Mohon tunggu...
Gina Nuraini
Gina Nuraini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

menyukai film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gen-Z Sebagai Sorotan Utama Para Kandidat Capres 2024

17 Desember 2023   23:29 Diperbarui: 17 Desember 2023   23:29 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa hari ini, Debat Capres merupakan topik utama yang menjadi perbincangan hangat berbagai kalangan khususnya kaum millenial dan Gen-Z. Ketiga calon capres 2024 saling beradu gagasan pada debat pertama mereka yang di selenggarakan pada Selasa (12/12/23) pukul 19.00 malam dengan durasi 120 menit. Debat capres tahun ini, diharapkan menjadi suguhan yang menarik di kala masyarakat mulai saling beradu pendapat terkait pilihan siapa yang paling cocok untuk menjadi pemimpin Indonesia yang baru.

Debat capres kali ini diselenggarakan di kantor KPU pusat yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda 36, Jakarta. Dalam debat terbuka kali ini, KPU memunculkan 11 pakar yang menjadi panelis, yaitu: Prof Bayu Dwi Anggono, Prof Lita Tyesta, Prof Susi Dwi Harijanti, Prof Al Makin, Dr Agus Riewanto, Khairul Fahmi, Wawan Mas'udi, Mada Sukmajati, Gun Gun Heryanto, Rudi Rohi, dan Ahmad Taufan Damanik

Berdasarkan pernyataan dari situs KPU, Para pakar akan memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan beberapa tema besar dalam debat capres kali ini yaitu pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik dan kerukunan warga.

Berdasarkan pernyataan dari situs KPU, pada penyelenggaraan debat capres kali ini, KPU mencoba untuk berkomitmen dengan membuat acara yang dapat menarik perhatian para generasi muda seperti generasi millenial dan Generasi-Z. Hal tersebut di dasari karena tingginya antusiasme para Generasi millenial dan generasi Z. Sekaligus 2024 merupakan tahun, ketika presentase para pemilih muda lebih tinggi dibanding pemilih tua.

Berdasarkan berbagai hasil survei yang dilakukan oleh KPU didapati 204.807.222 total pemilih pada pilpres 2024, survei menyatakan pilpres generasi milenial mendominasi dengan persentase 33,60 persen, disusul oleh generasi X 28,07 persen dan generasi Z yang berada pada posisi ketiga dengan 22,85 persen pemilih. 

Apabila diperhatikan melalui tiga persentase tertinggi, generasi muda mendominasi pemilihan kali ini dengan perolehan 56,45 persen (gabungan persentase generasi Milenial dan Z) dari keseluruhan pemilih. Dengan adanya komitmen tersebut KPU mencoba untuk melakukan debat secara terbuka melalui beberapa saluran media seperti televisi dan youtube. Selain oleh pihak KPU ada beberapa pengamat politik yang ikut memberikan tanggapan secara live terkait terselenggaranya acara debat capres tersebut.

Debat cawapres menjadi salah satu acara yang menarik karena merupakan sarana para cawapres untuk dapat menyampaikan aspirasi mereka terkait dengan permasalahan yang ada dan cara mereka menanggulangi segala bentuk masalah tersebut ketika mereka diberi kesempatan menjadi seorang pemimpin. Pada debat capres kali ini, ketiga capres mencoba untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait dengan permasalahan krusial para generasi muda. Namun banyak yang beranggapan para capres belum bisa memberikan solusi yang di inginkan para generasi muda terkait permasalahan yang sering kali mereka  alami.

Berdasarkan penelitian dari Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia terkait berbagai permasalahan krusial yang dihadapi Gen Z dan milenial, terdapat 12 masalah utama yang sering kali generasi tersebut temui yaitu :

Menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran: 24,2 persen
Mengendalikan harga kebutuhan pokok: 18,8 persen
Pemberantasan korupsi: 13,2 persen
Keamanan/ketertiban: 11,3 persen
Mengurangi kemiskinan: 9,4 persen
Pemerataan pendapatan: 4,1 persen
Memajukan sektor pertanian: 3,4 persen
Toleransi antar umat beragama: 2,7 persen
Mendorong pertumbuhan UMKM: 1,9 persen
Hutang luar negeri: 1,9 persen
Memperbaiki kualitas pendidikan: 1,6 persen
Memberantas tindakan-tindakan yang bertentangan dengan moral: 1,4 persen

Selain berbagai permasalahan krusial di atas, Para pakar turut menilai bahwa millenial dan gen Z menuntut para capres untuk memiliki bahasa yang mudah dipahami. Pada beberapa platform online para generasi muda mengungkapkan harapan mereka pada para tokoh politik khususnya pada para capres untuk menggunakan tutur kata yang tidak kaku, tidak mendikte(menggurui), mudah di cerna dan yang paling penting humble. Saat ini banyak Generasi muda yang menilai politik tidak menarik karena bahasa yang digunakan terlalu sulit untuk dipahami.

Saat ini bisa dikatakan tantangan terbesar para capres yaitu menarik perhatian dan suara dari para generasi millenial dan generasi Z. Bahkan salah satu pakar mengatakan kunci kemenangan dari pilpres 2024 yaitu dengan memenangkan hati dari para generasi millenial dan generasi Z. Dengan target audiens generasi millenial dan generasi Z yang relatif aktif di sosial media sehingga membuat capres 2024 saling berlomba untuk melakukan promosi melalui media sosial. Fenomena tersebut ditanggapi para pengamat sosial media secara beragam.

Para capres 2024 saat ini sedang saling beradu untuk membuat citra politik yang menarik perhatian masyarakat khususnya generasi millenial dan generasi Z melalui konten-konten media sosial.  Para capres tidak segan untuk mengeluarkan uang ratusan juta hingga miliaran rupiah untuk membuat kampanye secara masal melalui konten -- konten sosial media.

Seperti pada capres nomor urut 1 pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang mencoba untuk menarik perhatian generasi muda dengan memuat konten terkait sosok Anies Baswedan yang memiliki intelektual namun menyukai anime asal jepang  One Piece, Citra yang coba di bangun oleh tim Anies adalah citra yang identik dengan intelektualitas namun dekat dengan rakyat sekaligus tidak ketinggalan zaman. Lalu Capres nomor urut 2 pasangan  Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming yang mencoba menarik perhatian generasi muda dengan memuat konten terkait sisi humor dan dekat dengan anak muda namun masih mengandung nasionalisme. Capres yang dikenal para pendukung sebagai "Presidenku Gemoy" ini mencoba untuk terus memanfaatkan image barunya untuk menarik perhatian pemilih dari generasi muda. Lalu capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang mencoba untuk menarik perhatian masyarakat melalui salam tiga jari yang cukup mirip dengan karakter pada Film Hunger Games. Salam Tiga Jari memiliki maksud tiga jari tiga janji: Taat pada Tuhan, patuh pada hukum, dan setia pada rakyat, Tren yang mereka coba timbulkan bertujuan supaya pemilih muda lebih berminat pada mereka.

Kampanye -- kampanye yang mereka lakukan cukup berhasil diterima oleh masyarakat, bahkan tak sedikit dari generasi milenial dan generasi Z yang mulai mempopulerkan beberapa kampanye yang dilakukan para Capres. Termasuk pada saat acara debat pilpres berlangsung banyak dari para pendukung dari generasi muda yang mulai memberikan tanggapan terkait hasil debat menggunakan slogan atau pun tagline yang di kampanyekan oleh para capres melalui berbagai platform online seperti X, Facebook, Instagram dan beberapa platform online lainnya.

Berdasarkan pernyataan beberapa pengguna akun media sosial, Adanya acara debat pilpres membuat mereka mulai mendapatkan gambaran mengenai para capres 2024. Tak sedikit dari para netizen yang asalnya memilih salah satu capres kemudian beralih ke capres lainnya. Hal tersebut membuktikan bahwasannya acara debat pilpres cukup memberikan dampak yang besar bagi para pemilih untuk menentukan pilihan mereka secara lebih rasional. Namun tak jarang beberapa dari pemilih masih tergiring akan perasaan emosional yang membuat mereka kesulitan untuk memilih secara rasional.

 Selama acara debat pilpres berlangsung terdapat beberapa capres yang saling sikut antara satu dengan lainnya. Pada awal debat berlangsung capres 3 Ganjar pranowo mencoba untuk memancing capres 1 terkait dengan IKN yang dibalas secara pintar oleh Anies Baswedan. Lalu pembahasan terkait kasus HAM berat dan adanya pembahasan terkait orang dalam dan Mahkamah Konstitusi yang menjadi titik sulit bagi pasangan nomor urut 2 Prabowo subianto. Pembicaraan kian panas hingga saling sindir terkait dengan demokrasi dan kebebasan dalam berpendapat.

Setelah melalui berbagai debat yang panas diakhir mereka menyampaikan terkait dengan janji mereka selama menjadi Presiden pada periode 2024.

- Anies Baswedan

Anies Baswedan mengkritisi penegakan hukum di Indonesia. Ia menginginkan "perubahan". Anies berpendapat penegakan hukum saat ini, sering kali tidak sesuai dengan prinsip hukum karena dijalankan dengan kekuasaan.

Ia mengkritisi tindakan penangkapan dan kekerasan yang dilakukan oleh para oknum aparat kepolisian ketika menangani aksi demonstrasi mahasiswa ketika menolak omnibus Law yaitu menggunakan gas air mata.

- Prabowo Subianto

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mencoba untuk membela demokrasi dan mengurangi adanya korupsi dan HAM.

"Saya pertaruhkan nyawa saya, jiwa saya untuk membela demokrasi, hukum dan HAM," ujar Prabowo.

- Ganjar Pranowo

Ganjar menjabarkan tiga gagasan utama, salah satunya yaitu pembangunan fasilitas kesehatan desa dengan mewujudkan satu desa, satu puskesmas, Ganjar juga menjanjikan insentif bagi para guru, dan Ganjar juga menjanjikan pemerataan akses pendidikan dengan memberikan internet gratis bagi para siswa. "Semua ini bisa berjalan kalau pemerintahnya bersih," ujar Ganjar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun