Mohon tunggu...
gina permatasari
gina permatasari Mohon Tunggu... -

lelah bukan berarti menyerah :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan

21 November 2012   10:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:56 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perempuan

Perempuan pancaran wajahnya menyiratkan ketenangan

Keteduhan dan kelembutan jiwanya

Dirinya hadir dengan berjuta pesona

Berjuta asa berujung rindu

Perempuan

Dengan kelembutan hati dan ketegaran jiwanya

Mampu melawan penindasan hidup yang tak adil

Demi derajatnya yang selama ini di rendahkan

Perempuan

Cinta dan pengorbananya tulus

Belaiannya mampu membuat tenang

Membuat hati bergetar jiwa melayang

Firasatnya tak pernah salah

Hatinya mudah tersentuh

Tangisan dan air matanya

Membuat hati pilu tak mampu mendengar

Perempuan

tidak semua orang memahaminya

Banyak yang menganggapnya racun dunia

Namun dengan tegar ia bangkit

Menyanggah tuduhan itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun