Mohon tunggu...
Gina Luthfiatin
Gina Luthfiatin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis merupakan seorang mahasiswa jurusan Sejarah Peradaban Islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Monumen Lingga, Landmark Kebanggan Masyarakat Kabupaten Sumedang

11 November 2022   17:56 Diperbarui: 11 September 2024   13:39 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumedang merupakan kota puseur budaya pasundan yang memiliki beragam bangunan bersejarah. Bangunan-bangunan tersebut erat kaitannya dengan perjalanan panjang sejarah Sumedang yang tersebar di desa maupun kabupaten kota, salah satunya Monumen Lingga yang merupakan landmark kabupaten Sumedang. 

Monumen Lingga berdiri pada tahun 1922 yang diresmikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Dirk Fock dan Tumenggung Kusumadilaga pada tanggal 22 Juli 1922. Monumen ini merupakan monumen penghormatan kepada Pangeran Aria Suria Atmadja (Bupati Sumedang pada tahun 1883-1919) atas jasa-jasanya dalam mensejahterakan rakyat Sumedang pada masa itu. 

Monumen yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumedang ini merupakan sebuah bangunan permanen. 

Bagian dasar bangunan berbentuk bujur sangkar, bangunan utamanya berupa kubus yang sedikit melengkung disetiap sudut bagian atasnya, disetiap sisi segi empat monumen terdapat inskripsi berupa cacarakan (Jawa) pada sisi barat dan timur berupa huruf, di sisi utara berhuruf Latin berbahasa Melayu dan di sisi selatan berhuruf Latin berbahasa Sunda. Dibagian paling atas monumen ini terdapat bangunan setengah lingkaran yang mirip dengan kubah masjid. 

Pada zaman dahulu Monumen ini berfungsi sebagai tempat menyimpan barang-barang peninggalan bupati terdahulu. Pada bagian atas kubah bisa dibuka dan memiliki kunci digunakan untuk menyimpan maupun mengambil barang-barang tersebut. Namun seiring berjalannya waktu barang-barang peninggalan bupati dipindahkan ke museum Prabu Geusan Ulun.

Monumen Lingga ini mudah untuk dijangkau karena berada di tengah alun-alun kabupaten Sumedang.

Sebagai peninggalan sejarah masa silam dan landmark kebanggaan masyarakat Sumedang, sudah selayaknya kita menjaga Monumen Lingga ini khususnya bagi warga Sumedang. Karena pada dasarnya setiap monumen menyimpan kisah dan nilai sejarah sehingga kita akan terus mengingat sejarah masa lalu yang bisa kita petik pelajaran di dalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun