Mohon tunggu...
Ginanjar Kartasasmita
Ginanjar Kartasasmita Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis/wartawan/judul buku antologi puisi yang di terbitlan : Mahsyar Natartika/berita11

Menulis/Humoris/Sastra, jurnal, opini, cerpen, cerpan, prosa, berita,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan Kembalikanlah Kebebasan dan Penghambaan Diriku

2 November 2024   07:07 Diperbarui: 2 November 2024   08:41 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kamera pribadi

Tuhan aku lelah

Cobaanmu seakan tanpa celah

Membuat diri selalu diliputi rasa bersalah

Dan jiwa kini bersimbah berdarah

Tuhan aku jenuh

Pikiranku telah penuh

Meluap melewati batas kemampuan tubuh

Membuat batin semakin keruh

Tuhan 

Kali ini aku diliputi kesedihan

Baca juga: Kisah Kita

Ijinkan aku menguraikan semua keluhan

Agar segalanya tidak lagi menjadi beban

Tuhan

Kau pasti tahukan?

Dulu aku orang yang penuh kebebasan

Bebas bahkan tanpa pembebasan

Tuhanku

Jika kau benar-benar tahu

Bagaimana sebenarnya diriku dulu

Tolong kembalikanlah itu

Kembalikan kebebasanku yang dulu

Hapus semua halau 

Buang segala andai dalam diriku

Lepaskan semua belenggu

Kau pasti bisa Tuhan

Kau pasti tahu Tuhan

Kau pasti Tuhan

Tuhan-Nya para Tuhan

Sekali lagi

Aku menjerit dalam kidung penghambaan yang teliti

Memohon dengan sepenuh hati

Agar Kau mengembalikan kebebasanku lagi

Dan menunjukkan jalan yang dulu ku impi

Agar cita segera tercapai

Dan aku tak akan lagi pernah lupa akan diri

Yang kau ajarkan lewat para wali

Tuhanku...

Sempatkanlah Dzatmu menggubris keluhku

Luangkan sibukmu untuk mendengarku

Perkenankan ijabah atas pintaku.

Allahumma inni asyku ilaika dhu'fa quwwati wa qillati hilati wa hawani alannas ya arhamar rahimin. Anta rabbul mustadh'afin wa anta rabbi ila man takiluni ila baidin yatajahhamuni aw ila'aduwwun mallaktahu amri in lam yakun bika alayya gahdhabun fala ubali walakin afiyatuka aswa'u li a'udzubi binuri wajhika alladzi asyraqat lahu dhulumatu wa shaluha alaihi amru dunya wal akhirah min anyanzilabi ghadabuka aw tahillu alayya sakhatuka lakal'utba hatta tardha wa la haula wa la quwwata ila bika.

Aamiin.

Gubuk derita, 02 September 2024

Ginanjar Gie

Sastrawan_sesat

^Kopi_kenangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun