Because a woman's primary love needs are to be cared for, understood, and so forth, she automatically gives her man a lot of caring and understanding. To a man this caring support often feels as though she doesn't trust him. Being trusted is his primary need, not being cared for.Â
Judul: Men are from Mars, Women are from Venus
Penulis: John Gray, PhD
Halaman: 286 Hal (1992)
Sinopsis
Dahulu kala, orang Mars berjumpa dengan orang Venus. Mereka jatuh cinta dan menjalin hubungan yang membahagiakan karena mereka saling menghormati dan menerima perbedaan-perbedaan mereka. Kemudian mereka tiba di Bumi dan mulai menderita amnesia. Mereka lupa bahwa mereka berasal dari planet yang berlainan. Dengan kiasan ini sebagai ilustrasi pertengkaran yang umum terjadi antara pria dan wanita, Dr. John Gray menjelaskan alasan munculnya perbedaan antara kedua jenis kelamin itu yang mengganggu terciptanya hubungan cinta yang saling melengkapi.
Berdasarkan keberhasilannya memberi bimbingan selama bertahun-tahun terhadap pasangan suami istri dan perorangan, ia memberi nasihat mengenai cara mengatasi perbedaan dalam gaya berkomunikasi, kebutuhan emosional, dan perilaku untuk meningkatkan pemahaman yang lebih besar antara masing-masing pasangan.
Men Are from Mars, Women Are from Venus merupakan sarana untuk mengembangkan hubungan yang lebih mendalam dan lebih memuaskan.
Ngeracun
[hanya untuk orang-orang yang oke dengan spoiler]
Berdasarkan dari pengalaman pribadi, aku dapat katakan keakuratan buku ini mencapai 90%. Bukan hanya tentang membuka tabir karakter fundamental dari lawan jenis, tapi buku ini juga membuat aku belajar mengenal karakter fundamental diri sendiri (dalam kasus ini, aku sebagai wanita). Walaupun banyak menuai kritik seperti dianggap buku yang seksis, terlalu membedakan sifat antara wanita dan laki-laki sejauh mahluk yang berbeda planet, penyederhanaan atau generalisasi sifat gender dan lainnya (stereotyping).
Jadi, pembahasan bukan hanya tentang bagaimana memiliki keberhasilan hubungan, namun juga kebutuhan dasar dari wanita (she/her) dan laki-laki (he/him).
Buku ini lebih banyak berbicara hubungan dalam pernikahan, karena mungkin dinamika dalam pernikahan lebih kompleks daripada hubungan pacaran. Di akhir bab dilengkapi kasus pasangan suami-istri yang terjadi sehari-hari. Hal yang membuatku takjub adalah relevansinya terhadap hubungan romantis laki-laki dan wanita di zaman sekarang walaupun ditulis tahun 1992 atau tepat 30 tahun lalu.
Sebenarnya, Gray menulis buku kedua 'Beyond Mars and Venus'Â sebagai upaya pembaharuan terkait gender dan perannya mengikuti kemajuan abad 21. Namun, tanpa membaca buku kedua, Men are From Mars Women are From Venus cukup mumpuni menggambarkan wanita (she/her) dan laki-laki (he/him) dalam menjalani hubungan.
Baca juga: Review It Ends With Us [NGERACUN]The Venusians needed to learn how to receive while the Martians needed to learn how to give.Â
Bagi pembaca yang ingin sekaligus mendapatkan nasihat pendekatan terhadap lawan jenis, buku ini hanya menyajikan bagaimana mempertahankan hubungan dan menghadapi dan/atau mencegah konflik dalam pernikahan. Teori secara ilmiah juga tidak direferensikan sama sekali, lebih banyak menggunakan metafora planet Mars dan Venus sebagai premis mayornya, seakan-akan berbasis pada asumsi penulis semata selama menjadi seorang konselor hubungan. Tidak salah, mengingat buku ini memang dimaksudkan ringan untuk dibaca berulang kali sembari... meninjau hubungan dengan pasangan kita.
Terdapat contoh-contoh dialog yang salah dan yang 'seharusnya' sehingga dapat dipraktikkan langsung dalam hubungan, karena kunci dalam keberhasilan hubungan adalah komunikasi. Intinya, sesuai dengan kaidah komunikasi asertif kepada rekan kerja, komunikasi asertif juga dapat diterapkan saat berkomunikasi dengan pasangan. Kemudian yang menarik adalah adanya konsep inner child trauma (sedang banyak dibahas di zaman sekarang) yang setiap individu miliki, akan berpengaruh dalam menjalani kehidupan berpasangan. Kita didukung untuk selesai dulu dengan diri kita sendiri.
When these unresolved feelings from childhood are coming up, we easily interpret our partner's comments as criticism, rejection and blame. Having adult discussions at these times is hard. Everything is misunderstood.Â
Untuk buku yang berjumlah lebih dari 200 halaman, kunci dari setiap bab menurutku sama, yaitu:Â jangan mencoba untuk mengubah pribadi pasangan masing-masing. Kita harus mencoba mengerti kalau kita memang diciptakan memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda: perempuan ingin didengarkan apa adanya dan; laki-laki ingin diterima apa adanya.
Dari 1-5 aku akan memberi 4.3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H