Why: Pendidikan Holistik Dianggap Sebagai Pendidikan Yang Ideal dan Efektif Bagi SiswaÂ
Penerapan pendidikan holistik sering dianggap sebagai pendekatan yang ideal dan efektif dalam mengembangkan potensi penuh siswa. Akan tetapi, efektivitasnya pun bergantung pada berbagai faktor, seperti konteks budaya, ketersediaan sumber daya, kesiapan guru, dan sistem pedidikan yang mendukung.Â
Pendidikan holistik dianggap sebagai metode pendidikan untuk membangun manusia secara menyeluruh, utuh dengan mengembangkan semua potensi-potensinya yang mencakup intelektual, moral, kreativitas, sosial, dan spiritual, karena dalam penerapannya terdapat beberapa prinsip-prinsip tertentu, seperti:
1. Keterhubungan pada pengembangan seluruh aspek (Connectedness),
Pendidikan holistik berusaha untuk mengembangkan para siswa nya dihubungkan dengan lingkungan fisik, lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya. Yang mencakup aspek dari siswa baik dari fisik, emosional, mental, maupun spiritual. Tentunya hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya tumbuh secara akademis tetapi juga secara kepribadian, kreatif dan etis.
2.Hubungan Keterbukaan (Inclusion)
Dalam konsep ini, pendidikan holistik melihat siswa nya sebagai bagian dari jaringan yang lebih luas mencakup komunitas, alam dan dunia secara keseluruhan. Sehingga mampu menciptakan kesadaran bahwa segala sesuatu saling berkaitan baik scara sosial, ekologis, maupun spiritual.
3. Keseimbangan (Balance)
Pendidikan holistik hendaknya mampu memberikan efek bagi sikap dan keterampilan secara seimbang, sebab untuk bisa mengembangkan potensi keseluruhan perlu adanya keseimbangan dalam mencapainya.Â
How: Pendidikan Holistik Menerapkan Pembelajarannya
Seperti yang sudah diketahui bahwa, pendidikan holistik tidak hanya berfokus pada pelajaran akademis, seperti matematika dan bahasa, tetapi siswa juga akan mempelajari seni, musik, kerajinan tangan, dan interaksi dengan alam untuk mendukung pengalaman belajar yang beragam. Sehingga dalam penerapannya, pendidikan holistik menerapkan beberapa cara:
1. Menerapkan sistem pembelajaran yang mampu menyeimbangkan antara belajar individual dan dengan kelompok, seperti melatih bersikap kooperatif, kolaboratif antara isi dengan proses, antara pengetahuan dengan imajinasi, antara rasional dengan intuisi, antara kuantitatif dan kualitatif.