Mohon tunggu...
Gina Putri
Gina Putri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Prosedur Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

9 Maret 2017   11:01 Diperbarui: 10 Maret 2017   20:00 56381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak perusahaan yang masih menyepelekan prosedur Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Walau sebenarnya, posisi badan (ergonomi) dan letak alat bantu kerja di kantor sangat erat hubungannya dengan produktivitas kerja.

Bila mendengar kata Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja biasanya yang langsung terbayang ialah alat lindung diri dalam proyek misalnya helm, sarung tangan, tali pengaman, sepatu safety, atau pakaian tahan api. Tetapi nyatanya, Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja bukanlah sekedar hanya masalah keselamatan kerja, walau demikian juga kesehatan kerja.

Prosedur keselamatan kerja sesungguhnya harus diaplikasikan pada semua perusahaan, tanpa ada melihat type industri perusahaan terebut. Perusahaan yang berisiko rendah meskipun harus turut standard Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja terutama office safety atau Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja di kantor.

Terjadinya sebuah kecelakaan kerja sudah pasti akan jadi permasalahan yang besar untuk keberlangsungan hidup sebuah perusahaan. Kerugian yang akan terkena bukan sekedar berbentuk kerugian materi yang cukup besar namun kian lebih itu adalah munculnya korban jiwa yg tidak sedikit. Kehilangan sumber daya manusia adalah kerugian yang sangat besar hal semacam ini karena manusia adalah hanya satu sumber daya yg tidak dapat digantikan oleh tehnologi apa pun.

Kerugian yang segera yang terlihat dari munculnya sebuah kecelakaan kerja adalah biaya penyembuhan dan kompensasi kecelakaan. Sedang biaya tidak segera yg tidak terlihat yaitu rusaknya alat-alat produksi, penghentian alat produksi, pengaturan manajemen keselamatan yang lebih baik, dan hilangnya waktu kerja.

A. Hadapi Kondisi Darurat Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja

Pekerja kerapkali melakukan pembiaran lingkungan yg tidak aman terlebih karena sebab pegawai itu merasa telah pakar di bagiannya dan belum pernah alami satu kalipun kecelakaan, walau melakukan unsafe behavior. Ia memiliki pendapat kalau bila sampai kini bekerja dengan langkah tersebut (unsafe) tidak terjadi apa-apa, mengapa harus beralih.

Lingkungan yg tidak aman sering juga dipicu oleh ada pengawas maupun manager yg tidak mempedulikan safety. Beberapa manager itu dengan cara segera maupun tidak segera berikan motivasi beberapa pekerja untuk mengambil jalan pintas, dan meremehkan kalau perilakunya itu beresiko untuk kebutuhan produksi.

1. Usaha Yang Umum Dilakukan untuk Kurangi Lingkungan yang Tidak Aman atau Berbahaya

Lingkungan yg tidak aman dapat diminimalisasi dengan melakukan dengan cara-cara, pada lin yakni :

a) Menyingkirkan bahaya di tempat kerja lewat cara merekayasa aspek bahaya maupun memperkenalkan kontrol fisik. Cara itu dilakukan untuk kurangi potensi terjadinya lingkungan yg tidak aman, namun tidak selamanya sukses karena pegawai memiliki kemampuan untuk berprilaku tidak aman dan menangani pengawasan yang ada.

b) Merubah sikap pegawai agar lebih perduli dengan keselamatan dianya. Cara itu didasarkan atas asumsi kalau pergantian sikap akan merubah tingkah laku seorang. Beragam usaha yang dapat dilakukan adalah melalui kampanye dan safety training (latihan keselamatan kerja). Pendekatan itu tidak selamanya sukses karena sebenarnya pergantian sikap tidak diikuti dengan pergantian tingkah laku. Sikap sering yaitu apa yang semestinya dilakukan bukanlah apa yang sesungguhnya dilakukan.

c) Dengan memberi punishment maupun hukuman pada beberapa pelaku yang mengakibatkan terbentuknya lingkungan yg tidak aman. Cara itu tidak selamanya sukses karena pemberian sebuah punishment pada tingkah laku tidak aman harus dikerjakan dengan cara tetaplah ataupun berkelanjutan dan selekasnya setelah nampak, hal tersebutlah yang susah dilakukan karena tidak semua lingkungan yg tidak aman dapat terpantau dengan cara segera.

d) Dengan memberi reward (penghargaan) pada mereka yang dapat membuat safety behavior. (lingkungan yang aman). Cara itu susah dikerjakan karena reward minimum harus setara dengan apa yang didapat dari tingkah laku tidak aman.

2. Memilih dan Mempersiapkan Perlengkapan Sesuai sama Prosedur Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Tak ada satupun organisasi yang dalam aktivitas meraih maksudnya tidak memakai perlalatan-peralatan kantor. Dalam hubungannya dengan hal semacam ini perlalatan kantor berperan untuk menolong proses pekerjaan kantor. Walau organisasi memiliki sumber daya manusia yang berkwalitas tinggi namun tidak ada sumber daya yang lain, seperti alat ataupun material yang lain, mustahil organisasi itu dapat meraih maksudnya dengan cara maksimal.

Biasanya perlalatan kantor yang ada dan dioperasikan dalam suatu organisasi, perusahaan maupun kantor berbagai macam memiliki bentuk dapat itu berbentuk alat catat kantor, perlengkapan kantor ataupun mesin-mesin kantor. Pemakaian tehnologi yang modern di lingkungan perkantoran baik untuk perlakuan keuangan, administrasi, dan bagian pekerjaan yang lain mempunyai tujuan untuk tingkatkan kemampuan perusahaan dan memberi daya saing, dan memenangkan pertandingan atau persaingan pada perusahaan yang makin ketat.

Dalam memilih perlengkapan kantor yang untuk menolong proses pekerjaan tidak bisa hanya terpaku pada penentuan alat yang berteknologi tinggi saja tetapi harus juga memerhatikan keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja untuk beberapa pegawai yang memakai alat itu.

Bila saat mengetik seseorang karyawan harus mendongak untuk memandang monitor, itu artinya perusahaan masihlah belum memerhatikan keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja. Jika karyawan sering mengeluh mengenai suhu hawa kantor yang terlalu dingin maupun panas, atau bila di bawah meja karyawan banyak kabel listrik, internet, maupun telepon, itu artinya perusahaan masihlah meremehkan keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja. Jika kantor tidak memiliki tangga darurat dan pemadam kebakaran, itu sama seperti dengan perusahaan mempertaruhkan nyawa beberapa karyawannya.

Berikut “Musuh” yang banyak ditemuhakn di Kantor yang dapat mengakibatkan lingkungan kerja tidak aman, yakni seperti berikut :

a) Posisi badan (ergonomi) yang salah ketika melakukan pekerjaan

b) Pencahayaan yang terlalu terang/gelap

c) Gerakan berulang (repetitive motion)

d) Mouse dan keyboard yang susah dijangkau tangan

e) AC yang terlalu dingin atau jadi tidak berperan (panas)

f) Kabel listrik, telepon, internet yang terjuntai ke lantai

g) Furniture kantor yang menyusahkan pekerjaan

h) Alat-alat listrik yg tidak berperan sempurna

3. Melindungi Daerah Kerja Sesuai sama Etika Higienis, Keamanan dan Ketentuan Tentang Lingkungan

Daerah kerja adalah ruang atau ruangan kantor tempat karyawan atau pegawai kantor beraktivitas pekerjaan. Seperti kita kenali berbarengan kalau daerah perkantoran terutama di daerah Jakarta berada di gedung bertingkat yang kadang-kadang luasnya terbatas seperti kotak kecil. Belum lagi rasio maupun perbandingan luas ruang dengan jumlah karyawan yang menempatinya jadi permasalahan sendiri.

4. Memelihara dan Memakai Perlengkapan Sesuai dengan Kriteria Kesehatan dan Keselamatan Kerja 
Setiap type pekerjaan selalu berhubungan dengan pemakaian alat-alat, beberapa bahan dan keadaan tertentu. Pemakaian alat-alat kerja harus selalu memerhatikan banyak hal, yakni diantaranya seperti berikut :
a) Pemakaian alat harus sesuai sama panduan cara pemakaiannya
b) Setiap karyawan yang memakai alat, telah memiliki ketrampilan dan keterampilan dalam mengoprasikannya.
c) Pemakaian alat sebaiknya sesuai dengan daya maupun kekuatan kerja alat itu.
d) Setiap karyawan sudah tahu keunggulan, kekurangan dan bahaya yang mungkin muncul sebagai akibatnya karena alat kerja yang dipakai.
e) Pada saat tertentu, alat-alat kerja harus diservis, direparasi dan ditukar komponen-komponen yang telah tidak layak gunakan.

Untuk lebih detilnya berikut ini bagaimana caranya pelihara dan pemakaian perlengkapan dengan kriteria kesehatan dan keselamatan kerja.

a. Mesin Fotokopi 

Banyak kantor perusahaan yang meletakkan mesin foto copy dalam ruangan berbarengan dengan penghuni maupun pekerja yang lain. Walau sebenarnya, dalam aktivitas perfotokopian itu, terpancar bahaya dari ultraviolet (UV) yang dapat menyebabkan terbentuknya ozon dalam ruangan. Seperti di ketahui, ozon itu dapat menyebabkan iritasi mata, tenggorokan, dan lebih jauh lagi jika terhirup oleh manusia, ozon adalah radikal bebas yang disangka berhubungan dengan penyakit kanker.

Selain oleh mesin foto copy, cahaya ultraviolet (UV) dapat pula di produksi oleh monitor computer. Limbah mesin foto copy yang lain selain ozon adalah toner tinta dan serbuk halus dari kertasnya. Cermatilah apa yang dilakukan oleh operator mesin foto copy jika ada kertas yang tersangkut di dalam mesin dan ketika ia bersihkan toner tintanya.

b. Komputer 

Bekerja di depan computer kurun waktu yang lama sering bikin mata sakit, berair, sakit kepala, bahkan juga sampai tubuh pegal-pegal. Ada banyak tips agar karyawan nyaman bekerja di depan computer yakni lewat cara :

Memerhatikan jarak minimal pada mata dan layar computer idealnya 45 cm, tempatkan keyboard pada posisi yang tepat, yg tidak bikin Kamu jadi membungkuk akibat terlalu lama memakai computer. Layar monitor baiknya disejajarkan dengan mata. Janganlah memakai lampu tidur maupun lampu baca untuk menyinari ruangan tempat kerja. Jika bekerja manfaatkanlah lampu pijar yang bisa menerangi semua ruangan dengan cara rata. Gunakanlah filter didepan layar monitor computer untuk menghindar efek radiasi. Sesekali, alihkanlah pandangan Kamu dari layar monitor agar mata tidak capek. Bila Kamu telah didepan computer selama lebih kurang satu jam, istirahatlah selama 15 menit. Ini akan menghindar rasa pegal pada badan Kamu. Posisikan kaki Kamu dengan senyaman mungkin, luruskan kaki agar tidak pegal. Sesekali berdiri untuk meluruskan punggung. Duduklah dalam posisi yang tegak untuk hindari tulang punggung Kamu jadi membungkuk.

5. Memperhitungkan Tampilan Pribadi Pada Peluang Munculnya Persoalan di Lingkungan Kerja 

a. Pentingnya Kesehatan Pribadi
Kesehatan yang baik akan memengaruhi kemampuan dalam bekerja, akan menghidupkan gairah maupun semangat kerja yang tinggi. Banyak hal yang perlu di perhatikan dalam hubungannya dengan kesehatan diantaranya yakni :
a) Gizi yang cukup
b) Istirahat yang cukup
c) Tidak mudah sakit
d) Energi yang cukup
e) Tidak gugup

Dapat disebutkan kalau setiap kantor maupun setiap perusahaan yang mengadakan penerimaan atau requitment pegawai prasyarat kesehatan jadi salah satu yang perlu dapat dipenuhi oleh setiap calon pegawai atau pelamar. Bahkan juga untuk kantor-kantor ataupun perusahaan-perusahaan yang cukup besar dan maju, pada saat-saat tertentu akan diselenggarakan kontrol kesehatan pada beberapa pegawainya. 

Kontrol kesehatan sekian dilakukan dengan cara continue misalnya sekali satu tahun. Ditambah lagi dalam dunis business permasalahan kesehatan beberapa pegawai memegang fungsi yang sangat penting pada produktivitas. Ada banyak pegawai yang sakit selain akan memberi biaya penyembuhan, juga besar pengaruhnya pada produktivitas, baik kwalitas maupun jumlah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun