Mohon tunggu...
Gina Muftia
Gina Muftia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa yang sedang mencari jati diri melalui hal-hal yang saya sukai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wajah Baru MC Indonesia, Bahkan Menjadi Mojang Jajaka

29 Maret 2023   06:00 Diperbarui: 29 Maret 2023   06:03 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Awal mula laki-laki asal Sukabumi ini ditawari menjadi MC adalah saat dirinya duduk di bangku SMP. Kala itu ia ditawari untuk menjadi MC di acara perpisahan sekolahnya. Kemudian ia mendapatkan pelatihan serius dari gurunya, menurut pengalamannya ia dilatih keras-kerasan oleh gurunya agar dapat mengambangkan kemampuan dasarnya berbicara di depan umum. Hingga ia bisa membawakan sebuah acara dengan professional seperti sekarang.

Tak jarang untuk memulai profesi MC dapat dimulai dari bangku sekolah. Tak jarang juga bagi mereka yang berada di lingkungan perkuliahan dan sering menggunakan kesempatan di berbagai acara dalam organisasi untuk menyampaikan gagasannya di depan umum akan lebih mudah untuk mempelajari skill MC.

Istilah MC pertama kali digunakan di Inggris untuk menyebut orang yang paling bertanggung jawab terhadap kelancaran sebuah acara yang mana sesuai dengan tugasnya yaitu berbicara untuk menyampaikan rangkaian acara di depan umum. Dengan begitu, pembawa acara dituntut untuk mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan penggunaan bahasa, terutama bahasa lisan. 

Berdasarkan pengalaman laki-laki berusia 19 tahun ini, ia juga pernah mengalami sebuah gejala yang umumnya dialami semua orang ketika harus berbicara di depan umum. Serangan nervous pernah dirasakannya meskipun ia sudah mendapatkan pelatihan yang matang dari gurunya. Kala it Aditya menyebutkan ia dihubungi oleh seorang perwakilan dari sebuah Wedding Organisation paling terkenal di Kota Sukabumi, dan ia diminta untuk membawakan sebuah acara pernikahan semalam sebelum acara tersebut dimulai. Ia berkata "Waktu itu sempet nervous karena ngerasa beda level waktu diminta buat jadi bagian MC mereka di acara itu, padahal mereka itu sebuah instansi gede yang udah terkenal banget sedangkan aku baru aja terjun ke dunia MC."

Master of Ceremony sendiri memiliki 3 jenis tergantung acara apa yang mereka bawakan. Pertama, Master of Ceremony Formal yang biasa membawakan acara-acara formal yang sifatnya resmi. Kedua, Master of Ceremony Non-Formal. Berbeda dengan MC Formal yang lebih terkesan kaku dan resmi, MC Non-Formal akan membawakan sebuah acara-acara tidak formal yang sifatnya lebih fleksibel dan tidak baku. Ketiga, Master of Ceremony Semi Formal. MC semi formal ini berada di tengah-tengah antara formal dan non-formal, contohnha seperti membawakan sebuah acara yang pada mulanya disampaikan dengan formal lalu kemudian disampaikan secara non-formal seperti pada acara seminar, acara peringatan hari besar suatu instansi, dan lain-lain.

Namun selain berprestasi di bidang MC yang sudah melanglangbuana di Kota Sukabumi untuk menjadi Pembawa Acara, Muhammad Maulana Aditya juga pernah menjadi seorang Duta Wisata Mojang Jajaka Kabupaten Sukabumi. Aditya menjadi juara 3 Mojang Jajaka mewakili Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.

Mojang jajaka merupakan salah satu agenda rutin yang diadakan oleh provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan sosok-sosok pemuda Sunda yang dapat merepresentasikan manusia Jawa Barat: cageur, bageur, bener, dan pinter.

Pengalaman yang paling berkesan menurutnya setelah ia menjadi Mojang Jajaka, ia mendapatkan sebuah privilege sehingga ia sering mengikuti acara dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi. "Dari beberapa dinas lainnya, seperti Dinas Pariwisata, Dinas Perdagangan, Dinas Pasar, dll. itu pasti ada sebuah acara untuk memberikan persembahan dari masing-masing dinas. Dan aku selalu menjadi model baju UMKM khusus buatan lokal." Terang Aditya saat menyampaikan kegiatannya bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi.

Setiap daerah pastinya memiliki icon yang dijadikan sebagai daya tarik masyarakat luar untuk mempromosikan pariwisata serta budaya suatu daerah tersebut. "Secara visual Mojang Jajaka biasanya harus ganteng dan cantik, fungsinya adalah untuk menjadi icon yang bisa memancing orang untuk datang ke destinasi wisata yang ada di wilayah tersebut, gitu." Jelas Aditya saat ditanya kenapa biasanya Mojang Jajaka harus memiliki rupa yang menawan.

Untuk bisa menjadi seorang Mojang Jajaka dibutuhkan untuk melewati seleksi-seleksi ketat baik secara offline maupun online. Basic kemampuan yang minimal dimiliki oleh calon Mojang Jajaka adalah kemampuan berbicara yang luwes dan pembawaanya yang harus baik juga menarik, lalu hal yang paling penting adalah sebuah attitude seseorang. Syarat lainnya adalah memiliki pengetahuan yang luas, memiliki bakat yang dapat membuat orang tertarik dengan kemampuan calon Mojang Jajaka.

"Aku jadi reporter 3 bahasa, Inggris, Indonesia, dan Sunda, waktu diminta menunjukkan bakat sebagai salah satu syarat seleksi jadi Mojang Jajaka." Begitu tutur Aditya. Jadi memang untuk menjadi seorang Mojang Jajaka tidak hanya dinilai dari menariknya penampilan seseorang namun keterampilan dan bakat pun dinilai ketat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun