Mohon tunggu...
Ginna Megawati
Ginna Megawati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat FK Unpad

Ilmu Gizi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Obesitas, Lebih Dari Sekedar Masalah Penampilan

13 Agustus 2023   15:56 Diperbarui: 13 Agustus 2023   16:00 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Obesitas, body image, body shaming dan segala aspek psikologis yang mengiringinya adalah masalah serius yang mengundang keprihatinan dan semakin mendapat perhatian sebagaimana harusnya. Namun di sisi lain angka kejadian obesitas juga semakin menjadi-jadi. Dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir beberapa kali kita mendapat berita tentang seseorang yang memiliki berat badan ratusan kilo dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif hingga akhirnya meninggal dunia. Fenomena ini mungkin baru kita dengar, sebagian dari kita bahkan terkejut ketika mengetahui bahwa obesitas bisa berakibat begitu fatal. 

Selama ini sebagian besar masyarakat mungkin hanya concern tentang isu betapa sulitnya seorang penderita obesitas menemukan ukuran pakaian yang pas atau kerepotan yang harus dihadapi ketika melakukan perjalanan dengan transportasi publik yang sempit. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan persepsi tersebut sepanjang bisa menjadi motivasi untuk menghindarkan diri dari obesitas. Tapi tidakkah akan lebih besar motivasi itu jika kita mengetahui bahwa obesitas sejatinya merupakan suatu penyakit dengan begitu banyak ancaman komorbid yang bisa terjadi?

Obesitas merupakan sebuah kondisi klinis yang ditandai dengan akumulasi berlebih dari lemak. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan masyarakat seiring dengan bertambah banyaknya kasus di berbagai negara. Obesitas mendapat perhatian serius karena kasusnya yang terus bertambah dan memiliki dampak negatif bagi  kesehatan, kualitas hidup dan biaya pengobatan yang tinggi.  Penelitian Cornelia Roemling tahun 2012 yang menganalisis data Indonesian Family Live Survey (IFLS) menyatakan bahwa obesitas di Indonesia selama 20 tahun meningkat dengan sangat pesat meliputi seluruh populasi, wilayah perkotaan dan pedesaan juga termasuk penduduk berpenghasilan rendah. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) menunjukkan data hampir sama, pada Riskesdas tahun 2018 proporsi obesitas pada usia dewasa > 18 tahun mengalami peningkatan yang cukup tajam dibanding tahun 2013, yaitu dari 14,8% menjadi 21,8%. Tidak hanya pada usia dewasa, ternyata masalah overweight dan obesitas juga banyak ditemukan pada anak umur 5 sampai 12 tahun, yaitu  sebesar 10,8% dan 8,8%, sudah mendekati perkiraan angka dunia di tahun 2020. 

Organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) memperkirakan setiap tahunnya sekitar 2,8 juta orang meninggal akibat  obesitas dan penyakit komorbidnya.  Selain itu, kelebihan berat badan dan obesitas memberikan efek terhadap biaya pengobatan, baik pengobatan untuk penurunan berat badan maupun pengobatan komorbid yang ditimbulkannya. Analisis mengenai biaya yang harus dikeluarkan oleh individu obes di Amerika Serikat, menunjukkan data bahwa setiap tahunnya individu yang kelebihan berat badan akan menghabiskan US$266 lebih banyak dibandingkan dengan individu dengan berat badan normal. 

Peningkatan prevalensi obesitas juga diikuti dengan peningkatan prevalensi komorbiditas,  seperti    peningkatan  tekanan  darah, penyumbatan pembuluh darah, pembesaran jantung, sumbatan jalan napas saat tidur, asma, sindrom polikistik ovarium, diabetes  melitus  tipe-2,  perlemakan  hati,  abnormalitas  kadar kolesterol, dan  sindrom  metabolik.   Berbagai penelitian yang telah dilakukan di Indonesia pada anak dan remaja juga menunjukkan hasil serupa. Anak dan remaja obes sudah mengalami komorbiditas  seperti tekanan darah dan kolesterol tinggi, peningkatan kadar enzim fungsi hati (SGOT dan SGPT), uji toleransi glukosa yang  terganggu dan resistensi insulin. Selain itu ditemukan juga defisiensi zat besi serta gangguan emosional dan perilaku pada sekitar 28% anak/ramaja obes dengan masalah terbanyak yang ditemukan adalah gangguan internalisasi seperti menarik diri, keluhan somatik, ansietas, depresi dan ketidakmatangan sosial. 

Jadi jelas sudah bahwa dampak obesitas terhadap penampilan hanyalah satu dari sekian banyak masalah serius lainnya. Karena itu, apapun motivasi yang ada dalam benak kita, mari cegah dan atasi obesitas dengan segala upaya yang telah terbukti aman serta ampuh secara medis. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun