Mohon tunggu...
Vensca Virginia
Vensca Virginia Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Aku bukan penulis. Aku hanya butuh kanalisasi untuk mengaktualisasikan diri.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Makna Merdeka dan Otonomi di Papua

5 Oktober 2014   23:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:16 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_346115" align="aligncenter" width="300" caption="Foto: Sanggadon Design"][/caption]

Kali ini aku sharing bagaimana memahami arti merdeka dan otonomi yang selalu menjadi isu menarik jika dimunculkan untuk didiskusikan.

Kita membutuhkan Kata-kata yang amat penting dan sangat signifikan untuk memahami dua istilah yang mewarnai diskursus politik di Papua. Perkataan Merdeka seringkali diartikan sebagai "memisahkan diri secara politik", dan arti ini mempunyai masalah yang fundamental bagi Indonesia yang sangat mementingkan integritas teritorial NKRI.

Bagi penduduk asli Papua, istilah tersebut diartikan sebagai "bebas" - terutama, bebas dari penindasan, diskriminasi dan ketidakadilan. Saat ini, sentimen "merdeka" telah mengendap pada berbagai kelas baik pada tingkat regional maupun berbagai suku di dalam penduduk asli Papua.

Otonomi adalah istilah untuk konsep yang tercantum pada UU Otonomi Khusus (OTSUS). Bagi otoritas Indonesia, aspek terpenting dari otonomi adalah mempertahankan integritas teritorial, sambil memberikan kemandirian penadbiran terbatas dan sumber daya alam kepada propinsi.

Saat ini, diskursus politik mengalami kemacetan diantara dua konsepsi yang terlihat tidak dapat didamaikan: merdeka dan otonomi. Bagi kebanyakan penduduk asli Papua, masa depan dilihat sebagai memilih salah satu dari dua pilihan. Untuk mencari jalan keluar dari kemacetan ini, "merdeka" harus dipahami sebagai konsep suprapolitik, lebih kurangnya bukan sebagai memisahkan diri secara politik-- dan konsep "otonomi" harus dipahami sebagai usaha untuk meningkatkan taraf hidup, otoritas untuk mengelola diri sendiri, dan kebebasan individu yang sesuai dengan arti "merdeka" secara luas.

Berarti keadilan, persamaan kedudukan dan demokrasi. "merdeka" adalah sebuah rasa pengakuan akan keberadaan, bukan berarti hilangnya sebuah negara. Dalam konteks ini, sangat dimungkinkan untuk memperoleh merdeka tanpa terwujudnya sebuah negara baru. Ini dapat terwujud, apabila terdapat perkembangan yang nyata di Papua.

Sebagai bentuk tradisional dari pencegahan konflik, "merdeka" dapat merupakan kunci utama untuk menyelesaikan perbedaan antara rakyat Papua dan pemerintah Indonesia.

Oke, sampai disitu saja. Silahkan menterjemahkan sesuai versi masing2.

Council on Fireign Relations

Center for Preventive Action

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun