Mohon tunggu...
Gina Safia Sekaraissa
Gina Safia Sekaraissa Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Absen 15 XI MIPA 4 SMAN 28 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jurnal Gilang

30 November 2020   22:18 Diperbarui: 30 November 2020   22:23 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

31 Juli 20xx

Saat ini tengah malam, dan aku baru pulang kerja. Akhirnya... cuti panjang yang kunantikan tiba juga.

Kapan ya terakhir kali aku mendapat tidur yang cukup? Ah, kalau diingat-ingat selama ini aku selalu tidur satu hingga tiga jam setiap hari. Aku akan tidur cepat malam ini.

-Gilang

1 Agustus 20xx

Hari ini, hari pertama liburan. Aku sempat terbangun jam satu pagi dan bersiap untuk bekerja dalam keadaan tidak sadar, hehe! Aku baru ingat sedang berlibur ketika melihat langit yang masih gelap dari jendela. Rasanya aneh, tapi juga menyenangkan. Syukurlah Mbak Sari tidak ada disini. Kalau iya, dia pasti akan mengolok-olokku seharian.

Aku jadi rindu keluargaku. Sudah lama sekali aku tak menelpon mereka. Setiap waktu luang yang kupunya selalu kuhabiskan untuk tidur. Hei, jangan salah sangka dulu. Aku tak bermalas-malasan, tahu? Dengan tidur satu jam sehari, wajar saja kan bila aku mencari-cari kesempatan ketika bekerja?

Karena itulah, liburan ini akan menjadi waktu emasku untuk bersantai. Aku ingin tidur seharian!

-Gilang

Tambahan: Senang rasanya bisa kembali menulis jurnal. Se ingatku, terakhir kali aku menulis catatan sepanjang ini adalah ketika tahun terakhir bersekolah. Ternyata sebuah pekerjaan benar-benar bisa mengubah hidup seseorang, ya.

2 Agustus 20xx 

Hari kedua liburan. Kurasa aku masih belum terbiasa tidur lebih dari tiga jam. Kemarin aku tidur tengah malam dan terbangun jam tiga pagi. Walaupun begitu, kurasa itu adalah tiga jam terdamai yang pernah aku rasakan. Aku tidur nyenyak sekali.

Aku ingin menghabiskan waktuku dengan beristirahat. Akhirnya aku bisa memainkan game yang belum pernah kucoba. Ternyata seru sekali; pantas saja kawan-kawanku sering memainkannya.

Oh, Omong-omong, kulihat sekilas ada berita trending mengenai satpol pp yang berjaga di taman dekat sini. Ada apa ya?

3 Agustus 20xx

Sore ini aku mendapat kiriman dari rumah. Tebak apa? Beberapa sisir pisang ambon! Aku baru ingat kalau rumahku memiliki kebun pisang yang cukup luas. Aku tak tahu kalau bulan ini musim pisang. Pasti sedang banyak berbuah.

Selain itu ibu juga mengirimkan beberapa frozen food. Lengkap sekali rasanya, aku jadi tak perlu membeli makanan ke luar lagi.

Ah iya, di telepon ibu juga bilang padaku ada berita penting yang wajib kulihat. Taruhan, paling hanya acara kesehatan yang membahas bahaya makan tak seimbang atau merokok. Besok saja akan kulihat.

-Gilang

Tambahan: Padahal baru hari ketiga, tetapi semalam aku tertidur dari jam 12 malam hingga jam 6. Peningkatan yang cukup cepat, menurutku.

4 Agustus 20xx

Sudah hari keempat saja ya. Liburan tinggal tiga hari lagi, tidak terasa.

Hari ini aku bangun kesiangan, haha! Sepertinya tidurku makin lelap saja ya dari hari ke hari. Mungkin aku sudah mulai terbiasa dengan ritme liburan.

Oh, mengenai taruhan kemarin... Ya, kau boleh tertawa, karena itu bukan berita mengenai bahaya makan tak seimbang atau merokok. Ada suatu penyakit yang baru ditemukan. Sepertinya penyakit menular yang baru saja sampai ke Indonesia. Namanya sulit disebutkan, aku lupa. Yang pasti penyakit ini disebut-sebut mematikan. Itu alasan mengapa ada satpol pp yang berjaga-jaga. Sepertinya penyakit itu sudah masuk ke kawasan ini. Apa ini hanya hoax? Kalau sampai mewabah separah itu, rasanya seperti cerita fiksi sains saja.

Mungkin media hanya melebih-lebihkan berita untuk menutupi kasus-kasus koruptor yang terus bertambah. Cih.

-Gilang

5 Oktober 20xx

Oke, kutarik kata-kataku kemarin.

Berita lebih lanjut sudah datang. Keadaan diluar memburuk dengan sangat cepat. Pak Presiden mengumumkan adanya perintah untuk tidak berpergian keluar untuk megantisipasi penyebaran penyakit tersebut. Full lockdown.

Melengkapi semua kejadian hari ini, bos mengumumkan bahwa cuti diperpanjang hingga keadaan sudah lebih baik.

(...Aku tak tahu apakah ini kabar duka atau gembira...)

-Gilang

6 Oktober 20xx

Karena terlalu fokus pada berita kemarin, aku baru sadar bahwa ritme tidurku berubah sangat drastis. Kemarin malam aku tidur jam 12 dan hari ini bangun pukul satu.... Sore. Syukurlah hari ini masih libur. Apa jadinya kalau aku terbangun jam satu sore di hari kerja? Ck ck.

Yah, bukan hal berarti hal buruk juga sih. Kapan lagi kesempatan semacam ini datang, kan? 

 -Gilang

7 Oktober 20xx

Saat ini jam setengah dua belas malam, dan aku menulis karena tak bisa tidur. Padahal sudah kuusahakan untuk tidur sejak jam sepuluh.

Hari ini aku bangun jam empat sore. Empat sore! Bayangkan, aku tertidur selama 16 jam!

Rasanya tidak enak, sungguh. Ketika bangun, kamu akan langsung merasa lapar karena melewatkan sarapan dan makan siang sekaligus. Ditambah sakit kepala yang tak berkesudahan. Aku tak meminum parasetamol sama sekali, karena warung terdekat tutup dan aku tak sanggup keluar lebih jauh untuk membelinya di toko obat.

Aku tak bisa minta tolong juga; pergerakan warga masih dibatasi karena adanya lockdown. Terpaksa, aku hanya bisa berbaring seharian.

Karena sudah tidur selama 16 jam, aku jadi kesusahan untuk tidur kembali. Walaupun, sekarang rasanya sudah agak lebih baik.

Sepertinya aku selalu tid

8 Oktober 20xx

Ah, maaf. Kemarin aku tertidur ketika sedang menulis.

19. Hari ini aku tertidur selama 19 jam. Rasanya aku sudah gila. Ini sudah diluar batas normal kan? Tak ada orang sehat yang tidur selama ini kan? 

Aku baru membaca ulang catatanku di buku ini selama sepekan yang lalu. Sepertinya ada sebuah pola.

1. Aku selalu tidur jam dua belas malam. Tepat. Tak pernah lebih, tak pernah kurang.

2. Jam bangun ku selalu bertambah sekitar tiga jam setiap harinya, kecuali pada hari pertama cuti dimulai.

Sudah coba kucari penyelesaiannya di internet, sepertinya tidak ada yang pernah mengalami hal seperti ini. Apa ini keadaan yang berbahaya? Apa aku harus menelepon seseorang karena hal ini?

Ah, lapar. Aku akan makan malam dulu.

-Gilang

9 Oktober 20xx

Seperti yang sudah kuprediksi, hari ini aku terbangun jam sembilan malam. Kalau pola itu benar, seharusnya esok aku bangun jam 00.00.

Tapi itu tengah malam.

Pola satu dan dua akan bertabrakan.

Kalau begitu, apakah ritmenya akan berhenti? Apa setelah itu jam tidurku akan kembali normal? Atau ritme yang sama akan terulang lagi?

Kurasa ritmenya akan berhenti hari ini. Besok, aku akan langsung menulis disini tepat setelah terbangun.

-Gilang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun