Indonesia adalah negara yang memiliki banyak suku, budaya, dan bahasa indonesia memiliki 742 bahasa. Namun bahasa pemersatu bangsa sudah pasti bahasa indonesia. Karena setiap warga negara indonesia wajib mengerti bahasa indonesia sampai pemerintah mewajibkan adanya pelajaran bahasa indonesia dari tingkat sekolah dasar sampai kuliah karena begitu pentingnya memahami bahasa indonesia di negara yang memiliki ratusan bahasa.
Namun pada era yang semakin maju ini, penggunaan bahasa indonesia semakin menurun. Bahkan banyak beranggapan pengguna bahasa indonesia dianggap kuno, tidak gaul atau keren. Karena banyak anak muda jaman sekarang lebih mengedepankan bahasa asing seperti bahasa inggris, bahasa korea karena terpengaruh oleh lagu maupun film. Sampai banyak yang ingin meniru tingkah laku dengan apa yang mereka lihat.
Kalian harus bangga mempunya bahasa indonesia. Salah satu alasannya karena untuk merumuskan bahasa indonesia perlu banyak perjuangan yang dilakukan oleh para tokoh-tokoh untuk menciptakan bahasa yang sempurna. Tugas kalian hanya menerapkan dan melestarikan bahasa indonesia, bukan mengikuti perkembangan jaman hingga kalian mengabaikan bahasa indonesia dengan cara menggantinya dengan bahasa asing.
Pada saaat ini, generasi muda cenderung menganggap bahwa pelajaran bahasa indonesia kurang penting, karena merasa sudah memahami betul tentang bahasa indonesia. Padahal masih banyak orang yang tidak dapat berbahasa indonesia dengan benar, menulis dengan ejaan EYD dll. Untuk menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, mereka cenderung meremehkan atau menggampangkan.
Banyak hal yang menjadi penyebab mengapa kecintaan generasi muda terhadap bahasa indonesia semakin menurun. Tetapi dengan adanya hal ini, generasi muda harus mempunyai sikap yang dapat menumbuhkan sikap kecintaan terhadap bahasa indonesia seperti:
1. Meningkatkan rasa memiliki dan menggunakan bahasa indonesia dalam berbagai keperluan.
2. Sikap tegas untuk menghindari penggunaan bahasa asing secara terus-menerus jika tidak memberikan dampak positif.
