Sebagai Mahasiswa, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan uang tambahan, salah satunya adalah berbisnis. Namun, jangan sampai kuliah berantakan gara-gara fokus berbisnis.
Tidak sedikit mahasiswa yang memiliki kebutuhan bulanan yang tidak sesuai dengan pemasukan. Uang bulanan yang dikirim oleh orangtuanya tandas pada pertengahan bulan. Jika sudah begitu, maka sisa hari pada bulan tersebut bakal suram. Nah, daripada berutang kepada teman, sebaiknya kamu mencoba beberapa bisnis yang bisa menambah uang bulanan. Setidaknya, uang tambahan tersebut dapat digunakan hingga datangnya kiriman uang dari orangtua.
Berikut ini tips-tips untuk sukses berbisnis sebagai mahasiswa :Â
1. Menguatkan Mental
Dituntut untuk "selalu berbuat benar" oleh masyarakat. Bisa jadi, sedang mengalami bullying karena dianggap berbeda dibanding teman-teman yang lain hanya fokus kuliah. Terkadang beberapa ucapan bernada meremehkan akan hadir saat belum berhasil membangun bisnis yang baik. Kita perlu keberanian ekstra untuk tidak takut belajar dari kesalahan yang pernah diperbuat. Harus bangkit dari kesalahan dan menjadi orang yang lebih baik.
2. Fokus dan konsisten
Fokus adalah kemampuan mahal dalam era digital. Saat ini, mahasiswa dihadapkan pada banyak informasi, tetapi kesulitan memilih dan mencerna informasi tersebut. Hal ini diperparah dengan kurikulum SD yang melatih muridnya untuk Googling dengan tablet, sedangkan mereka belum paham cara menggunakan dan memilih informasi yang baik. Fokus dan konsisten pada pekerjaan adalah tantangan besar bagi kamu sebagai mahasiswa zaman now.
3. Pelajarilah sistemÂ
Hal terpenting yang menentukan keberhasilan menjadi bagian dalam sistem tersebut adalah kemampuan adaptasi. Adaptasi tidak selalu mudah karena membutuhkan komunikasi intens dengan orang yang sudah bergabung dalam sistem tersebut. Selain itu, harus mempelajari juga cara mengambil bagian dalam sistem. Mahasiswa zaman now lebih senang bermain dengan gawainya, sehingga kemampuan ini benar-benar menantang mereka.
4. Berkomunikasi dengan Baik dan Benar
Berkomunikasi dengan gawai berbeda dengan komunikasi secara langsung (face to face). Kamu memerlukan sarana untuk berani mengutarakan pendapat dengan cara yang baik dan benar. Jika terpaksa hanya dapat berkomunikasi dengan gawai, maka harus benar-benar menggunakan bahasa efisien, mudah dipahami, dan tidak menimbulkan makna ganda. Selain itu, sebisa mungkin harus menggunakan bahasa yang tidak menyinggung perasaan si penerima pesan.