Sumber : FOTO PRIBADIÂ
Dalam hal ini, matriks input teknologi terdiri dari angka-angka yang menggambarkan tingkat penggunaan sumber daya tertentu dalam suatu proses Akuntansi. Setiap angka dalam matriks mewakili tingkat penggunaan sumber daya hasil tertentu dalam persen. Dengan mengalikan matriks masukan dengan vektor keluaran, kita mendapatkan nilai keluaran Leontief untuk setiap komponen. Dalam hal ini, keluaran Leontief diukur dalam satuan non-spesifik dan mungkin bergantung pada konteks lebih luas Dalam hal ini kita mendapatkan nilai awal Leontief f1 = 12, f2 = 20 dan f3 = 30. Dalam konteks informatika akuntansi, nilai keluaran Leontief dapat diartikan sebagai indikator efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya dalam proses akuntansi. Semakin tinggi nilai produksi Leontief, penggunaan sumber daya tersebut secara lebih efektif dan efisien untuk mencapai hasil atau aktivitas yang diinginkan. Terakhir, analisis output Leontief didasarkan pada input teknologi Informasi akuntansi memberikan wawasan tentang sejauh mana penggunaan Sumber daya proses akuntansi dapat menghasilkan output atau layanan yang diinginkan. Interpretasi nilai produksi Leontief ini menggarisbawahi kepentingannya penggunaan teknologi informasi akuntansi secara efektif dan efisien
Meningkatkan kualitas dan produktivitas proses akuntansi. Dengan Mempertimbangkan hasil analisis ini, organisasi dapat mengevaluasi dan Perbaikan dalam penggunaan teknologi informasi akuntansi untuk mengoptimalkan produksi dan mencapai tujuan yang diinginkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H