Layanan bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan baru nara sumber tertentu (terutama dari Guru Pembimbing).
Dan / atau membahas secara bersama-sama pokok bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari dan / atau untuk perkembangan dirinya baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan / atau tindakan tertentu. Â
Fungsi utama bimbingan dan konseling yang didukung oleh layanan bimbingan kelompok ini adalah fungsi pemahaman dan pengembangan.
Melalui layanan bimbingan kelompok akan melahirkan dinamika kelompok, yang dapat membahas berbagai hal yang beragam (tidak terbatas) yang berguna bagi peserta didik dalam berbagai bidang bimbingan (bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karier).Â
Baca juga : Guru BK Jangan Mau Jadi Polisi Sekolah
Materi dalam layanan bimbingan kelompok bisa meliputi :Â
1. Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagamaan dan hidup sehat. Guru BKÂ perlu menanamkan bahwa toleransi dalam beragama itu sangat penting apalagi di Indonesia itu terdapat suku, ras, dan agama yang berbeda-beda. Guru BK juga dapat melakukan sosialisasi / seminar tentang pentingnya hidup sehat.Â
2. Pemahaman dan penerimaan diri sendiri dan orang lain sebagaimana adanya (termasuk perbedaan individu, sosial, dan budaya serta permasalahannya)
3. Pemahaman tentang emosi, prasangka, konflik dan peristiwa yang terjadi di masyarakat, serta pengendalian / pemecahannya. Pemahaman ini perlu ditanamkan sejak dini, terutama untuk kalangan remaja karena emosinya masih sangat labil. Agar saat mereka di masyarakat nanti emosinya tidak mudah tersulut. Emosi yang labil akan mudah memicu konflik.Â
4. Pengaturan dan penggunaan waktu secara efektif (untuk belajar dan kegiatan sehari-hari, serta waktu senggang). Disiplin dalam hal apapun itu penting.Â
Baca juga : Peraturan Dilanggar, Guru BK Bertindak
5. Pemahaman tentang adanya berbagai alternatif pengambilan keputusan, dan berbagai konsekwensinya, karena semua keputusan pasti ada konsekwensinya masing-masing.Â
6. Pengembangan sikap dna kebiasaan belajar, pemahaman hasil belajar, timbulnya kegagalan belajar dan cara-cara penanggulangannya (termasuk ujian nasional)
7. Pengembangan hubungan sosial yang efektif, dan produktif.Â
8. Pemahaman tentang dunia kerja, pilihan dan pengembangan karier, serta perencanaan masa depan. Pilihan dan pengembangan tidak dapat dilakukan secara spontan, tetapi harus direncanakan dari awal, kita mau kerja di bidang apa, minat kita di bidang apa, potensi kita dimana, kita harus merencakan masa depan yang matang, baik dari segitu kuliah, jurusan, dll.Â
Baca juga : Kemesraan Guru BK dan Medianya
9. Pemahaman tentang pilihan dan persiapan memasuki jabatan / program studi lanjutan dan pendidikan lanjutan. Hal ini sangat perlu agar nantinya seorang siswa tidak salah jurusan yang bisa berakibat fatal sampai ke dunia kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H