Mohon tunggu...
Ginanjar Wijaya Laksono
Ginanjar Wijaya Laksono Mohon Tunggu... Guru - Guru

aku adalah orang yang malas membaca tapi selalu ingin menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mujadalah

1 Desember 2022   09:57 Diperbarui: 1 Desember 2022   10:20 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Medsos kadang tak lebih baik dari dua perempuan berburu kutu
Ditimbang-timbang sarat mudharat ketimbang maslahat
Stigma miring yang dimunculkan
Teramat tendendius
Sarat nuansa kepentingan
Berujung petaka porakporandakan sendi-sendi persaudaraan
Kawan jadi lawan
Syaitan bersorak kegirangan

Suatu ketika diri ingin mediasi
Diantara dua kubu yang tengah bertikai
Namun ngiang di telinga tak tertahankan
Kita jadi teringat tentang tausiah ustadz Ali
Semua itu sunatullah belaka
Kita tak mampu menyamakan
Setidaknya membersamakan sebagai upaya raih anugrah rahmat yang tak ternilai

Jbg, 30/11/22 - Pujo DC

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun