Mohon tunggu...
Gina Dwi Aulia
Gina Dwi Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswa di Universitas Negeri Padang

saya memiliki hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sasaran Peserta Didik dan Tantangan Pendidikan Kesetaraan

29 Oktober 2022   18:23 Diperbarui: 29 Oktober 2022   18:40 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gina Dwi Aulia 

Dapartemen Pendidikan Luar Sekolah

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Padang

Pendidikan kesetaraan merupakan salah satu pendidikan non formal yang bertugas memberikan layanan pendidikan kepada anak yang tidak bersekolah pada pendidikan formal karena kemiskinan, keterpecilan dan keterbelakangan. Di daerah-daerah terpencil banyak anak yang belum menyelesaikan pendidikannya dari jenjang dasar sampai jenjang menengah. 

Oleh karena itu, pendidikan kesetaraan memang memiliki 2 sasaran peserta didik dan beberapa tantangan yang terbukti dengan masyarakat yang memiliki dinamika dan kuliatas yang beragam.

Adapun sasaran dari pendidikan kesetaraan yang pertama yaitu peserta didik yang spesifik. Maksudnya yaitu anak usia sekolah ataupun orang dewasa yang belum selesai pendidikan pada pendidikan formal karena disebabkan oleh beberapa faktor yaitu hambatan ekonomi, hal ini terjadi karena kemiskinan yang terjadi di kalangan petani, nelayan, buruh, tenaga kerja wanita, dan penduduk miskin di perkotaan. 

Selanjutnya hambatan waktu, hambatan tersebut terjadi karena mereka memiliki pekerjaan yaitu sebagai pengrajin, buruh ataupun pekerja kasar lainnya. Hambatan georafis, hambatan geografis terjadi karena masyarakat tersebut bedara pada suku terasing, etnik minoritas bahkan masyarakat terisolir yang  berada di sebuah pulau atau hutan. 

Hamabatan keyakinan, hambatan keyakinan biasanya terjadi pada masyarakat pondok pesantren karena di pesantren tidak menyelenggarakan pendidikan formal.

 Hambatan sosial atau hukum, misalnya seperti anak jalanan ataupun anak penyandang masalah sosial lainnya. Dalam pendidikan kesetaraan tersebut peserta didik diberikan pembelajaran yang mangacu pada standar kompetensi lulusan serta peraturan lainnya dalam uapaya meningkatkan mutu lulusan yang professional, kereatif, inovatif dan mandiri.

Sasaran pendidikan kesetaraan yang kedua yaitu anak usia sekolah atau orang dewasa yang belum mampu menyelsaikan pendidikan formal yaitu SD, SMP dan SMA/SMK. 

Dalam artian bahwa sasaran pendidikan kesetaraan memiliki dimensi yang luas yaitu semua warga Negara yang belum menyelesaikan pendidikan karena memiliki banyak keterbatasan baik keterbatasan dari segi ekonomi, segi sosial, segi budaya atau karena keterbatasan geografis yang membuat mereka berhak untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan masyarakat lainnya.

Selain banyak sasaran dari pendidikan kesetaraan juga terdapat tantangan dalam pendidikan kesetaraan. Tantangannya yaitu pertama semakin besarnya kebutuhan masyarakat akan pendidikan. hal tersebut terbukti dengan masih banyaknya angka putus sekolah dan tidak dapat menyelesaikan pendidikan pada pendidikan formal dengan latar belakang ekonomi yang rendah.

Tidak hanya itu, pada masyarakat yang ekonomi mapan juga memiliki masalah contohnya mereka merasa tidak cocok dalam sekolah sehingga merasa bosan dengan rutinitas di sekolah. Karena hal tersebut, terbukti bahwa kebutuhan masyarakat akan pendidikan semakin besar.

Tantangan kedua yaitu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin canggihnya teknologi membuat masyarakat harus menempuh pendidikan karena kemajuan teknologi sangat menuntut masyarakat untuk mampu mengikuti perkembangan zaman baik dengan mampu menfilter setiap perkembangan zaman tersebut. 

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi tantangan bagi pendidikan kesetaraan karena masyarakat yang belum menyelesaikan pendidikannya dari sekolah dasar sampai sekolah menengah akan kesusahan menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

 Kesimpulannya pendidikan keseteraan merupakan pendidikan alternatif yang memiliki peran yang strategis dalam mengatasi masalah pendidikan masyarakat yang belum mendapatkan pendidikan karena kemiskinan, keterbelakangan dan ketidakmampuan lainnya dalam mendapatkan pendidikan. 

Dalam layanan pendidikan keseteraan memberikan peluang yang sebesar-besarnya kepada semua warga Negara tanpa terkecuali, tanpa membedakan suku, agaa, ras, golongan, atau usia untuk menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah selama mereka memiliki minat dan kemauan belajar yang kuat.        

Dalam pendidikan keseteraan ini melayani semua warga Negara yang belum mendapatkan pendidikan pada jenjang pendidikan formal. Walaupun dalam pendidikan keseteraan memiliki tantangan jangan pernah menyerah dalam memperoleh pendidikan. karena kalau ada minat dan kemauan untuk belajar maka aka nada peluangnya. 

Itulah tujuan pendidikan kesetaraan yaitu memberikan pendidikan kepada mereka yang putus sekolah atau mereka yang belum mendapatkan pendidikan sekolah dasar dan menengah karena berbagai penyebabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun