasi dunia juga mengakibatkan tingkat produksi pula. Oleh sebab itu, kedua proses ini tidak dapat dipisahkan.

Terdapat banyak dampak negatif yang terjadi ketika tujuan SDGS 12 ini tidak terwujudkan. Sebagian contoh dampak negatif adalah hilangnya biodiversitas, perubahan iklim, dan polusi. Tidak hanya berdampak pada lingkungan, namun hal tersebut akan berdampak pada aspek ekonomi dan sosial skala dunia. Hal ini dapat menyebabkan persaingan untuk mendapatkan sumber daya yang tersedia menjadi lebih besar. Tentu saja hal ini akan mempengaruhi aspek sosial, yakni memperburuk ketidakadilan sosial dan kesenjangan sosial antar makhluk sosial.

 SDGS 12 sangat penting untuk dipahami agar adanya perubahan pada cara manusia dalam memproduksi dan mengkonsumsi. Sebagai manusia yang tetap membutuhkan sumber daya demi keberlangsungan hidup, maka produksi dan konsumsi tidak akan bisa lepas dari kebutuhan manusia. Berdasarkan hal tersebut maka penting untuk kita sebagai manusia mengimplentasikan SDGS 12 untuk meminimalisir dampak-dampak negatif tersebut.

Upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dari konsumsi dan produksi yang dilakukan manusia adalah mengutamakan penggunaan sumber daya terbarukan. Selain itu, pengolahan limbah hasil produksi juga harus diolah terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya. Karena, produksi dan konsumsi yang berlebihan akan menghasilkan sampah dan limbah yang dapat mencemari dan merusak lingkungan. Dampak banyaknya sampah dan limbah yang tidak diolah dapat menyebabkan kerusakan ekosistem pula. Sehingga diperlukan peran pemerintah dalam menangani hal tersebut. Dengan mengedukasi atau menegaskan perihal tanggung jawab mengolah limbah hasil produksi, pemerintah sudah merespons SDGS 12.

2. Program CSR

Peran pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam merespons SDGS 12 juga berbeda-beda. Level peran-peran dari pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam merespons juga memiliki tingkatannya baik dalam tingkat nasional ataupun daerah. Di level swasta, salah satu penerapan dalam merespons SDGS 12 dengan menerapkan program CSR yang berbeda-beda, tergantung dari kemungkinan dan permasalahan masing-masing perusahaan. Program CSR memiliki hubungan yang berkaitan erat dengan pembangunan berkelanjutan. Program CSR merupakan konsep yang menyatakan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap berbagai pihak, termasuk konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan. Terdapat tiga prinsip penting dalam penerapan CSR yaitu people, profit, dan planet. Ketiga prinsip tersebut memiliki keterikatan satu sama lain.  

Prinsip people dalam penerapan CSR adalah memperhatikan dampak pada masyarakat dalam kegiatan bisnis perusahaan. Prinsip yang kedua, profit berarti memperhitungkan dalam aspek ekonomi demi keberlanjutan perusahaan dengan tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat pada prinsip people. Prinsip ketiga sekaligus terakhir ialah planet yang merupakan prinsip yang universal. Prinsip ini menekankan pada pentingnya memperhatikan dampak kegiatan pada perusahaan terhadap lingkungan dan bumi. Dengan menerapkan ketiga prinsip ini, perusahaan akan berkontribusi positif dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendapatkan citra yang baik di masyarakat.

Perwujudan SDGS 12 dengan mengimplementasikan melalui program CSR memberikan dampak positif pada masyarakat dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dalam program ini juga diharuskan melibatkan masyarakat, sehingga baik perusahaan maupun masyarakat berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur, kesadaran masyarakat, dan peningkatan kontrol masyarakat terhadap sumber daya. Selain program CSR, perusahaan dapat menerapkan program pengolahan sampah organik dan non-organik. 

Dengan melibatkan masyarakat dalam program CSR dapat mengedukasi masyarakat akan pentingnya kesadaran terhadap lingkungan, baik dalam mengolah sampah hasil produksi maupun pemanfaatan sumber daya untuk di konsumsi. Penerapan program Bank Sampah juga sangat diperlukan, karena hal ini akan membantu masyarakat dalam segala aspek kedepannya. Bank Sampah dengan 3 prinsipnya, yaitu reduce, reuse, dan recycle. Ketiga prinsip itu dapat membantu masyarakat dalam menumbuhkan keterampilan mengolah sampah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Bank Sampah meliputi pengumpulan sampah, pemilahan sampah organik dan non-organik, serta pengolahannya. Program CSR ini melibatkan pemberdayaan komunitas yang berdampak positif bagi perusahaan dan masyarakat.

KESIMPULAN

Dalam mewujudkan SDGS 12 untuk kelestarian sumber daya dan lingkungan diperlukan peran dan pasrtisipasi dari semua pihak. PBB menetapkan kebijakan ini dikarenakan hal ini merupakan masalah serius yang dampaknya tidak hanya untuk manusia saat ini, tetapi berdampak juga untuk generasi selanjutnya. Oleh sebab itu, perlu adanya pencegahan dengan upaya-upaya untuk memastikan keberlanjutan. Namun, manusia tidak akan lepas dalam pemanfaatan sumber daya untuk kelangsungan hidup mereka. Sehingga upaya-upaya yang dilakukan adalah hanya untuk meminimalisir produksi dan konsumsi yang tidak bertanggung jawab. Salah satu upaya dalam meminimalisir ini adalah mengutamakan penggunaan sumber daya terbarukan. 

Tujuan ini bersifat universal atau seluruh individu harus berpartisipasi agar tujuan pembangunan keberlanjutan 12 ini tercapai. Setiap individu memiliki peran penting demi mewujudkan SDGS 12, pemerintah dapat lebih memperhatikan rakyatnya dalam metode produksi dan konsumsi. Salah satunya dengan cara bertindak lebih tegas terhadap oknum, perusahaan, atau masyarakat yang masih mengabaikan keberlanjutan sumber daya. Peran perusahaan produksi juga penting disini, salah satunya dengan menerapkan program CSR yang dapat disesuaikan dengan perusahaan masing-masing. 

Manfaat penerapan program CSR tidak hanya pada lingkungan, tetapi bermanfaat dalam aspek sosial dan ekonomi baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Dengan menerapkan CSR, aktifitas bisnis yang ada pada perusahaan akan memiliki citra yang baik dalam masyarakat. Oleh sebab itu, program CSR mdapat dikatakan sebagai program yang mencapai tujuan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi jangka panjang. Salah satu hal yang diperhatikan dalam program CSR adalah proses pengelolaan sampah dan limbah hasil produksi yang berpotensi dapat menyebabkan kerusakan dan mencemari lingkungan. Menerapkan program CSR tidak hanya dapat mewujudkan tujuan SDGS 12, namun perusahaan juga akan memperoleh keuntungan bagi keberlangsungan operasionalnya.

DAFTAR PUSTAKA

Capah, B. M., Rachim, H. A., & Raharjo, S. T. (2023). Implementasi SDG's-12 melalui Pengembangan Komunitas dalam Program CSR. Share: Social Work Journal, 13(1), 150-161.

ElAlfy, A., Palaschuk, N., El-Bassiouny, D., Wilson, J., & Weber, O. (2020). Scoping the evolution of corporate social responsibility (CSR) research in the sustainable development goals (SDGs) era. Sustainability, 12(14), 5544.

 

Fallah Shayan, N., Mohabbati-Kalejahi, N., Alavi, S., & Zahed, M. A. (2022). Sustainable development goals (SDGs) as a framework for corporate social responsibility (CSR). Sustainability, 14(3), 1222.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun