"Kecerdasan itu misterius, Laila."
Judul: Guru Aini
Penulis: Andrea  Hirata
Halaman:Â 312 Hal (2020)
Sinopsis
"Ini persamaan hidupku sekarang, Bu," Desi menyodorkan buku catatan ke tengah meja. Bu Amanah, yang juga guru matematika, tersenyum getir melihat persamaan garis lurus dengan variabel-variabel yang didefinisikan sendiri oleh Desi, x1: pendidikan, x2: kecerdasan. Yang menarik perhatiannya adalah konstanta a: pengorbanan.
"Pendidikan memerlukan pengorbanan, Bu. Pengorbanan itu nilai tetap, konstan, tak boleh berubah"
Konon, berdasarkan penelitian antah berantah, umumnya idealisme anak muda yang baru tamat dari perguruan tinggi bertahan paling lama 4 bulan. Setelah itu mereka akan menjadi pengeluh, penggerutu, dan penyalah seperti banyak orang lainnya, lalu secara menyedihkan terseret arus deras sungai besar rutinitas dan basa-basi birokrasi lalu tunduk patuh pada sistem yang buruk.
Dalam kenyataan hidup seperti itu, seberapa jauh Desi berani mempertahankan idealismenya menjadi guru matematika di sekolah pelosok?
NGERACUN
[hanya untuk orang-orang yang oke dengan spoiler]
Lagi-lagi Andrea Hirata menggilas ide tentang pendidikan di dalam novelnya, Guru Aini menjadi prekuel untuk novel "Orang-orang Biasa"Â yang terbit di tahun 2019. Sebagai orang yang sebelum membaca novel ini belum membaca "Orang-orang Biasa", Guru Aini masih bisa dinikmati karena memiliki jalan cerita yang jauh berbeda. Novel ini masih bisa berdiri sendiri tanpa bayang-bayang "Orang-orang Biasa".
"Maka ini bukan melulu soal matematika, ini soal keberanian bermimpi."
Guru Desi yang merupakan lulusan matematika terbaik di angkatannya, rela menukar penugasannya ke daerah terpencil dari temannya. Hal ini karena kecintaannya pada matematika, ia mengemban tugas mengajar di tempat yang membutuhkan waktu 6 hari perjalanan, yaitu Kampung Ketumbi.
Sumpah Sepatu yang Guru Desi ucapkan menjadi awal mula pencarian Guru Desi terhadap jenius matematika.
Pokoknya, ambisi Guru Desi lahir dari pemikirannya bahwa jenius matematika yang akan ditemukan atau dilahirkannya nanti akan menjadi role model untuk anak-anak Ketumbi lain bahwa hal-hal yang mereka anggap tidak dapat raih pun nyatanya bisa mereka raih.
Matematika sendiri merupakan momok bagiku, Andrea Hirata pintar sekali memilih pelajaran matematika. Pada kenyataannya, matematika memang lazim dibenci siswa di sekolah termasuk aku. Andrea Hirata bilang bahwa Guru Aini menjadi novel tersulitnya karena riset panjang yang membutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun.
Novel ini sebenarnya juga ingin mengatakan bahwa matematika itu bisa ditaklukan, asalkan tahu dimana letak kemampuan setiap siswa yang bisa jadi berbeda-beda. Hal ini butuh peran guru untuk membimbing siswa mengenali kelebihan dan kekurangan dalam belajar matematika.
Pada seperempat awal novel bercerita tentang asal mula Bu Desi ditempatkan di Kampung Ketumbi dan keinginannya untuk menemukan jenius matematika. Kemudian, sepanjang novel kita dibawa ke perjalanan Aini untuk mengerti matematika dan kegigihannya untuk menaklukan kerasnya Bu Desi. Keinginannya belajar matematika muncul karena cita-citanya yang ingin menjadi dokter.
Aku cukup merekomendasikan sastra ini untuk dibaca, selain karena conscise, novel ini menyorot tentang dua aspek yang selalu berdampingan di Indonesia: pendidikan dan ekonomi.
Novel ini secara umumkan menyiratkan tentang konsistensi dan kegigihan. Guru Desi dengan nilai yang dianut dan Aini dengan cita-cita dokternya. Kerasnya kata-kata dan didikan Guru Desi sangat menggambarkan gaya pengajaran zaman dulu, yang mungkin anak zaman sekarang enggak akan kuat sepertinya.
"Dalam perjalanan yang panjang menuju keikhlasan, kita akan menemukan harapan. Dalam perjalanan  yang berliku-liku menuju pengorbanan, kita akan menemukan keberanian. Namun kejujuran kepada diri sendiri, akhirnya kita akan pulang."
Bagian akhir menjadi titik awal untuk novel "Orang-orang Biasa", membuka jalan untuk skema perampokan agar Aini bisa sekolah kedokteran.
Dari 1-5 aku akan memberi 4.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI