Mohon tunggu...
Gina HanifNabila
Gina HanifNabila Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa D4 Bisnis Perjalanan Wisata

Hobi melakukan perjalanan wisata dengan ransel

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Membaca Peluang Tur Virtual

10 Desember 2020   14:50 Diperbarui: 11 Desember 2020   19:52 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi membuat berbagai aktivitas terpaksa dilakukan di dalam rumah. Interaksi dengan dunia luar dikurangi agar tidak menimbulkan kasus baru. Masyarakat merasa bosan karena hanya berkegiatan di dalam rumah.

Kegiatan wisata yang dulunya menjadi suatu kebiasaan masyarakat dalam mengatasi kebosanan dan kepenatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari menjadi terhambat. Tidak hanya wisatawan yang merasa terhambat pada masa ini.

Namun, pelaku usaha wisata juga merasakan hal yang sama. Industri pariwisata yang terhambat mengakibatkan roda ekonomi yang tersendat. Pelaku usaha pariwisata terpaksa mengurangi pegawai bahkan ada yang menutup sementara usaha mereka.

Kerugian yang didapat harus dikurangi dan perlunya gebrakan baru dalam menyelesaikan masalah kerugian tersebut. Gebrakan baru bisa di dapat dengan menggunakan sumber daya dan teknologi yang ada.

Teknologi yang semakin canggih perlu dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Masa pandemi ini mengakibatkan pemanfaatan teknologi dalam menunjang kegiatan sehari-hari, seperti melakukan pekerjaan maupun kegiatan pembelajaran secara daring.

Kecanggihan teknologi juga dimanfaatkan oleh pelaku usaha wisata dalam membangkitkan ekonomi di sektor pariwisata. Bentuk pemanfaatannya adalah menggunakan aplikasi konferensi, seperti Zoom, Google Meet, dan lainnya untuk tur virtual.

Beriwisata secara daring atau disebut tur virtual menjadi tren pada masa pandemi ini. Bermodalkan aplikasi Zoom atau aplikasi konferensi lainnya dan jaringan yang stabil membuat kebosanan yang dirasakan masyarakat sedikit terbayar.

Selain itu, pelaku usaha wisata dapat mempekerjakan pegawainya walaupun dengan sistem bergilir. Adanya tur virtual ini dapat membangkitkan roda perekonomian di sektor pariwisata. Salah satu destinasi wisata yang menggunakan tur virtual adalah Desa Wisata Nglanggeran.

Desa Wisata Nglanggeran melakukan tur virtual perdananya pada awal bulan Mei. Aplikasi yang digunakan desa ini dalam menunjang tur virtual adalah Zoom. Tur virtual ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.  

Harga tiket tur virtual juga beragam, yaitu : Paket Ala Carte (per tur)Rp 50.000 /orang jika satu tur virtual untuk satu orang, jika dua orang untuk satu tur virtual Rp 40.000/orang, dan jika tiga orang untuk satu tur virtual  Rp 30.000/orang.

Pembayaran dilakukan dengan transfer bank dan OVO. Tur virtual perdana mengajak peserta untuk bertualang ke Gunung Api Purba, Embung Nglanggeran, Air Terjun Kedung Kandang, Griya Cokelat Nglanggeran, Homestay, dan Kampung Pitu. Lalu, tur virtual ini diikuti oleh enam puluh lima peserta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun