Dunia hiburan, khususnya industri K-Pop, tak lepas dari sorotan publik yang begitu besar. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, interaksi penggemar dengan idolanya pun semakin mudah melalui berbagai platform media sosial. Namun, kemudahan ini juga membuka celah bagi terjadinya tindakan negatif seperti pelanggaran privasi, hate speech, provokasi dan berujung pembunuhan karakter seorang individu. Kasus yang dialami Seunghan dari grup RIIZE menjadi contoh nyata bagaimana dampak buruk perilaku tersebut dapat merusak karier seorang individu.
Seunghan, mantan anggota grup RIIZE, menjadi sorotan publik setelah memutuskan untuk keluar dari grup yang baru saja debut pada tahun 2023 lalu. Keputusan ini tentunya mengejutkan banyak pihak, terutama para penggemar yang telah mendukungnya sejak awal. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai perjalanan karier Seunghan, dampak dari keputusan keluarnya, serta pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa ini.
Seunghan memulai debutnya bersama RIIZE pada tahun 2023, sebuah grup baru besutan SM Entertainment yang digadang-gadang akan menjadi generasi penerus dari grup-grup senior agensi tersebut. Dengan visual yang menarik dan bakat yang mumpuni, Seunghan berhasil mencuri perhatian publik sejak awal. Namun, perjalanan kariernya tidak semulus yang dibayangkan.
Kontroversi dan Hiatus
Sebelum memutuskan untuk keluar dari RIIZE, Seunghan terlibat dalam beberapa kontroversi yang cukup menghebohkan. Hal ini tentu saja memberikan tekanan yang cukup besar baginya, baik secara pribadi maupun profesional. Salah satu isu utama yang mencuat adalah tuduhan mengenai perilaku Seunghan di masa lalu. Meskipun detail lengkap beum diungkap secara terbuka dan terbukti kebenarannya, rumor-rumor negatif ini membuat banyak penggemar merasa marah dan kecewa. Selain itu tersebar luas di dunia maya gambar – gambar privasi Seunghan pada masa pra-debut yang menunjukkan hubungannya dengan seorang wanita di masa lalu. Gambar – gambar itu dipublikasikan tanpa izin oleh orang ketiga, menyebabkan perdebatan panjang antara penggemar korea dan pengemar internasional.
Knetz (sebutan netizen korea) terkenal dengan sikapnya yang memiliki persepsi bahwa idol “milik penggemar” dan mereka selalu mengharapkan idol untuk selalu sempurna sehingga hal ini lah yang membuat knetz merasa marah dan kecewa terhadap kontroversi yang ada, berbanding terbalik dengan fans internasional yang mengganggap bahwa hal tersebut merupakan hal biasa dan sebagaimana pria dewasa pada umumnya, seorang idol pun akan memiliki pacar dan memiliki teman perempuan. Kontroversi ini semakin memanas dikarenakan knetz semakin banyak yang mengeluarkan ujaran kebencian terhadap Seunghan di platfrom sosial media mereka dan tidak sedikit yang meminta Seunghan untuk keluar dari Riize. Disusul dengan keadaan memanas, SM Entertainement memberikan statement bahwa Seunghan hiatus dari grup Riize.
Setelah hampir satu tahun, pada 11 Oktober 2024 SM Entertaiment mengumumkan bahwa Seunghan akan kembali ke Riize. Namun, pengumuman ini menuai reaksi negatif dari knetz dan sebagaian besar fans Riize yang merasa bahwa kembalinya Seunghan akan menimbulkan lebih banyak masalah serta dapat memberikan dampak negatif terhadap grup Riize. Dalam waktu singkat, protes besar-besaran terjadi, laman postingan weverse grup Riize dibanjiri dengan komentar komentar negatif terhadap Seunghan.
Hal yang paling menyedihkan dan menjadi sorotan publik secara nasional maupun internasional adalah para penggemar mengirimkan 1.000 karangan bunga belasungkawa ke depan gedung SM Entertainment. Karangan bunga tersebut berisikan cacian, makian, dan hujatan kepada Seunghan untuk segera keluar dari Riize. Tindakan ini menarik perhatian banyak pihak, terutama penggemar internasional yang menganggap cara tersebut sebagai bentuk protes yang ekstrem dan tidak pantas. Mereka merasa bahwa tindakan tersebut menunjukkan ketidakadilan dan tidak menghargai Seunghan sebagai bagian dari RIIZE.
Bukan hanya penggemar yang mengecam indakan ini dan merasa marah, Jae Park mantan personil Day6 juga mengecam tindakan knetz melalui cuitannya di X, ia mengatakan "Karangan bunga belasungkawa itu menjijikan."
Jae menambahkan, "Orang yang mengirimkan karangan bunga belasungkawa akan menjadi orang pertama yang berduka atas kejadian tragis yang mereka lakukan."
"meskipun tragedi itu tidak terjadi, aku berada di posisi yang sama sebelumnya dan dekat."
"Aku tidak bisa membayangkan sebesar apa trauma yang ditimbulkan pada seseorang yang begitu muda."
Jae menekankan, "Setiap orang yang terlibat dalam protes ini harus diadili atas tuduhan perciban pembunuhan, karena itulah kebenarannya."
Reaksi Penggemar
Semakin banyak tekanan yang ia dapatkan mendorong sang idol memutuskan untuk meninggalkan Riize. Akhirnya pada 13 Oktober 2024, Seunghan secara resmi mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan Riize, pesan ini ia sampaikan melalui tulisan tangannya yang di posting pada laman khusus penggemar pada aplikasi weverse dan twitter milik Riize. Keputusan Seunghan untuk meninggalkan grup memicu gelombang protes dikalangan penggemar Kpop. Banyak yang merasa marah terhadap SM Entertainment karena dianggap tidak melindungi artis mereka dari bullying dan hate speech yang terjadi di media sosial. Meskipun masih ada dukungan dari penggemar internasional, namun kebanyakan penggemar lokal tetap menolak keberadaan Seunghan untuk kembali.
Situasi ini menyoroti pentingnya perlindungan dan pemahaman yang lebih baik dari industri hiburan terhadap artis dan penggemarnya. Setelah pengumuman keluarnya Seunghan, media sosial ramai dengan tagar "#SMSupportsBullying" dan "BRING SEUNGHAN BACK". Kedua tagar tersebut dengan cepat menjadi tren di seluruh dunia di platform X. Penggemar dari berbagai negara bergabung untuk menyuarakan dukungan mereka kepada Seunghan dan menuntut keadilan. Aksi boykot terhadap album dan merchandise Riize juga dilakukan oleh beberapa toko Kpop di Asia dan Eropa sebagai bentuk solidaritas terhadap Seunghan.
Media sosial memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan kita, termasuk kehidupan para idol. Namun, media sosial juga bisa digunakan untuk menyebarkan kebencian, sumber tekanan dan bullying terhadap individu. Kita perlu bijak dalam menggunakan media sosial dan menghindari tindakan yang dapat merugikan orang lain. Selain itu sebagai penggemar, kita harus memberikan dukungan yang sehat kepada idola kita. Kita perlu menghargai privasi mereka dan tidak memberikan tekanan yang berlebihan.
Dari kasus Seunghan Riize kita semua memiliki peran penting dalam peningkatan mengatasi isu literasi digital khususnya pelanggaran privasi, hate speech dan pembunuhan karakter seseorang. Berikut adalah hal-hal yang dapat kita lakukan dałam menghadapi isu tersebut :
- Bersikap Bijak: Manfaatkan fitur block, mute dan delete untuk menghindari interaksi dengan individu yang menyebarkan kebencian, berpikir sebelum bertindak dan berkomentar di media sosial, serta gunakan bahasa yang sopan dan santun dalam berkomunikasi di dunia maya.
- Berpikir Kritis: Belajar untuk mengevaluasi informasi secara kritis. Jangan langsung percaya pada semua yang dibaca di internet, cari sumber yang terpercaya.
- Menghormati Privasi: Hormati setiap privasi yang dimiliki seseorang. Jangan menyebarkan informasi orang lain tanpa izin.
- Menyebarkan kesadaran: Tunjukkan perilaku online yang positif dan sopan, saling mengingatkan dan mendukung satu sama lain dalam menjaga etika digital. Jika menemukan konten yang mengandung hate speech, laporkan segera ke platform media sosial yang bersangkutan.
Refrensi :
https://www.soompi.com/article/1694647wpp/breaking-riizes-seunghan-to-permanently-leave-the-group
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H