Mohon tunggu...
Gina Dwi Septiani
Gina Dwi Septiani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Tulisan ini sebagai jejak dan kenangan bahwa aku pernah ada di dunia yang fana ini.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Challenge Jurnalisme Kebangsaan

24 Maret 2023   11:53 Diperbarui: 24 Maret 2023   17:11 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok KGMedia/Kognisi.id

Di siang hari yang cerah, selepas mengajar sang guru membuka gawainya. Dia membuka sebuah grup whatsapp yang penuh notifikasi. Di dalamnya terdapat satu flyer menarik. "Jurnalisme Kebangsaan Kolaborasi dengan PGRI" begitu yang tertulis dalam flyer tersebut. Sang guru tertarik untuk bergabung karena bisa mendapatkan akses gratis seputar jurnalisme dari Kognisi.id. Di samping itu di antara pemateri, ada satu nama yang tidak asing yaitu Prof. Richardus Eko Indrajit yang biasa dipanggil Prof. Ekoji.

Sebelumnya sang guru mengenal beliau dari Kelas Belajar Menulis PGRI. Beliau pernah berbagi cara untuk menulis buku di penerbit mayor. Sang guru bersyukur bisa melihat beliau lagi melalui zoom meeting sesi kolaborasi Jurnalisme Kebangsaan. Walau hanya sebentar, sang guru mendapatkan kalimat berharga. "Lakukanlah sesuatu yang dalam jangkauan/kendali diri sendiri"(Prof.Eko Indrajit) 

Prof Ekoji juga menyampaikan Hal terpenting bagi seorang guru adalah keterbukaan pikiran (mindset). Walaupun tidak menguasai teknologi, minimal tahu fungsi dari teknologi yang ada. Misalnya seorang guru bisa memberikan perintah kepada siswa. Biarkan siswa yang menggunakan teknologi tersebut. Sambil sedikit demi sedikit mempelajari teknologi sehingga bisa menggunakannya sendiri. 

Sang guru teringat dengan model pembelajaran yang telah dilakukan di sekolah. Dia pernah mengajak anak didiknya untuk membuat sebuah cerpen kelas secara bersama-sama. Cukup memanfaatkan kertas dua lembar, menarik siswa untuk terlibat dalam pembuatan cerpen kelas ini. Model pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Sang guru menggunakan model Snowball Throwing. Hanya saja sedikit berbeda cara melakukannya. Ketika langkah dalam model sebelumnya hasil tulisan harus digulung menjadi berbentuk bola kertas. Dalam pembelajaran sang guru menggantinya dengan cara meng-estafet-kan ke teman lain sesuai alur yang ditentukan di awal. 

Dok ppt Jurnalisme Kebangsaan/Kognisi.id
Dok ppt Jurnalisme Kebangsaan/Kognisi.id

Sang guru mendapatkan ilmu baru ketika mengikuti Kelas Jurnalisme Kebangsaan. Dengan akses gratis yang diberikan, sang guru mempelajari Bagaimana Caranya Menulis Seperti Wartawan. Berikut ini hal-hal yang dipelajarinya:

1. Definisi Jurnalisme

2. Tentang Berita

3. Teknik Mencari Berita

4. Teknik Menulis Berita

5. Bahasa Jurnalistik

Sampai akhirnya hari ini Sang Guru mendapatkan Challenge di sesi kolaborasi Jurnalisme Kebangsaan. Skema challenge yang diberikan terbagi menjadi dua yaitu Menulis di Kompasiana atau Mengunggah video di Instagram. 

Baik menulis maupun membuat video, berikut ini Bahan yang bisa dijadikan tulisan maupun video challenge:

1. Pengembangan inovasi pembelajaran

2. Ide dan tantangan pengembangan pendidikan di Indonesia

3. Pembelajaran dalam Jurnalisme Kebangsaan

4. Pengalaman selama mengikuti Jurnalisme Kebangsaan

Sang Guru mencoba untuk menuliskan segala yang beliau rasakan dan dapatkan melalui website kompasiana. Harapan Sang Guru, dia bisa terus menghasilkan tulisan yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Meskipun Sang Guru masih merasa perlu banyak belajar untuk mengembangkan kemampuannya dalam menulis sampai membagikan kepada anak didiknya sebagai teladan. 

Cimareme, 24 Maret 2023

Gina Dwi Septiani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun