Siswa bertanggung jawab terhadap diri nya sendiri dalam bentuk kemampuan dalam menghasilkan prestasi yang bisa dikatakan maksimal. Di dalam kehidupan masyarakat yang ada diluar sekolah, siswa berperan di lingkungan keluarga sekaligus dengan masyarakat di tempat tinggal nya. Namun pada dasar nya, ada beberapa peran siswa di sekolah, diantara nya:
Yang paling utama, belajar. Karena dengan belajar bisa menciptakan generasi yang aktif dan cerdas.
Taat pada peraturan yang telah ditetapkan di sekolah. Dimanapun kita berada, sudah pasti ada peraturan yang harus kita patuhi.Â
Siswa juga harus hormat dan patuh pada guru ataupun pekerja yang ada di sekolah.
Selain itu, seorang siswa juga harus menjadi pribadi yang disiplin.
Peran siswa yang paling penting adalah menjaga nama baik sekolah.
Salah satu mahasiswa dari Universitas bernama Muhammad Maulana Aditya, semasa sekolahnya ia merupakan seorang siswa yang aktif baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Ia kerap kali aktif di dunia MC (Master of Ceremony).Â
Menjadi MC (Master of Ceremony) atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai pembawa acara merupakan sebuah profesi atau ketrampilan dari seseorang sebagai seorang yang memandu sebuah acara.Â
Profesi MC di era sekarang ini menjadi sebuah keterampilan yang dapat dikembangkan oleh setiap individu. Tentunya modal awal untuk dapat mengasah skill MC yaitu dengan kebiasaan menyampaikan gagasan di depan umum atau memiliki kebiasaan untuk melatih public speaking akan lebih mudah untuk mengembangkan membawakan acara.Â
Inspirasi Aditya untuk menjadi seorang Pemandu Acara adalah seorang pelawak sekaligus pembawa acara bernama Rizky Firdaus Wijaksana atau yang lebih akrab dikenal sebagai Uus. Alasannya adalah karena Uus merupakan sosok mahasiswa aktif yang dulunya semasa menjadi mahasiswa sudah sering menjadi MC di acara-acara di kampusnya, di Bandung, sehingga Aditya memiliki pemikiran bahwa jika ingin menjadi Artis maka harus bisa berbicara di depan umum dan harus bisa membawakan sebuah acara dengan baik.
Menjadi seorang Pemandu Acara tentu saja tidak hanya bisa bermodal bisa berbicara di depan umum, namun perlu adanya pelatihan-pelatihan yang dapat membangun karakter dan mental seorang Pembawa Acara di depan panggung atau bahkan di depan kamera. Karena seorang Pemandu Acara akan memegang penuh kekuasaan dari awal hingga akhir sebuah acara, sehingga meskipun ada hal-hal yang tidak berjalan sesuai rundown maka Pemandu Acara harus bisa mengambil alih dengan berimprovisasi agar acara tetap berjalan tanpa terlihat ada kecacatan di dalamnya.
Awal mula laki-laki asal Sukabumi ini ditawari menjadi MC adalah saat dirinya duduk di bangku SMP. Kala itu ia ditawari untuk menjadi MC di acara perpisahan sekolahnya. Kemudian ia mendapatkan pelatihan serius dari gurunya, menurut pengalamannya ia dilatih keras-kerasan oleh gurunya agar dapat mengambangkan kemampuan dasarnya berbicara di depan umum. Hingga ia bisa membawakan sebuah acara dengan professional seperti sekarang.
Tak jarang untuk memulai profesi MC dapat dimulai dari bangku sekolah. Tak jarang juga bagi mereka yang berada di lingkungan perkuliahan dan sering menggunakan kesempatan di berbagai acara dalam organisasi untuk menyampaikan gagasannya di depan umum akan lebih mudah untuk mempelajari skill MC.
Istilah MC pertama kali digunakan di Inggris untuk menyebut orang yang paling bertanggung jawab terhadap kelancaran sebuah acara yang mana sesuai dengan tugasnya yaitu berbicara untuk menyampaikan rangkaian acara di depan umum. Dengan begitu, pembawa acara dituntut untuk mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan penggunaan bahasa, terutama bahasa lisan.Â
Berdasarkan pengalaman laki-laki berusia 19 tahun ini, ia juga pernah mengalami sebuah gejala yang umumnya dialami semua orang ketika harus berbicara di depan umum. Serangan nervous pernah dirasakannya meskipun ia sudah mendapatkan pelatihan yang matang dari gurunya. Kala it Aditya menyebutkan ia dihubungi oleh seorang perwakilan dari sebuah Wedding Organisation paling terkenal di Kota Sukabumi, dan ia diminta untuk membawakan sebuah acara pernikahan semalam sebelum acara tersebut dimulai. Ia berkata "Waktu itu sempet nervous karena ngerasa beda level waktu diminta buat jadi bagian MC mereka di acara itu, padahal mereka itu sebuah instansi gede yang udah terkenal banget sedangkan aku baru aja terjun ke dunia MC."
Master of Ceremony sendiri memiliki 3 jenis tergantung acara apa yang mereka bawakan. Pertama, Master of Ceremony Formal yang biasa membawakan acara-acara formal yang sifatnya resmi. Kedua, Master of Ceremony Non-Formal. Berbeda dengan MC Formal yang lebih terkesan kaku dan resmi, MC Non-Formal akan membawakan sebuah acara-acara tidak formal yang sifatnya lebih fleksibel dan tidak baku. Ketiga, Master of Ceremony Semi Formal. MC semi formal ini berada di tengah-tengah antara formal dan non-formal, contohnha seperti membawakan sebuah acara yang pada mulanya disampaikan dengan formal lalu kemudian disampaikan secara non-formal seperti pada acara seminar, acara peringatan hari besar suatu instansi, dan lain-lain.
Namun selain berprestasi di bidang MC yang sudah melanglangbuana di Kota Sukabumi untuk menjadi Pembawa Acara, Muhammad Maulana Aditya juga pernah menjadi seorang Duta Wisata Mojang Jajaka Kabupaten Sukabumi. Aditya menjadi juara 3 Mojang Jajaka mewakili Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.
Mojang jajaka merupakan salah satu agenda rutin yang diadakan oleh provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan sosok-sosok pemuda Sunda yang dapat merepresentasikan manusia Jawa Barat: cageur, bageur, bener, dan pinter.
Pengalaman yang paling berkesan menurutnya setelah ia menjadi Mojang Jajaka, ia mendapatkan sebuah privilege sehingga ia sering mengikuti acara dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi. "Dari beberapa dinas lainnya, seperti Dinas Pariwisata, Dinas Perdagangan, Dinas Pasar, dll. itu pasti ada sebuah acara untuk memberikan persembahan dari masing-masing dinas. Dan aku selalu menjadi model baju UMKM khusus buatan lokal." Terang Aditya saat menyampaikan kegiatannya bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi.
Setiap daerah pastinya memiliki icon yang dijadikan sebagai daya tarik masyarakat luar untuk mempromosikan pariwisata serta budaya suatu daerah tersebut. "Secara visual Mojang Jajaka biasanya harus ganteng dan cantik, fungsinya adalah untuk menjadi icon yang bisa memancing orang untuk datang ke destinasi wisata yang ada di wilayah tersebut, gitu." Jelas Aditya saat ditanya kenapa biasanya Mojang Jajaka harus memiliki rupa yang menawan.
Untuk bisa menjadi seorang Mojang Jajaka dibutuhkan untuk melewati seleksi-seleksi ketat baik secara offline maupun online. Basic kemampuan yang minimal dimiliki oleh calon Mojang Jajaka adalah kemampuan berbicara yang luwes dan pembawaanya yang harus baik juga menarik, lalu hal yang paling penting adalah sebuah attitude seseorang. Syarat lainnya adalah memiliki pengetahuan yang luas, memiliki bakat yang dapat membuat orang tertarik dengan kemampuan calon Mojang Jajaka.
"Aku jadi reporter 3 bahasa, Inggris, Indonesia, dan Sunda, waktu diminta menunjukkan bakat sebagai salah satu syarat seleksi jadi Mojang Jajaka." Begitu tutur Aditya. Jadi memang untuk menjadi seorang Mojang Jajaka tidak hanya dinilai dari menariknya penampilan seseorang namun keterampilan dan bakat pun dinilai ketat.
Pemuda yang saat ini menggeluti program studi manajemen juga memiliki fokus untuk memasuki ranah televisi sebagai MC terkenal. Ia pun menuturkan bahwa selain berfokus menjadi MC ia juga mengasah kemampuannya untuk menjadi seorang pengusaha sehingga disisi lain Aditya melatih keterampilan Membawa Acaranya, ia juga melatih skill nya untuk bisa menjadi seorang pengusaha.Â
"Untuk basic public speaking bisa diasah sendiri, tapi kamu harus punya ranah lain untuk bisa hidup berkembang, hidup bermanfaat, dan hidup maju." Ujar Aditya.
Sebagai Mojang Jajaka Kecamatan Sukaraja, Aditya berharap khususnya di Jawa Barat lebih banyak mengunjungi destinasi di sekitar Jawa Barat sebelum berwisata ke luar Jawa Barat. Jadi sebagai masyarakat Jawa Barat bisa lebih explore dan kembangkan karena destinasi pariwisata dan budaya di Jawa Barat juga tidak kalah menarik dan indah dibanding wilayah lain.
Menjadi wajah baru seorang Pembawa Acara, tentunya sebuah tunas baru pemuda Indonesia untuk meneruskan dan melestarikan pariwisata dan budaya daerah. Dan diharapkan Mojang Jajaka ini bisa menjadi 'role model' dan contoh yang baik bagi pemuda pemudi Jawa Barat. Agar para pemuda dan pemudi berdaya saing dan dapat menyesuaikan diri dengan zaman di tengah arus globalisasi yang kian marak dan tak terbendung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H